PART 56.

276 18 17
                                    


Hello
Janlup Awali dengan Vote akhiri dengan coment ya!!
THANK YOU!!


Sang surya menebarkan cahayanya dengan terang di pagi ini,terlihat begitu cerah hari ini,hari ini hari pertama Nina bangun tidur dirumah keluarga nya,terasa begitu asing dengan kamar ini.

"Semoga hari ini berjalan dengan baik" gumam Nina lalu bergegas mengambil handuk untuk mandi.

Dug

Dug

Dug

"Nina ini abang,kamu udah bangun belom?!" Teriakan Darel menggema dari depan pintu kamar Nina.

Mendengar itu Nina berdecak kesal,dari dulu abangnya itu selalu saja berteriak saat pagi hari.

"UDAH BANG" Balasnya

"OKEDEH TURUN KEBAWAH YA, SARAPAN BARENG" Teriak Darel.

Nina bergegas memakai seragamnya, penampilannya sekarang terlihat fresh walaupun tubuhnya terlihat lebih kurusan,perlahan namun pasti Nina menghembuskan nafas lelah nya,sambil memandangi dirinya didepan cermin.

"Sampai kapan gue jadi manusia yang menyedihkan gini" lirihnya lemah menggenggam erat botol kecil yang berisi butiran yang sangat dibenci Nina.

Suara ketukan sepatu mengalihkan fokus tiga orang yang ada di meja makan,ya keluarga Nina yang terdiri dari Papa,Mama,dan Abangnya.

Nina tersenyum tipis lalu melangkah mendekat kearah meja makan "Selamat pagi" ucapnya dengan pelan.

"Pagi" balas mereka terkecuali Mama nya yang sedari tadi sibuk dengan sarapan nya tanpa memperdulikan keberadaan Nina, tatapan hangat saat sebelum Nina datang itu berakhir dengan tatapan datar dan dingin saat mengetahui keberadaan Nina.

Nina yang melihat itu tersenyum tipis, entahlah Mamanya pasti sangat membencinya saat kembali lagi ke rumah ini,
"Ay kamu liat deh, mama benci banget sama Kakak, andai kaka aja yang duluan pergi pasti kamu gak ngerasain kaya gini"  batinnya.

"Nina kok ngelamun? kenapa?" Ucapan Papanya membuat lamunan Nina buyar seketika,lalu memperhatikan papanya dengan ragu.

"E-eh gak papa pah" jawabnya menundukkan kepala.

"Nih makan" Darel memberikan 2 potong roti panggang dan disambut baik oleh Nina.

Setelah itu terjadi keheningan,karna semuanya sibuk dengan sarapan masing-masing dan berkelana dengan pikiran masing-masing.

"Kamu berangkat sama papa aja ya? sekalian papa hari ini mau ngontrol sekolah" Ucap Gio

"Em-"

"Gak usah Pah,Mama gak pernah ngizinin seorang pembunuh berangkat sama papa" Ucap Mama nya,membuat Nina yang ingin menjawab pertanyaan papanya memilih diam dan menunduk sambil meremas erat jari jarinya.

"Mah" tegur Gio sedangkan sang istri hanya diam sambil menatap datar suaminya.

"Yaudah  Nina berangkat sama Abang aja" Ucap Darel

"Gak ada yang boleh numpangin dia,enak aja udah numpang tidur dirumah ini,segala numpang di mobil,emang dia ratu?" sinis Mamanya

"Mah,Nina itu adik aku dia gak numpang disini, papa dan aku yang bawa Nina kesini,jadi gak ada kata numpang,karna Nina adik aku,anak Mama dan Papa"

"Terserah mama gak perduli,jika kamu mengantar si pembunuh itu,semua fasilitas kamu mama sita seumur hidup kamu!"

"Aku gak peduli,mau sampai mati sampai kapanpun aku gak peduli,sita aja semuanya,ayo Na abang antar" Darel menarik tangan Nina namun ditahan oleh Nina sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KARENINA (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang