[11] Talk with her

46 10 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




***

"Laper gak sih?" Tanyaku kepada gadis yang ada di sebelahku.

Kim Hyunjin mengernyitkan dahinya sambil mengangguk, dan itu membuatku merasa geli dengan ekspresi lucunya, apalagi pipinya yang berisi itu.

"Gak kerasa kita udah keliling dari tadi, pantes aja dari tadi perut gue merasa gak enak." Keluhnya.

"Hahahaha sorry deh, gue lupa juga saking asyiknya ngeliat isi galeri."

Dia mengibaskan tangannya di depanku, "Selow aja kali, namanya juga lagi seru pasti gak inget waktu hehe. Cari makan aja yuk, mau makan di luar atau di dalam? Kayaknya di luar aja gak sih? sekalian kita keluar dari sini. Udah puas kan liat-liatnya?"

Aku menganggukkan kepalaku mengiyakan pertanyaannya.

"Yaudah ayo kita keluar aja." Ucapku setelahnya.

Kami berdua akhirnya memutuskan untuk keluar dari sana, mungkin kami memutuskan untuk pergi ke tempat lain setelah ini. Aku mengikuti gadis itu, layaknya kemanapun ia pergi, aku tetap mengikutinya.

"Permisi..."

Di saat kami sedang berjalan menuju pintu keluar, ada dua orang gadis yang menghalangi perjalanan kami. Aku tak mengenali gadis-gadis itu siapa, namun mereka tampak tersenyum ke arahku.

"Boleh foto bareng gak kak?" Kata salah satu gadis yang ada disana.

"Foto bareng?" Tanyaku.

"Iya foto bareng hehe." Balasnya kemudian.

Aku melirik Kim hyunjin yang nampak santai saja dan terlihat tak ada masalah soal ini. Namun, aku terlihat tak nyaman jika kejadian ini terjadi ketika kami sedang jalan berdua. Aku takut dirinya salah paham.

Tunggu sebentar.

Buat apa salah paham? Haha. Ia bukan siapa-siapa.

"Sini saya fotoin."

"Eh? Makasih ya kak. Tolong ya kak fotoin."

Dan ya, Kim Hyunjin menawarkan dirinya untuk menjadi fotografer dadakan dan akhirnya kami bertiga pun menjadi objek sasaran dari kamera tersebut. Gadis itu nampak tidak terganggu dan malah ia yang mengatur posisi kami bertiga.

The Way I Love HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang