38. Spend Time

680 76 313
                                    

Hallo, Amories!! Apa kabar???

Kangen, nggak, sama aku? Atau kangen Jefano dan Lala, nggak???

Aku benar-benar minta maaf yaa :( Kali ini gak update sampe sebulan lebih :(( Bukannya aku sengaja, enggak. Jujur, aku pun bingung mikirin cerita ini, kenapa aku gak bisa nulis, kenapa aku susah rangkai kalimat yang ada di otak aku. Dibilang stuck pun enggak. Tapi, yaa, emang waktunya untuk nulis gak sebebas dulu. Sekarang ini banyak tugas sekolah, ulangan-ulangan, latihan ujian, yang harus aku pikirin juga 😭😭 aku gatau bisa atau nggak menyelesaikan cerita ini sebelum tahun baru :((

Aku mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kalian semua yang masih stay disini, yang sudah sabar menunggu update cerita ini 🙏🏻🙏🏻🙏🏻 maaf, aku belum bisa memberikan yang terbaik untuk kalian 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Okayy, sebelum baca, jangan lupa pencet vote dulu, yaa!! Tinggalkan komentar baik dan ramaikan part ini! 🤍🤍

•••

Selamat membaca, Amories!♡
. · . · . · . · . · . · . · . · . · . · . ·. · . · .

★★★

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

★★★

Deru mesin motor sahut-menyahut di dekat Villa membuat Starla mengumpat kesal. Suasana tenang di Villa tersebut sirna karena kebisingan motor-motor itu. Starla berlari kecil menuju balkon, ingin melihat langsung berapa banyak motor yang telah menganggu paginya.

Netra Starla membola melihat tiga orang perempuan diboncengan motor paling depan. Niatnya ingin marah berganti dengan senyuman gembira. Starla berjinjit melambaikan tangan kepada mereka.

"JENO!!! ADA ANAK ALPHERATZ SAMA NAURA, DIRA DAN YUMNA," pekik Starla memanggil Jefano.

"Iya, tau," sahut Jefano, menghampiri Starla. Ia bersedekap dada memperhatikan enam belas anggota Alpheratz termasuk para inti yang baru saja tiba.

Naren membuka helm, menatap Jefano dengan tatapan aneh. Begitu juga dengan Rendy, Haikal, Yazdan dan Uki. Mereka merasakan seperti ada kejanggalan dengan sang sahabat.

"Jeno ... berdiri di balkon?" tanya Naura. Ia pun menatap Jefano sedikit bingung.

Rendy mengangguk. "Ada Starla di sebelahnya."

"Starla keberanian Jeno," ungkap Naren membuat Haikal, Uki, Yazdan dan Rendy tersenyum tipis.

"NAU!! DIRA!! YUMNA!!" Starla melambaikan tangan, lalu menarik tangan Jefano untuk berlari menghampiri mereka bersama-sama.

Naura segera turun dari motor sang kekasih, disusul oleh Indira yang dibonceng Haikal dan Yumna bersama Naren. Indira memberikan helm kepada Haikal, namun enggan melihat wajah cowok itu. "Nih, helm lo!"

"Sama-sama, Cantik." Haikal tersenyum miring menggoda gadis itu.

"Makasih!" kata Indira, jutek.

"LALA!!" Naura berlari begitu melihat sosok Starla menuruni anak tangga bersama Jefano. Yumna dan Indira pun berlari kecil menyusul.

LJN ⨾ 3 Months with JefanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang