40. Strategi

462 66 36
                                    

Hallo, Amories!! Apa kabar?

Semoga selalu sehat, yaa!!

Akhirnya, aku bisa update Jefano lagi setelah sekian lama. Gimana, nih, ada yang kangen Jefano dan kawan-kawan???

Sebelumnya aku mau minta maaf dulu yaa karena baru bisa update lagi sekarang. Maaf banget udah buat kalian nunggu lama. Kedepannya aku usahakan untuk cepat menyelesaikan cerita ini. Tinggal dikit lagi menuju ending kok. Udah siap belum???

Yuk, pencet vote dulu sebelum baca yuk!!

•••

Selamat membaca, Amories!♡
. · . · . · . · . · . · . · . · . · . · . ·. · . · .

★★★

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

★★★

"Besok gue langsung berangkat ke venue, ya, Lis," ujar Starla kepada Listi sambil mengikat rambut panjangnya dengan scrunchie lilac bermotif bunga aster.

Listi yang sedang mengancing tas besar berisi aksesoris marching band pun menoleh, melihat Starla dengan ekspresi bingung. "Loh, kenapa, La? Lo gak mau ikut rombongan aja biar gak ribet?"

Kepala Stara menggeleng pelan. "Bokap Jefano katanya kepengen nganterin gue lomba."

"Oh, lo bareng Jefano?"

"Huum," gumam Starla, membuat Listi mengangguk paham. Ia mengambil paperbag berisi seluruh perlengkapannya untuk perlombaan marching band tingkat nasional besok. "Gue balik duluan, ya, Lis."

"Iya, La. Istirahat yang cukup, besok lo pemeran utamanya," ujar Listi disertai kekehan.

"Lo juga, Lis. Kalo gak ada lo gak bisa perform kita," kata Starla.

"Gue balik duluan ya, semuanya." Tak lupa Starla berpamitan kepada anggota marching band yang masih duduk di lapangan basket indoor.

Hari ini mereka tidak latihan seperti biasanya. Hanya pemantapan satu kali, mendengarkan nasihat serta arahan dari pembina dan pelatih marching band, lalu diakhiri dengan tradisi sekolah Altair, yaitu berdoa bersama agar diberikan yang terbaik untuk perlombaan besok.

Starla berjalan sendirian di koridor lantai dua. Ia mengambil ponsel dalam saku kemeja, membaca notifikasi pesan yang dikirimkan Naura beberapa menit lalu.

Naura :
Kita nunggu di lapangan futsal ya, La
Bareng Yumna juga, nih.

Starla kembali memasukkan ponselnya dan bergegas menuju lapangan futsal.

Kedua sahabatnya ingin berkujung ke kost-an Starla sepulang sekolah. Mereka berkata ingin menemani Starla dan Yumna agar tidak diganggu oleh Zakky dan gengnya—mendengar kejadian yang menimpa Yumna kemarin malam membuat kedua gadis itu bertekad ingin ikut menjaga Yumna.

LJN ⨾ 3 Months with JefanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang