2 First Kiss

2.2K 162 8
                                    

Malam hari di sambut dengan Renjun yang terkena demam, pasca mimisan. Para member dream panik, karena Renjun termasuk orang yang jarang sakit, sekalinya sakit biasanya ia sedang stres. Mereka panik, dan tergesa memasuki kamar Renjun karena dari tadi sore ia belum keluar kamar sama sekali. Saat di cek oleh Jaemin. Renjun demam.

"Jen, ambilin baskom isi air hangat sama handuk ya, Le kamu masakin bubur bisa kan? Jisung, kau telfon manager untuk membelikan obat penurun demam, kita tidak mungkin keluar di malam hari tanpa pengawasan manager." suruh Jaemin panjang.

"Aku bisa memasaknya, tunggu sebentar." ujar Chenle, yang dengan segera keluar kamar lalu pergi kedapur.

Sedangkan Jeno memasak air di dapur lalu mengambil handuk kering. Jisung menelfon manager Dream untuk ke apotek membeli obat.

Sedangkan di kamar Renjun.
"Yak kau ini kenapa, setelah mimisan tadi, kenapa demam, suka sekali kau memikirkan sesuatu, lalu tidak menceritakan atau setidaknya membaginya dengan salah satu member huh?" cerocos Jaemin kesal sekaligus khawatir.

"Eungggh" Renjun terbangun. Lalu ia merasakan kepalanya berat, dan pusing. Renjun mencoba duduk tapi Jaemin menghentikannya.

"Sudah kamu tiduran saja, kalau makanannya sudah datang baru kamu bersandar."

"Memangnya aku kenapa sih?" tanya Renjun.

"Hey, kamu sedang memikirkan apa? Tidak biasanya kamu demam, setidaknya berbicaralah dengan yang lain." bukannya menjawab pertanyaan Renjun, Jaemin malah mengomeli Renjun.

"Maaf, aku tidak tau akan seperti ini." Renjun menyesal.

"Sudah lah, tak apa. Lain kali jangan begitu" kata Jaemin

"Jaem, ini Baskom nya." Jeno masuk ke kamar, lalu mendekati ranjang Renjun.

"Hyuunggg, ini buburnya masih panas, pelan pelan ya.." Chenle membawa bubur yang sudah ia masak lalu menyuapkannya ke Renjun.

"Baik lah, terimakasih Jeno, Chenle.." Jaemin bingung, kemana Jisung.

"Jisung sedang menelfon manager Renjun, entah bagaimana, manager Dream tidak bisa di hubungi." Jelas Chenle seakan membaca pikiran Jaemin.

"Oh, oke"

"Hyung ini obatnya. Maaf terlambat manager Dream tidak bisa di hubungi." sesal Jisung, setelah beberapa menit.

"Tak apa, terimakasih Jisungiee" Jaemin segera menerima obatnya lalu meminumkan nya kepada Renjun.



Ting!




"Renjun Hyung, itu ada chat masuk dari handphone mu." kata Chenle yang kebetulan berdiri di dekat nakas ranjang Renjun.

"Huh? Buka saja" Renjun mengizinkan Chenle.

"Okey."

Guanlin
|selamat malam, Renjunie
|apa kamu sudah lebih baik?

"Aigoooo, Renjun Hyung mulai dekat dengan Guanlin Guanlin itu kahh" goda Chenle.

Dengan segera Renjun merebut handphone nya lalu membuka pesan dari Guanlin

Guanlin
|selamat malam, Renjunie
|apa kamu sudah lebih baik?

Lonjwin
Sepertinya tidak, hahaha aku terkena demam.|

Guanlin
|benarkah?
|astaga, kenapa bisa begitu..
|semoga lekas sembuh Renjun.

Lonjwin
Haha, baiklah terimakasih.|

Guanlin
|aku tidak menggangu waktu istirahatmu kan?

Lonjwin
Tidak, santai saja..|

Guanlin
|yasudah kalau begitu.
|sudah dulu ya, kamu istirahatlah.
|cepat sembuh manis.

Lonjwin
Huh?|
Manis?|


"Cepat sembuh manis" ejek Jaemin melihat chatingan Renjun dengan Guanlin.

"Aku tidak mengganggu waktu istirahatmu kan?" julid Chenle.

"YAK SUDAH LAH KALIAN BIKIN PUSING SAJA. KELUAR DARI KAMAR KUUU!!!" Renjun yg kesal mengusir teman teman se grupnya, lalu menidurkan diri.

"Chenle, aku ingin berbicara sesuatu." panggil Jisung sebelum Chenle memasuki kamarnya.

"Huh? Bicara apa?" tanya Chenle penasaran

"Uhm, begini. Sebenarnya aku menyukaimu sejak dulu, hanya saja aku tidak berani mengatakannya.." jujur Jisung gugup.

"H-ha? A-apa? Haha, aku pasti salah dengar.. Kau pasti bercanda" Chenle tidak percaya dan kaget atas penuturan jujur Jisung.

"Apa wajahku terlihat bercanda huh?" tanya Jisung dingin sambil mendekati Chenle.

"U-uhm J-jisung.. " Chenle yang gugup saat menatap Jisung yang hanya berjarak 15cm dari wajahnya.

"Ku tanya sekali lagi. Apakah wajahku terlihat bercanda?" Jisung mulai mendukung tubuh Chenle di dinding. Lalu makin mendekatinya.

"T-tidak.. Hehehe" Chenle yang gugup karena wajah Jisung semakin mendekat.

"K-kamu mau apa?"

"Aku mau kau Chenle ya.."

"Huh?"

"Maksudmu apa Jisung?"

"Your lips are so pretty.. Can i taste her?" Jisung mulai mengusap permukaan bibir Chenle, dan..






















Cup
























Hayolohh, icung ngapain chenle

Di Belakang Layar || NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang