7 selamat tinggal

1.1K 104 6
                                    

Hari ini, adalah hari pemakaman Guanlin. Acara pemakaman sangat tertutup, hanya pihak keluarga, anggota Wanna One dan member NCT. Sejak jenazah datang di rumah Guanlin, ibu Guanlin dan Renjun langsung kembali meneteskan air mata kesedihannya. Mereka masih belum menerima kenyataan, bahwa kesayangannya telah pergi dahulu.

Banyak mata memandang ibu Guanlin dan Renjun iba, terutama ibu Guanlin yang berkali-kali pingsan.

"Chan.. Ini mimpi kan?" tanya Renjun tidak percaya. Renjun sudah tidak meneteskan air matanya sebab sudah habis untuk menangisi kepergianmu sang kekasih.

"Jun.." Haechan memandang Renjun sedih.

"ENGGAK, ANAK KU MASIH DI CHINA! DIA BELUM PULANG MENEMUI KU! INI BUKAN ANAKKU!!" raung sang ibunda dari Guanlin.

Peti pun akan di tutup, tapi..

"GAKK GAK BOLEH! GUANLIN GUE JANGAN DI TUTUP!!!" Renjun berteriak.

"JANGAN DI PAKU, hiks.."










Brukkkk









Renjun kembali pingsan. Petugas lalu dengan segera menutup peti lalu membawanya ke ambulans. Renjun yang pingsan di bawa ke Van member NCT Dream untuk pergi langsung ke pemakaman. Kenapa tidak pulang? Renjun yang memintanya, kalau saat ia pingsan sewaktu Guanlin akan di antar, ia harus tetap ikut.

Di tempat pemakaman, Guanlin sudah beristirahat di tanahnya. Beberapa orang pun sudah pergi dari sana. Hanya tersisa Renjun, member NCT Dream menunggu di van.

"Hai. Aku bahkan belum sempat memelukmu untuk terakhir kalinya. Aku hanya sibuk menangisi kepergianmu, tidak satupun terpikirkan untuk memelukmu sama sekali. Jika kau tanya, apakah aku menyesal? Ya tentu saja aku menyesal, sangat sangat menyesal. Padahal sebelumnya kau berjanji akan mengajakku jalan jalan sepulang dari China. Apakah, maksudmu jalan jalan ke alam mimpi huh?"

"Bahkan sekarang aku sudah mati rasa. Aku sudah tidak bisa menangis lagi, asal kau tau. Belum sempat aku bercerita, bahwa aku menyukaimu dari awal pertemuan kita.. Yang bisa di bilang memalukan untuk ku, haha" tawa Renjun di akhir.

"Pesawatmu tidak berhenti di Seoul, tapi pesawat mu tidak akan berhenti terbang, terbang begitu jauh, sampai tidak akan ada orang yang bisa menemukannya."

"Sekarang, semua hanya kenangan. Terimakasih sudah memberi pelajaran yang sangat sangat berarti di hidupku. Terimakasih sudah menerimaku dengan tulus, dan menerimaku apa adanya. Terimakasih atas sikap sabarmu kepadaku yang suka sekali marah marah padamu. Aku akan mencoba mengikhlaskan kepergian mu. Semoga aku bisa mengikhlaskan nya, tapi untuk membuka hati sepertinya tidak akan bisa."





















"Selamat tidur Pangeran ku" ujar Renjun mengelus dan mengecup nisan yang bertuliskan Lai Guanlin. Lalu beranjak dari sana.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tahun pun berganti. Member NCT mulai tidak memperpanjang kontrak, dan mereka mulai sibuk dengan urusannya masing masing. Termasuk Renjun, semenjak ia kehilangan Guanlin, ia lebih cuek dari sebelumnya. Sampai di mana Renjun mulai bangkit dari keterpurukan nya, dan membuat usaha cafe untuk anak anak muda.



Renjun mengamati para pekerja pekerjanya. Untuk memastikan tidak ada yang mencurigakan.

"Selamat datang di cafe LG. Silahkan pesanannya?" ucap kasir itu.

Serasa aman, Renjun segera pergi keluar cafe untuk mengecek cafe cabang yang lain. Tapi..











Brukkkkkkk



























"Ah, maaf saya tidak melihat jalan, maafkan saya" sesal Renjun membereskan barang barangnya yang jatuh.

"You okey?" tanya orang yang menabrak Renjun.































































Do You Get Deja Vu?


































































Vote juseyooooo~
↓↓↓↓↓

Di Belakang Layar || NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang