17. Flashback 2

427 35 3
                                    

Kata yang di cetak miring merupakan flashback


"Hey hyung, kau tak apa?" tanya orang termuda di rumah itu.

"Uh, mual sekali" keluh si pemuda pendek nan manis.

"Apakah harus ku panggilkan Guanlin Ge??" tanya lelaki manis bersuara lumba lumba.

"Tidak usah. Itu akan merepotkan nya saja" ujar si manusia rubah itu yang tak lain adalah Renjun.

"Oh ayolah, kau suaminya, mana ada suami jadi beban? Tak ada istilah merepotkan dalam keluarga tau" protes lelaki berkulit zeksieh(read tan)

"Dia sedang bekerja Chan, aku tak enak menggan-"

Belum selesai berbicara, pandangan Renjun mulai kabur dan perlahan menghitam.

"INJUN!!/RENJUN GE!!/ REN HYUNG!" teriak mereka bersamaan melihat Renjun yang tak sadarkan diri, namun sebelum tubuhnya menyentuh lantai, Renjun beruntung di pegangi oleh Mark, yang reflek nya seperti spiderman.

"Ppali! Telpon Guanlin Ge!" ujar Chenle khawatir.

"Aku akan membawa Renjun ke rumah sakit sekarang, ayo separuh ikut denganku, dan sisanya jaga rumah" titah sangat Leader.

"Nee!" jawab ke 5 pemuda lainnya.

Renjun pun di gendong oleh Mark dan diletakkan di kursi belakang bersama Jaemin dan Haechan, dan Jeno yang mengambil alih alat mengemudi nya. Sedangkan JiChen menjaga rumah.

Sesampainya di rumah sakit.

"Uisa! Tolong teman saya!" teriak Mark panik.

"Oh! Mark!?" kaget dokter itu.

"Dokter Lee?!" Mark terkaget bisa bertemu dengan dokter itu lagi. Dokter itu adalah dokter yang menolong Haechan saat kakinya cidera.

"Mari saya antar ke UGD" ajak dokter dengan nada lebih tenang dari sebelumnya.

Sambil menunggu di periksa, Haechan menelpon Guanlin.

"YAK!"

"ey, ada apa dengamu? Teriak teriak seperti di hutan saja"

"Istrimu masuk rumah sakit sialan!"

"APA?! INJUNI?! AKU KESANA SEKARANG"

"Haish, dasar! Dia juga teriak teriak begitu" sungut Haechan.

"Maklum lah dia panik begitu, kau juga teriak tadi" kata Jaemin.

"Hehehe"

30 menit setelahnya
"Dengan keluarga Huang Renjun?" tanya Uisa Lee

"Lai Renjun lebih tepatnya" ujar Guanlin tiba tiba menyahut sangat dokter.

"Eh? Guanlin?" kaget sang dokter.

"Saya jelaskan nanti, bagaimana keadaan suamiku?" tanya Guanlin panik.

"Ah, begini.. Sebenarnya ada berita baik dan buruk, mau dengar yang mana dulu?" tanya sang dokter.

"BAIK" sahut semua yang ada di situ

"Hohoho, baiklah. Jadi, selamat Tuan Lai, anak akan menjadi ayah.. Dan maaf sebelumnya, bahwa kandungan nyonya Lai agak lemah karena terlalu berpikir yang berat. Untuk saran, lebih baik tidak boleh berpikir yang berat berat, dan tidak boleh melakukan kegiatan yang berat juga.." jelas Uisa membuat para member di sana terdiam.

Di Belakang Layar || NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang