Duabelas

424 7 0
                                        

Author POV

Sejak hari itu Ayu menjaga jarak dari tetangganya itu.
Biarlah mungkin kejadian beberapa hari yang lalu pas saat dia dicium tetangganya sebuah ketidak sengajaan, toh lelaki itu juga sudah minta maaf,
Ayupun juga minta maaf karena telah menyebutnya bujang lapuk.
Hari ini dia ada pesanan cathering sama kue untuk acara pengajian dirumah lelaki tersebut.
Beberapa hari ini tetangganya juga tidak menunjukkan diri,
malah yang datang kemarin kerumahnya seorang wanita cantik yang katanya sekretarisnya.
Lucu juga orang seperti dia punya sekretaris, entah  dia kerja nya apa dan dimana katanya dia pengusaha.

Hari ini sudah siap semua, wanita itu datang kerumah Ayu untuk mengambil pesenan untuk para undangan.
Ayu sama sekali tidak melihat lelaki itu, kenapa sejak saat itu lelaki itu menghindar, tidak menunjukkan diri, memang sejak kejadian itu dia tak terlihat, dia juga yang salah sih saat kakinya dipijat dia kesakitan sehingga tak sengaja kakinya menendang kemaluan lelaki tersebut.
Dia sempat meringis kesakitan tapi Ayu tidak tahu harus berbuat apa,

"Ini akan segera  membaik, saya pamit pulang ya mba"
ucapnya terakhir kali saat lelaki setelah memijat kaki Ayu.

Ayu tahu dia merasakan sakit diselakangannya, bagaiamana tidak kakiku ditumpangkan diatas paha dia untuk dipijat, salah sendiri memijat terlalu keras, lagipula aku tidak memintanya memijitku tapi dia mengatakan tidak apa-apa dan segera pamit pulang.

Kemana ya tetangganya itu?
Eh, kenapa juga dicariin?
Bagus lah tidak ada yang usil sama dia.
Ayu pun membantu menyiapkan yang dibutuhkan didapur tetangganya itu. Bersama dengan ibu-ibu tetangga lainnya yang diundang juga. Kebetulan Rara dan Alfat anteng dirumah, Buk Par juga membantu kerumah tetangganya ini karena acaranya malam.
Dia benar-benar tidak melihat tetangganya itu.
Tak berapa lama terlihat seorang wanita cantik tadi dengan balutan gamis yang modis, keluar dari mobil bersamaan dengan lelaki itu, 
ya, wanita yang sore tadi mengambil pesenan makanan dan kue untuk acara hari ini.
Ibu-ibu pada ngerumpiin mereka, pasangan yang serasi.
Apakah wanita itu pacarnya? Atau calon istrinya?
Apa iya setelah aku menyebutnya bujang lapuk dia langsung memamerkan calon istrinya itu. Apakah dia sakit hati atau dia ingin menunjukkan kalau dia laku?

Ayu tidak mengerti dengan perasaannya, ada apa dengan perasaannya seperti tidak terima, tapi kenapa dia tidak terima, bukankah itu hal yang baik kalau tetangganya itu akan menikah dan tak menganggunya lagi.
Setelah acara selesai, Ayu sempat ketemu lelaki itu tapi sikapnya berbeda dengan sebelumnya.
Dia tidak menegur Ayu.
Bahkan biasa saja.
Kenapa dengan tetangganya ini.
Ayu pun pamitan pulang dengan wanita tadi, dia ingin pamit yang punya rumah tetapi tidak terlihat. Ayu akhirnya pamit pulang dia  tidak mau tahu lagi karena merasa diabaikan dengan tetangganya itu, ada apa kenapa dengan tetangganya itu dan ada apa dengan hatinya kenapa juga dia bersikap seperti itu.


******

Aku baru sadar, jika rasaku hanya buatnya.
Setelah berbulan-bulan aku stalking wanita ini dan mencari tahu semua soalnya.
Apa yang istimewa dari nya?
Apa yang begitu membuatku tergila-gila padanya?
Jawaban itu baru ku temukan saat bersamanya.
Tak ada kebahagiaan dalam hati yang ku rasa seperti bahagianya aku jika ada di sampingnya, mendengar suaranya dan melihat tingkahnya. Apakah ini cinta?
Apakah ini jodoh? Atau hanya nafsu?  Dia sangat lugu dan rapuh ingin sekali aku berada disampingnya.
Walau belum bertemu tapi selalu ada rasa dihati.
Ya, dia selalu ada dihatiku, hingga kini. 
Hingga aku bisa dekat dengannya.
Sehari setelah aku mengatakan cinta padanya dia menolakku, lewat Sosial Media, aku tau ini konyol tapi aku mencintai isteri orang.
Ini sedikit gila tapi kenyataannya seperti itu.
Aku sudah menunggunya lama hampir 2 tahun sedih rasanya dan miris.
Kami pernah dekat kenalan dari ponsel, tapi setelah dia tahu aku menyukainya dia berusaha menjauhi aku.
Dia sangat sayang suaminya yang telah menghianatinya.
Aku tau ini tidaklah pantas.
Aku selalu mengikuti nya.
Dia tak pernah menunjukkan kesedihannya tapi sekali membuat status di Sosial Medianya dia galau banyak lelaki yang datang sebagi dokter cinta, ya seperti aku juga.
Tapi aku tak akan tinggal diam.
Tak sia-sia aku datang ke Malang, kebetulan Aku ada job disini.
Aku pikir dia masih sama suaminya tapi teryata tidak lagi.
Dia single dengan anak dua yang lucu-lucu.
Ya demi dia akhirnya aku membeli rumah disampingnya pas.
Sesuatu yang aku inginkan harus tercapai.

Salahkah aku ???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang