Aku membuntuti Mas Tyo, ternyata dia berhenti di hotel kawasan sekitaran sidoarjo.
Fellingku benar-benar tidak enak , hatiku sakit kenapa dia ke hotel.
Terlihat Mas Tyo turun dari mobilnya setelah memarkirkan mobilnya ternyata diparkiran sudah ada yang menyambutnya, seorang wanita muda, cantik dan modis.Siapa dia?
Wanita itu terlihat menggandeng lengan Mas Tyo, dan mengajak masuk aku sebenarnya tidak kuat untuk melanjutkan ke kepoanku, sebenarnya aku ingin pulang tapi aku benar-benar ingin tau siapa wanita itu,
Aku mengikuti mereka setelah lumayan dekat , betapa kagetnya aku itu wanita yang Wa aku yang aku simpan dengan nama*Calon Customer Kalimantan*
Bukannya dia bilang orang kalimantan, kenapa ada disini.
Apa dia selingkuhan Mas Tyo? Berbagai macam pikiran buruk dipikiranku menerka-nerka, tak terasa airmata membanjiri pipiku.
Apa yang harus aku lakukan? Menggerebek? Atau apa?
Dilema? Ya !
Aku lemas dan berusaha menenangkan hati dan pikiranku.
Toh kalaupun aku tanya recepcionist dia tak akan memberitahukanku nomer kamar customernya karena privasi.
Aku tidak ingin gegabah, aku berusaha tenang.
Walaupun rasa sakit didada ini begitu perih, seperti ada benda tajam yang menusuk jantungku.
Kakiku begitu lemas aku tidak kuat untuk bisa mengikutinya akhirnya aku kembali ke parkiran dan menunggu di mobil aku menunggu Mas Tyo hampir 3 jam selama di mobil aku mengamati, kalau - kalau Mas Tyo keluar.
Dan sesekali mengobrol dengan pak sopir, bapak ini setengah baya tidak terlalu tua mungkin karena penampilannya necis jadi terlihat tak terlalu tua,
pak sopir ini juga sesekali bercerita dia menceritakan soal putrinya daripada hening tidak ada obrolan kami, mungkin bapak ini mencari topik pembicaraan, bapak ini mempunyai anak tunggal perempuan berusia 21th dan sudah menikah memiliki anak satu, cucu bapak itu perempuan.
Kami ngobrol panjang lebar, tapi hanya seperlunya sepertinya bapak itu mengerti maksud ku kenapa aku membuntuti suamiku.Syukurlah pak sopir ini baik, dia sesekali memberikan obrolan receh yang benar-benar mengena berhubungan dengan perselingkuhan, ya aku tau maksud nya secara tidak langsung dia menguatkanku karena bapak itu tau situasi yang kualami saat ini.
Akhirnya aku memutuskan pulang untuk menenangkan diri, entah bodoh atau apa aku sudah jauh-jauh mengikuti Mas Tyo,
tapi aku tidak melakukan tindakan apapun.
Aku hanya ingin Mas Tyo jujur, tapi sampai sekarang dia tidak ada ke jujurannya sama sekali.
Akhirnya aku pulang sampai rumah tengah malam, untung Buk Par stanby aku pencet bel pintu langsung dibukakan.
Alhamdulillah sampai Rumah. Batinku.
Aku langsung masuk kamar anak-anak mencium mereka dan langsung ke kamarku untuk membersihkan diri dan tidur.
Tapi tetap saja tidak bisa tidur, sulit sekali memejamkan mata, aku cuma tidur sebentar dan terbangun aku sengaja Wa Mas Tyo."Mas , aku belum bisa tidur"
Yahh siapa juga yang akan membalas pesanku pukul 02.20 malam, Bukanya tak mungkin mereka masih merajut mimpi.
Atau melakukan apa aku tidak mengerti.
Aku menangis sesengukkan, hatiku terlalu sakit.
Aku mengenang masa lalu pertemuanku dengannya, dia yang mengejar-ngejar aku, tidak mudah untuk mendapatkan aku tapi ternyata aku disia-siakannya.
Dia yang selalu menelepon saat aku masih kerja sering digangguin, sering kuatir, sering menggoda biarpun cuman miseed call, sering kirim pesan messeg , kirim foto via GPRS , sakit yang digoreskannya terlalu dalam hingga tidak tau bisa sembuh atau tidak.
Kepalaku pusing akibat menangis merasakan dada yang sesak, tidak tau berapa menit aku ketiduran dan ketika kebangun masih pukul 03.15 malam.
Malam yang panjang , aku memutuskan untuk ke kamar mandi mengambil air wudhu dan sholat tahajud.*********
Seminggu terakhir ini Mas Tyo seperti itu setiap hari keluar tetapi selalu pulang, aku benar-benar tidak sanggup lagi, aku tidak tahan dengan semua drama yang mereka mainkan.
Aku tanyakan kepadanya langsung kenapa ponsel dikunci tapi dia selalu pandai mengelak, dijawabnya santai dan dijelaskan karena memang supaya ponsel Aman lagipula tidak ada apa-apanya, dia selalu bicara seperti itu.
Masalah wanita yang kupertanyakan dia juga menjawab teman kantor yang suka sama dia, yang penting dia tidak menanggapi ya sudah dan bodohnya aku selalu menurut selalu merasa tidak punya kata-kata lagi, untuk aku pertanyakan, akupun tidak punya bukti apapun untuk aku berikan kepadanya.
Aku tidak habis pikir diluar sudah bersama wanita lain tapi dirumah tetap sama saja seperti Ayah dan suami yang baik. Tidak lain adalah pengecut. Aku jijik.
![](https://img.wattpad.com/cover/312352366-288-k536102.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Salahkah aku ???
Romance21+ Dewasa. Bijaklah dalam membaca. "Kebimbangan terbesar dalam hidupku adalah ketika harus memilih, Memilih untuk bersabar atau sadar dalam dilema yang besar" Ayu Wulansari.