Ayu POV
Semenjak kejadian di sore itu, aku jadi menuruti ibu ya seperti permintaan ibu, aku mau menerima lamaran lelaki itu. Yang belum aku kenal sama sekali. Tapi dia mau menerimaku dan anak-anakku. Aku sama sekali tidak diberitahu ibu siapa lelaki itu. Tapi kata ibu aku sudah mengenalnya. Tapi siapa?
Memang yang dekat denganku ada beberapa orang tapi tidak ada yang aku terima cintanya semua. Ibu sih yakin saja dengan lelaki itu. Aku tidak tahu menahu soal lelaki itu tapi yang dipikiran ibu beliau menginginkan aku menikah kembali agar aku tidak berat memikul bebanku dengan menjadi seorang janda, predikat janda yang selalu jadi bahan omongan tidak baik. Padahal janda itu adalah takdir.
Takdir yang harus mereka pilih untuk menjalani kehidupan yang lebih baik masih kah mereka para isteri bisa bertahan dengan pasangannya yang selalu banyak drama dalam lika liku kehidupan Rumah Tangganya. Jika keduanya bisa saling introspeksi diri, mengerti dan berjuang bersama untuk meperbaiki kehidupan Rumah Tangga mungkin perpisahan akan bisa terabaikan, tapi bagaiamanan jika salah satu mereka menyakiti hati dan pikiran bukankah lebih baik untuk pergi menghindar agar jiwa ini tenang.
Dan mulai dengan membuka lembaran kehidupan baru. Karena kehidupan rumah tangga itu seumur hidup. Seumur hidup itu terlalu lama. Bisakah mereka bertahan atau malah tumbang.
Tuhan memang tidak menyukai perceraian tapi memberikan mereka pilihan yang terbaik untuk kehidupan mereka selanjutnya itu pun tidak serta merta diberi kemudahan. Manusia hidup untuk beribadah, semua yang dilakukan manusia didunia ini bernilai ibadah.Tidak ada makhluk hidup didunia yang tidak diberi ujian. Apapun yang terjadi dalam kehidupan Rumah Tangga nya itu semua terjadi atas kehendak-Nya.
Soal Mas Tyo dia masih memberikan nafkah pada anak-anaknya. Tapi aku sudah tak bertegur sapa lagi, walaupun dia telepon masih menanyakan ku, yang aku balas hanya kalau dia tanya anak-anak. Tetapi hubunganku dengan keluarga besarnya baik-baik saja.
Mereka selalu memperhatikanku, aku sebenarnya tak kurang kasih sayang. Hanya kasih sayang dari Pasangan saja yang aku butuhkan saling pengertian, dan perhatian, justru semua itu yang membuat aku lemah. Entah kenapa sejak disakiti aku sudah tidak bisa membuka hatiku lagi untuk lelaki lain.Ada pun tetangga sebelah rumahku Pak Ari sebenarnya aku tidak suka dengannya tapi entah kenapa kadang setiap dekat dengan nya hati ini berdesir, aku tidak tahu perasaan apa ini. Harusnya aku pun marah karena dia telah melecehkanku saat rumahku sepi.
Kenapa aku tidak marah? Entah bodoh atau apa. Aku anggap itu kekhilafanku toh aku juga menikmati sentuhannya. Aku tidak tahu malu, aku sudah tidak mau membahasnya. Aku pun juga salah jadi tidak mungkin aku minta pertanggungjawabannya.
Aku tahu diri, biarlah itu menjadi kesalahanku kekhilafan kami.Ibu siapa lelaki yang engkau jodohkan denganku? Aku sebenarnya sempat menolak aku takut akan tersakiti kembali. Hanya saja sebagai seorang anak, di lubuk hati paling dalam, aku menghormatinya. Mungkin saja pilihan ibu yang terbaik daripada pilihanku yang keliru. Sekarang aku lebih fokus dengan kehidupanku, fokus mencari uang dengan jualan. Aku minta kalau lelaki itu mau denganku dan menerima anak- anakku, aku minta sama ibu untuk persiapakan semuanya.
Aku menerima lamarannya.
Pernikahan itu pun terjadi.
Aku sangat kaget lelaki itu memang aku kenal. Dan dia ternyata tetangga rumahku. Pak Ari. Hatiku berdebar tak karuan, kakiku lemas saat itu juga, untung secepatnya kami duduk. Kami berdua bersanding dengan begitu cepatnya dia mengucapkan janji suci di depan penghulu disaksikan banyak orang saudara dan tetanggaku."Saahhh" ramai suara para saksi dan mengucapkan selamat.
Kami resmi menjadi suami isteri.
Aku lebih banyak diam, ya aku jadi menjadi pendiam. Pasalnya yang menikahiku adalah dia. Kenapa dia dan ibu tidak bilang kepadaku dan menyembunyikan hal sebesar ini dariku.
Kami menikah dirumah ibu. Setelah acara selesai aku masuk kamarku. Aku masih syok dengan semua teka teki hari ini. Apa tujuan mereka menutupi semuanya dari aku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Salahkah aku ???
Любовные романы21+ Dewasa. Bijaklah dalam membaca. "Kebimbangan terbesar dalam hidupku adalah ketika harus memilih, Memilih untuk bersabar atau sadar dalam dilema yang besar" Ayu Wulansari.