Limabelas

428 9 1
                                    

Halooo... Ada yang kangen???
Aku datang lagi nich hampir 2 bulan hiatus 😁

Sorry ya gaess...! Sibuk banget di dunia nyata sampai nggak sempat nyambangi wattpad.

Aku update hanya untuk yang setia menemani ceritaku semoga pada suka ❤️❤️❤️

Cuusss  lanjuttt Gak Pake Lamaaaa.. 🤣🤣🤣

Ayu Pov

Jam menunjukkan pukul 00.45 malam. Aku terbangun karena Alfat sakit dan harus menemaninya disepanjang malam. Karena anak itu kalau sakit pasti setiap beberapa jam harus dikontrol untuk mengecek keadaannya. Akhirnya begadang lah aku sedirian. Mas Ari sudah semingguan tugas ke pulau Lombok belum ada kabar dia mau pulang kapan.

Tapi dia selalu memberi kabar kalau dia baik baik saja disana. Setiap hari selalu memberi kabar biarpun cuman sekedar chat atau telepon sebentar itu yang aku suka darinya. Aku berasa diperhatikan dan berarti di hidupnya. Aku berasa disayangi. Aku sebenarnya mau menelepon nya malam ini tapi takut mengganggu waktu istirahatnya. Jadi aku urungkan.

Aku menyadari terlihat aneh masih senyum senyum melihat foto yang ada diponselku  melihat foto yang kuterima kemarin malam, mengingat kejadian sehari yang lalu saat Mas Ari mengiriminya foto. Foto yang membuatku kaget dan bertanya tanya kenapa ini Mas Ari ada apa dengannya?

Dia mengirimi foto rudalnya yang tengah tegang sempurna. Jelas jelas aku memarahinya dia disaat berjauhan Mas Ari masih bisa bisanya dia menggoda berkirim foto seperti itu. Ada yang lain menurutku dengannya. Aku juga merasa lain, biasanya aku yang iseng menggodanya dengan berkirim foto pakai pakaian seksi tapi justeru aku merasa malu kali ini kalau ditanggapi serius entah kenapa, apa karena masih belum terbiasa. Kenapa juga dia bisa cepat tanggap seperti itu biarpun kami berjauhan.

Dan anehnya lagi saat video call juga dengan Percaya Dirinya Mas Ari membuka kolornya menunjukkan rudal nya kepadaku sambil senyum bahkan tertawa melihat ekspresiku  yang kebingungan, suka sekali dia mengerjaiku kalau jauh ya biarpun raut wajahnya yang kepengin tidak bisa dibohongi. Anehnya lagi diluar dugaanku lelaki itu membisikkan kata mesra dan romantis. Aku yang baru tahu akan hal itu pun cuman melongo.

Kesambet darimana sih Mas Ari ini? Tapi memang hatiku berdesir kenapa bisa ada rasa yang berbeda dan akhirnya aku memarahi dia tapi Mas  Ari tetap menggodaku  dengan gombalannya  tak butuh waktu lama ada sesuatu yang basah bagian bawahku aku tidak percaya Mas Ari bisa membuatku horny dan aku merasakan sesuatu yang lain yang susah diungkapkan, ini lah susahnya saat berjauhan. Apa yang harus aku lakukan karena aku memang tidak pernah seperti ini sebelumnya saat bersama Mas Tyo dulu.

Mas Ari seakan menggodaku terus entah kenapa  juga aku mau dan menuruti saja membuka gaun tidurku sesuai perintahnya. Aku bahkan meremas payudaraku sendiri saat Mas Ari mengeluarkan kata kata yang membuatku melayang menuruti apa kemauannya. Aku masih ingat jelas dimataku Mas Ari melakukan onani sendiri sampai ejakulasi. Aku yang masih setengah tersadar  bingung juga aku harus bagaimana biarpun libidoku tinggi aku tidak pernah melakukan apapun pada milikku sendiri. Atau lebih tepatnya self servise.

"Ayo Yang emut punya Mas sayang....." ucapnya sambil mengocok penisnya yang mengacung tegak terlihat dari ponsel saat videocall.

Aku yang melongo cuman melihat Mas Ari melakukan onani dan dia menyeracau nggak jelas.

"Mas , kamu jahat banget sih.. ngapain cobak begitu" Seruku aku yang tergoda sudah basah bagian bawahku tapi bingung mau bagaimana.

"Mas , kangen Yang..! Nggak kuat naikin Mas Yang... oohgg sayang Mas kangen kamu..." Ceracaunya sambil menaik turunkan tangannya mengocok penis nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Salahkah aku ???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang