"Ughh jam berapa ini," ucap Jimin sambil melihat kearah jam dinding dikamar nya.
"Kenapa rasanya libur cepat berlalu sekarang sudah masuk sekolah saja."
Jimin duduk dan membuka matanya dan mengumpulkan nyawa sepenuhnya, beranjak dari kasurnya dan bersiap mandi.
"Ah segar ini jauh lebih baik," lalu Jimin memakai pakaiannya dan menyusun buku yang akan dia bawa sampai.
"Eh surat ini masih ada disini aku fikir sudah membuangnya."
"Em kalau difikir lagi ini sudah sebulan apa yang sebenarnya terjadi padanya bahkan akupun tidak tau namanya."
"Ah sudahlah tidak usah difikir 'kan."
Jimin makan ramyeon cap
"Jimin ayo semangat hari ini, Jimin hwaiting."
Ucap Jimin menyemangati dirinya.
Seperti biasa Jimin kesekolah dengan naik bus, setelah sampai depan sekolah senyum Jimin menghilang sirna seperti di lelap bumi.
"Hi bantet kemari," ucap seorang namja kepada Jimin.
Jimin mengampiri mereka dengan menunduk mentalnya menciut secara langsung.
Jimin anak MIPA 1, jimin masuk ke sekolah itu dengan jalur beasiswa jadi dia tidak membayar sepeser pun.
Hal itu yang membuat nya jadi bahan bullyan, pasalnya sekolah jimin adalah sekolah anak konglomerat.
Sudah beberapa kali Jimin mengadu pada wali kelas, namun kepala sekolah malah mengatakan....
( bertahanlah beberapa semester lagi Jimin kau pasti bisa ).
Setelah mendengar itu Jimin sudah tau bahkan meminta tolong pada orang dewasa tidak ada gunanya.
Bahkan disekolah tempat Jimin pun sudah gonta-ganti guru pasalnya karena guru tidak sesuai dengan keinginan anak-anak konglomerat itu akan di buang.
Memang aneh tapi begitulah, bukan murid yang diseleksi masuk tapi guru bahkan kepala sekolah dapat ujian agar lolos.
Berfikir itu aneh tapi setiap hari selalu ada yang mencalonkan diri untuk bekerja di sekolah itu.
"Kenapa memanggilku,"
"wah kau sudah berani lihatlah Roy dia sekarang berani membantahmu padahal kita libur tidak lama."
"Kau mulai berani sekarang,"ucap Roy
Bisa di katakan dia adalah anak yang paling beperan dalam sekolah ini, itu alasan kenapa para guru selalu menghindar untuk bermasalah dengan-Nya.
" t-tidak,"
"t-tidak kamu gagap bawa tas ini,"
"ini tasku juga,"
"tasku juga iya tasku juga."
Selalu seperti itu dari awal Jimin masuk semester lalu sekarang Jimin kelas 2 MIPA ruang 1 semester 1.
Setelah sampai pintu kelas,
"kau lambat sekali ini kerjakan tugasku." Ucap Roy.
Jimin mengerjakan semuanya sampai selesai bukan cuma 1 tugas melainkan 5 orang yang menyuruh ya.
Iya satu komplotan Roy.
Jimin tinggal mengerjakan 1 tugas lagi namun guru keburu datang, alhasil buku Jimin yang diambil dan Jimin berakhir berdiri diluar.
Bahkan jam istirahat pun tak luput dari adanya kekejaman Roy.
Seperti saat ini Jimin tengah duduk di kursi dimana Roy dan gangnya berasa dan seperti biasa Jimin harus membayar semua makanan yang mereka makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
JIMIN SAD (YOONMIN)
Romancenamja muda yang dibuat bimbah oleh berubahnya sikap orang dengan sifat dan kepribadian yang sulit di tebak. kada baik kadang juga sedikit menyesakkan. dia yang melukai dia juga yang mengobati, dia yang membuat sedih namun dia juga yang membuat bah...