"Apa maksud mu sebenarnya, " ucap Jimin.
"Apakah kau masih tidak peka, aku menyukai mu, " ucap Suga sambil menepikan mobilnya.
Jimin yang mendengar pengakuan itu tidak bergemi, terdiam bergelayut pada fikiran nya sendiri saat ini.
Namun lamunan itu sirna manakala Jimin yang mendapati ada beberapa orang tak dikenal berada di rumah Jimin.
"Di sita, "
ucap Jimin setelah keluar mobil dengan tergesa-gesa, dan mendapati pintu rumahnya disegel dan diberi kertas bertuliskan di sita.
"Pak apa maksud nya ini," ucap Jimin.
"Rumah anda kami sita sampai anda mampu membayar semua utang yang anda miliki pada tuan kami, "
"Tapi saya tidak pernah meminjam dan menjadikan rumah ini sebagai jaminan," ucap Jimin lesu.
"Memang bukan anda tapi Mr. Park yang menggadaikan nya sebagai taruhan."
"Baiklah, tapi bisakah saya masuk sebentar, barang-barang saya masih di dalam."
"Maaf maksud kami menyita adalah rumah termasuk semua isinya, "
"Pak tolong lah, sungguh aku hanya akan mengambil baju dan buku sekolah ku saja tidak yang lain." ucap Jimin memohon.
"Ambilah barang anda saat anda mampu melunasi nya." ucap orang itu
"Bagaimana dengan ku, baju, buku sekolah ku ada di dalam bagaimana aku bisa bertahan jika begini." ucap Jimin lemas terduduk meratapi nasipnya.
"Tidak perlu meratapi nasip mu, kau bisa merubahnya, untuk saat ini kau bisa tinggal bersama ku, " ucap Suga menawarkan.
"Apa aku meminta bantuan mu, " ucap Jimin.
"Apa kamu punya pilihan lain, " ucap Suga kemudian.
Jimin tidak menjawab memang benar dia tidak memiliki tujuan saat ini pikiran nya dipenuhi dengan pertanyaan pada ayah nya yang tega melakukan hal itu pada Jimin.
"Aku tidak memberikan mu tinggal di rumah secara gratis, kau bisa bekerja di rumah ku, aku tidak mengasihani mu tapi membantu mu." ucap Suga.
"Kalau kamu mau ayo pulang sekarang." ucap Suga kemudian.
Jimin tidak bisa menolak toh dia akan bekerja tidak tinggal gratis di rumah Suga.
Sebenarnya aku bisa membayarnya tapi dari pada itu akan lebih baik kau tinggal bersama ku agar kau tidak terluka karena terus berasa di sisi ayah mu batin Suga.
.
.
.
.
. Di rumah Suga
"Ini kamar yang bisa kamu pakai, dan untuk baju sekolah serta semua buku sekolah mu akan aku siapa kan." ucap Suga.
"Mandi dan istirahat lah, aku juga mau mandi, " ucap Suga.
"Bagaimana dengan pekerjaan ku, " ucap Jimin sebelum Suga beranjak pergi.
Suga berbalik dengan wajah bingung.
"Maksud ku adalah kamu tadi bilang bahwa tinggal di sini aku juga bekerja, jadi apa pekerjaanku."
"Lakukan sesuatu yang tidak terlalu berat, dan datang jika aku butuhkan." ucap Suga pergi.
"Pekerjaan macam apa itu, " ucap Jimin menjatuhkan tumbuhnya pada kasur dan ngomel sendiri, tanpa sadar dia tertidur sangat pulas.
KAMU SEDANG MEMBACA
JIMIN SAD (YOONMIN)
Romancenamja muda yang dibuat bimbah oleh berubahnya sikap orang dengan sifat dan kepribadian yang sulit di tebak. kada baik kadang juga sedikit menyesakkan. dia yang melukai dia juga yang mengobati, dia yang membuat sedih namun dia juga yang membuat bah...