Jam masuk dimulai, Jimin masuk ke kelas namun tidak menemukan kursi dan mejanya.
Ah ternyata masih sama aku fikir sudah selesai batin Jimin tersenyum kecut.
Namun saat Jimin akan pergi berniat seperti biasa untuk turun dan ambil kursi dan mejanya dilapangan.
"Hi....Jimin mau kemana, kau mencari kursi mu,ini kursimu ku pindah'kan." ucap Songkang.
"K-kenapa kau memindah'kan nya..." Ucap Jimin gugup.
" tidak ada keinginan khusus sih, aku ingin suasana baru saja kau mau bertukar tempat duduk kan" ucap Songkang tersenyum.
"I-ya.... Baiklah... " ucap Jimin canggung.
"Oke kalau gitu dan Terima kasih, ini sebagai ucapan maaf karena memindahkan kursi mu, "
ucap Songkang sambil memberikan snack, lalu dia pergi.
Ada apa dengan mereka sebenarnya hari ini, apakah mereka sehat batin Jimin.
.
.
.
.
Waktu jam pulang seperti biasa Jimin akan bersih-bersih, namun keanehan terjadi lagi, Jimin tidak mengerjakan sendiri namun semua teman kelasnya membantu nya.
"Terima kasih untuk bantuanya ,"
ucap Jimin tersenyum.
Dia tersenyum bahkan aku tidak pernah melihat nya tersenyum batin Roy
"Wah senyuman mu sangat manis, " ucap Roy setelah semua murid pulang.
Jimin yang mendengar entah kenapa senyum langsung memudar dan langkah nya terhenti.
" loh kenapa.... Berhenti.... "Ucap Roy
"sebenarnya apa yang terjadi kenapa kau seharian ini aneh... "
"Apa maksud mu aneh... Apa aku tidak bisa berubah...
Apa kau ingin ku bully lagi...""A-aniya.... Bukan begitu hanya saja aku fikir kau berubah karena pukulan ku tempo hari apa ada luka dalam yang mengakibatkan mu seperti ini"
"Kkkkkkk....kenapa aku baru sadar kau lucu sih"
ucap Roy mencubit pipi Jimin.
Jimin hanya membeku mendapat perhatian itu karena dia bingung harus berperi laku seperti apa saat ini.
Sementara dari kejauhan Yoongi yang melihat itu seperti tidak suka.
"Ayo kita pergi... " ucap Yoongi.
"Wah seperti dia cemburu" bisik Taehyung dan dapat anggukan oleh yang lain.
Selain Yoongi ada orang lain yang melihat Roy dan Jimin.
"Aniya tidak ada luka dalam aku sehat, dan juga aku ingin berteman dengan mu, " ucap Roy tersenyum.
"Kamu serius.... "
"Iya tentu, dan juga aku penggemar berat senyuman mu itu," ucap Roy.
Sementara Jimin malah memukul lengan Roy tidak keras hanya bercanda.
Namun Roy yang dapat pukulan itu terdiam langsung padahal sebelum nya dia tertawa.
"Ah.... M-maaf.... "
"Kkkkkkk......kau takut ya, aku tidak marah kok, " ucap Roy.
Jimin bernafas lega setelah mendengar Roy mengatakan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JIMIN SAD (YOONMIN)
Romancenamja muda yang dibuat bimbah oleh berubahnya sikap orang dengan sifat dan kepribadian yang sulit di tebak. kada baik kadang juga sedikit menyesakkan. dia yang melukai dia juga yang mengobati, dia yang membuat sedih namun dia juga yang membuat bah...