#9

115 6 0
                                    

"Roy apa yang aku dengar tadi benar bahwa kau dengan luhan sudah putus,"

"Iya.. " ucap Roy singkat.

"Kenapa, bukan kah kalian saling mencintai, kenapa berpisah,seperti nya lohan juga masih mencintai mu, " ucap Jimin.

"Aku hanya ingin dia bisa berubah jadi jauh lebih baik, "

"Aku tau yang kamu inginkan tapi bukankah jauh lebih baik jika kau memberitahu dia secara halus bukan seperti ini, "

"Lalu aku harus bagaimana, "

"Ajak lah dia balikan dan bicarakan baik-baik, seperti nya dia cemburu melihat ku terlalu dekat dengan mu, untuk beberapa hari ini kita harus jaga jarak agar dia tidak makin cemburu."

"Aku sudah bersikap biasa, kalau di suruh jaga jarak aku tidak bisa, bagaimana aku bisa menjagamu dari kejauhan, dan jangan lupa bahwa aku adalah penggemar berat mu, "

"Ah benar kah, " ucap Jimin tertawa.

"Iya tentu."

"Jadi apa keputusan mu, kapan kau akan mengatakan nya lagi." ucap Jimin lalu Roy membisikan nya.

"Wah itu ide yang bagus aku akan membantu mu" ucap Jimin.

"Wah benar kah, " ucap Roy.

"Iya tentu, "

"Wah sungguh aku menyayangimu, " ucap Roy memegang tangan Jimin.

Jimin yang awalnya tersenyum, senyum itu langsung memudar setelah melihat Suga yang menatapnya sinis.

"Kenapa, "

ucap Roy yang melihat Jimin tidak enak dengan duduknya.

"ah anak baru itu, membuat mu tidak nyaman, "ucap Roy berdiri.

"mau ke mana, " ucap Jimin menahan tangan Roy.

"Aku akan memberi dia pelajaran, "

"Tidak perlu aku tidak papa lebih baik kita pergi dari sini."

"Kau serius, "

"Iya... "

"Eum baiklah."

.

.

.

.

.

Jimin saat ini berada di lapangan bola basket, karena jam kosong.

Sebenarnya daripada di lapangan dia lebih suka menghabiskan waktu di perpustakaan saat jam kosong.

Namun Roy memaksa Jimin untuk ikut, bukan main melainkan hanya duduk dan menyaksikan Roy bermain.

Roy bermain basket melawan Suga.

Mereka main bukan karena teman melainkan karena Roy menantang Suga, dan Suga yang merasa tertantang menerimanya.

Jimin sudah mencoba untuk melakukan segala cara agar mereka tidak main bersama karena akhir permainan ini pasti berakhir ricuh.

Kericuhan di mulai di mana Roy yang terjatuh dan menunjuk Suga sebagai pelaku pendorong.

Jimin berteriak di pinggir lapangan mencoba melerai mereka, namun sepertinya kekuatan emosi jauh lebih besar saat ini.

Bahkan teman Roy dan sahabat Suga hanya menyaksikan mereka, tidak ada yang berniat melerai selain menjagokan pilihan mereka.

Mau tak mau Jimin melerai, membuat Jimin terdorong jatuh karena Suga.

JIMIN SAD (YOONMIN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang