Bagian 6

239 116 26
                                    

*anata - あなた1. sayang (eng: dear) * Seperti saat istri memanggil suaminya.
2. sana, situ
3. tuan, nyonya, bapak, ibu, saudara, anda

*Tengu (天狗) adalah makhluk dalam legenda Jepang. Salah satu Kami penunggu gunung, atau yōkai yang erat hubungannya dengan burung elang atau gagak. Pakaiannya mirip dengan pakaian pendeta yamabushi yang menempa diri di hutan dan gunung.



Pria itu berjalan perlahan memasuki ruangan yang telah ditutupi oleh mantra pelindung. Ia merapalkan sebuah mantra untuk membuka segel nya, dan berhasil. Dirinya pun dengan langkah yang pasti mendekati sesuatu yang Dijaga begitu ketat di dalam sana.

Ia menyeringai culas, kedua warna mata yang tadinya hitam berubah menjadi merah sewarna batu rubi. Pria itu mendekati seorang wanita yang berada dalam penjara.

"Aku menemukan anakmu." Ujarnya. Wanita itu mendongak dan menatap benci pada sosok itu.
"Jangan sentuh putriku!" Desisnya dengan tajam. Pria itu tertawa terbahak-bahak, "Kau tahu? Kurasa dia telah berubah wujud. Itu artinya kekuatan roh miliknya benar-benar mencapai tahap sempurna." Katanya lagi. Wanita itu terdiam, ia mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat. Andai saja kekuatannya tidak disegel, ia pasti tidak akan tinggal diam.
"Dan sudah cocok untuk dijadikan persembahan." Ujarnya lalu tertawa.

"Kau tidak akan berhasil!" Sahut wanita itu, "Sampai kapanpun kau tidak akan pernah bisa setara Tengu! Kau hanya makhluk rendahan."

Pria itu mencekik leher si wanita, emosi nya tersulut saat identitas dirinya kembali diungkit oleh wanita itu.
"Urusai!" Desisnya tajam.
"Pikiran saja dirimu sendiri! Kau tidak akan pernah bisa keluar dari sini selamanya." Ia melepaskan cekalan tangannya dan mendorong tubuh ringkih wanita itu hingga terlempar dan membentur tembok.

Kemudian pria itu pergi meninggalkan penjara dan menutupi ruangan tersebut dengan mantra pelindung.
Sang wanita meringis kesakitan, ia berusaha untuk bangkit namun tubuhnya benar-benar lemah. Ia hanya mampu terkulai di atas beton yang dingin, kedua matanya terpejam memikirkan nasib putrinya yang dalam bahaya.

"Anata, cepatlah kembali dan temukan putrimu."

**
Alice menatap kedua matanya yang sembab lewat cermin. Kemarin dirinya dan Jiwoo menonton film, ia memutar film frozen untuk Jiwoo, namun baru juga di pertengahan, gadis itu malah tertidur. Hingga dirinya pun memutuskan untuk menonton film Empire of the lust, walau serasa menonton film dewasa, tapi nyatanya cerita tersebut berakhir mengenaskan dan membuat Alice berderai air mata.

"Ah, Sial! Mataku jadi tidak cantik lagi." Ucapnya sambil mengoleskan consealer untuk menyamarkan kebengkakan di area bawah mata.
Tiba-tiba Jiwoo masuk tanpa mengetuk pintu, Alice hampir saja membentak orang yang telah berani memasuki kamarnya tanpa permisi. Namun saat tahu jika itu adalah ulah Jiwoo, ia pun bungkam.

Susah, jika si pembuat onar adalah kesayangan tuannya.

Jiwoo mendekati Alice yang masih berada di depan meja riasnya. Ia memperhatikan wanita itu dengan penasaran, hingga kedua matanya jatuh menimpa benda cantik sebesar tari telunjuk miliknya.

"Alice, ini apa?" Tanya Jiwoo.
Alice menoleh dan tersenyum tipis, "Itu lipstik, Nona." Jawabnya sopan.
Jiwoo menatapnya tanpa berkedip, ia tidak tahu benda tersebut digunakan untuk apa."ini bisa dimakan?" Tanya Jiwoo lagi.
Alis mendesah pelan, "Ini untuk dioleskan di bibir." Katanya lagi. "Biar bibir kita cantik dan indah, terus ada rasanya saat berciuman." Jelasnya lagi ngasal.

Jiwoo terdiam, ia jadi teringat sesuatu akan semalam, dan dirinya ingin berbagi dengan Alice.
"Alice, semalam aku dan master melakukan yang ada di film." Ujar Jiwoo dengan kedua pipi yang bersemu merah.
Seketika tubuh Alice menegang, ia memutar lehernya dan menatap Jiwoo dengan sorot takut.

Choi Mujin's Sweetheart is NEKO?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang