Bagian 7

211 114 9
                                    

Mujin tengah tertidur terlentang di atas marpet bulu berwarna coklat, di atas tubuhnya ada Jiwoo yang tengah sibuk berkutat dengan ponsel milik Mujin.

Fokus pria itu masih pada televisi yang menampilkan siaran musik kpop dalam acara 'Inkigayo', dimana salah satu idol group tengah melakukan penampilan dengan judul 'Serigala'.
Bukan inginnya untuk menonton televisi, tapi Jiwoo yang memaksanya untuk membuka 'layar ajaib', gadis itu ingin melihat laki-laki tampan di dalam sana.
Tapi kini gadis itu justru malah sibuk dengan ponsel miliknya dan melakukan beberapa selfie yang absurd.

"Jiwoo, Menyingkir! kepalamu berat." Ucap Mujin sambil mencoba mendorong kepala Jiwoo agar tidak bersandar di atas dadanya. Jujur saja, meski ruangan santai ini dingin, tapi karena tingkah laku Jiwoo ia jadi kepanasan.
Gadis itu bergerak secara random, dan kadang tidak sengaja menggesek selangkangannya dan membuat dirinya frustasi.

Jiwoo tidak mengindahkan perkataan Mujin, gadis itu malah semakin menyamankan diri sambil memeluk tubuh tuannya. Fokus matanya masih pada layar ponsel, dan kali ini Jiwoo tengah menonton video yang ia dapat secara random di Youtube.

"Master, ini siapa?" Tanya Jiwoo pada Mujin. Pria itu menengok layar ponsel yang di sodorkan Jiwoo di depan matanya. Ternyata gadis itu tidak sengaja melihat cuplikan drama Mr.Sunshine yang menampilkan sosok Goo Dong Mae dalam balutan pakaian samurai nya.
"Dia seorang aktor, dan dia sedang memerankan karakter samurai dari Jepang." Jelas Mujin dengan pelan. Ia seperti tengah menjelaskan pada anaknya yang ingin tahu banyak.

Jiwoo terdiam, gadis itu menatap sendu pada sosok Goo Dong Mae yang mengingatkan nya pada seseorang.
"Master, dia mirip dengan seseorang yang berkelahi dengan tuanku terdahulu." Ucap Jiwoo membuat Mujin sontak terkejut. Pria itu segera bangkit dari acara rebahannya dan kembali merebut ponsel itu dari Jiwoo.
"Kau yakin?" Tanya Mujin lagi. Jiwoo mengangguk yakin.
"Dia memakai pakaian seperti itu dan berwarna hitam, Membawa pedang, rambutnya panjang dan kedua matanya berwarna merah." Jelas Jiwoo mencoba untuk mengingat lagi ciri-ciri pria yang bertarung dengan tuannya.

Mujin kembali terdiam, jika ciri-ciri yang disebutkan Jiwoo benar, maka ada kemungkinan musuh tuannya Jiwoo seseorang yang berasal dari Jepang. Dan entah kenapa Mujin jadi teringat pada Keisuke, si pria gay yang menjengkelkan itu. Ciri-ciri fisiknya mirip dengan pria itu, hanya saja Keisuke memiliki pupil mata hitam seperti dirinya.

Mengingat Keisuke, Mujin kembali teringat dengan ajakan Pria itu perihal makan malam. Ia kemudian melirik Jiwoo yang kembali serius dengan Ponselnya.

"Apa aku mengajak Jiwoo saja? Tapi nanti dia bersikap aneh."
"Tapi aku tidak punya kenalan wanita manapun," Keluh Mujin dalam hati.

Sebenarnya tidak masalah jika dirinya mengajak Jiwoo, secara gadis itu memiliki paras cantik dan tidak akan membuatnya malu ketika membawanya. Hanya saja tingkah laku gadis itu masih terbilang ajaib, dan takutnya kelakuan Jiwoo lah yang membuat nya malu.

"Permisi, Tuan!" Teriak Alice dari luar ruangan sambil mengetuk pintu.
"Masuk!" Sahut Mujin dari dalam. Tidak lama Alice pun muncul dengan sebuah nampan berisi minuman dan cemilan untuk Jiwoo. Mujin memperhatikan wanita centil itu dengan seksama, dan seketika sebuah ide menarik muncul di kepalanya.

"Alice!"
"Ya Tuan?"
"Bisakah kau mempersiapkan Jiwoo?" Tanya Mujin membuat Alice kebingungan.
"Mempersiapkan untuk apa Tuan?" Tanya Alice.
"Jiwoo akan menemani ku makan malam dengan klien." Jawab Mujin sambil mengusap puncak kepala Jiwoo. Gadis kucing itu tengah anteng dengan cemilannya.
Alice terdiam sesaat, kedua matanya berbinar cerah sedangkan pipinya kembali bersemu merah. Ia jadi teringat perkataan Jiwoo tentang ciuman Mujin dan gadis itu. Alice jadi membayangkan sendiri jika dirinya berada diposisi menggantikan Jiwoo, maka ia akan melancarkan 10 jenis cara menggoda pria dewasa.
Ia terkikik pelan, halusinasi nya semakin meninggi dan hal itu membuat Mujin mengernyitkan keningnya heran.
"Alice?" Wanita itu masih bungkam, dan Mujin kehilangan kesabaran nya. Pria itu segera menarik ujung rambut Alice dan membuat wanita itu terkejut.
"Kau dengar tidak?!" Bentak Mujin membuat Jiwoo ikut terlonjak kaget.
"Iya iya, saya dengar Tuan."
Sahut Alice dengan cepat. "Haha, maafkan saya." Ucap nya lagi malu-malu. Alice pun memilih pamit dengan segera berlari meninggalkan ruang santai milik Mujin.

Choi Mujin's Sweetheart is NEKO?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang