Bagian 8

189 113 11
                                    


*Reiatsu (霊圧, Tekanan Spiritual) adalah tenaga/tekanan fisik yang diciptakan Reiryoku seseorang saat dikeluarkan.
*Reiryoku adalah jumlah energi dari suatu makhluk yang telah tersimpan dalam tubuh atau jiwa mereka.

(Sumber, Anime Bleach)




Saat ini Choi Mujin hanya mampu berdiri kaku, onyx miliknya menatap sendu pada sosok Jiwoo yang tengah berbaring lemah di atas ranjang miliknya.
Semalam setelah pertempuran hebat yang tidak Mujin mengerti, Jiwoo terluka cukup parah. Dan saat ini gadis itu tengah diobati oleh pria asing yang semalam muncul tiba-tiba menjadi penyelamat Jiwoo dan Mujin.

Pria dengan surai putih itu mendekati Mujin, kedua iris cokelat nya mirip dengan Jiwoo namun milik pria itu sangatlah tajam dan nampak dingin.

"Kau tidak terluka?" Tanya Pria itu. Mujin terdiam sesaat, "Aku baik-baik saja." Jawab Mujin singkat.
Pria itu tersenyum tipis dan mengangguk pelan, ia kembali menatap Jiwoo dengan lembut.
"Tidak kusangka dia tumbuh menjadi gadis yang cantik seperti itu," Kekehan kecil dapat Mujin dengar keluar dari mulut orang itu. "Aku meninggalkannya selama 30 tahun, dan pada saat itu dia belum mampu berubah wujud."
Mujin terdiam dengan heran, "Kau adalah tuanya yang diceritakan Jiwoo?" Tanya Mujin penasaran.
"Bukan, tapi aku adalah ayahnya." Jawabnya yang membuat Mujin terkejut.
Jika pria itu adalah ayah Jiwoo, berarti dia seorang siluman kucing.
Helaan nafas terdengar dari mulut pria itu, "Tuan yang dimaksud Jiwoo mungkin adalah Haru, dia seorang biksu." Jawab pria itu. Mujin hanya mengangguk kecil, ia bingung harus membalas apa lagi.

"Kau asli Jepang?" Tanya Mujin penasaran, jika pria di depannya ini adalah orang Jepang, namun kenapa Jiwoo memiliki nama Korea dan pandai berbahasa Korea. Bukankah itu aneh.

"Aku berasal dari Hokkaido, Tapi ibunya Jiwoo adalah asli Korea. Dan dia manusia." Jelasnya lagi. Mujin cukup terkejut mendengarnya, ia melirik pria di sampingnya dengan ragu-ragu. Hingga beberapa menit berlalu keduanya hanya diisi oleh keheningan.

Jiwoo melenguh pelan, dan secara perlahan kedua kelopak matanya terbuka. "Master," Gumam Jiwoo pelan saat menyadari tidak ada keberadaan tuannya.

Mujin yang mendengar suara gadis itu langsung bergegas mendekat, ia tersenyum tipis menyadari jika Jiwoo telah baik-baik saja.
"Master, minta cium." Rengek Jiwoo dengan suara manja nya. Di belakang mereka terdengar kekehan kecil, dan itu berasal dari ayahnya Jiwoo.
Mujin menggaruk pelipisnya yang tidak gatal, ia malu sendiri jadinya.

Namun meski begitu dirinya tetap mengabulkan keinginan Jiwoo, ia membantu Jiwoo untuk duduk terlebih dahulu lalu selepas itu baru ia mengecup keningnya.
Jiwoo mengernyitkan dahinya, ciuman nya terasa lain dari yang biasa mereka lakukan.
"Di sini!" Ucap Jiwoo menunjuk bibirnya, "Aku mau disini, master." Rengeknya lagi. Namun Mujin memilih mengabaikan nya, ia takut disangka mengajarkan gadis itu macam-macam, walaupun memang seperti itu kenyataannya.

"Jiwoo, ada yang ingin bertemu denganmu." Ujar Mujin mengalihkan pembicaraan, Jiwoo menatapnya dengan bingung. Kemudian Mujin mempersilakan ayahnya Jiwoo untuk mendekati kucing kesayangan nya.

"Jiu," Sapa Toshiro pelan dengan senyum ramah. Jiwoo menatap pria itu dengan bingung, ia tidak ingat pernah bertemu sebelumnya.
"Kamu siapa?" Tanya Jiwoo kebingungan.  Toshiro hanya tersenyum tipis menanggapi respon Jiwoo. "Aku adalah ayahmu." Jawabnya dengan pelan.
"Ayah? Jiwoo punya ayah?" Tanya gadis itu lagi. Pria itu tertawa pelan, ia sepenuhnya memaklumi jika putrinya tidak mengenal dirinya, karena ia sendiri yang meninggalkan Jiwoo sejak lahir.

"Kamu tahu apa itu ayah?" Tanya Toshiro. Jiwoo mengangguk pelan, Alice pernah menjelaskan perihal makna dari orang tua kepadanya.
"Ayah itu seperti Master yang mempunyai bayi dari Jiwoo." Mujin hampir saja membekap mulut gadis itu, memang tidak benar membiarkan Jiwoo berbicara. Gadis kucing itu akan mengatakan banyak hal yang absurd dan juga ambigu.

Choi Mujin's Sweetheart is NEKO?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang