07

114 12 0
                                    

Enjoy the story~❤️

"Ada apaan sih? Rame banget? Misi dong," gue nyelak kerumunan orang di depan lobby kantor.

"Ada apaan sih? Rame banget? Misi dong," gue nyelak kerumunan orang di depan lobby kantor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Liat deh, ganteng banget pak bos!"

"Baru pertama kali gue liat CEO kita duduk di lobby kayak gini."

"Iya, biasanya kan dia di ruangan terus dan cuma orang-orang tertentu yang bisa ketemu beliau."

"Beruntung banget gak sih yang jadi sekretarisnya."

"Lebih beruntung lagi yang jadi istrinya."

"Denger-denger dia jomblo."

"Jomblo darimana? Istrinya nih di depan mata lo semua," gumam gue dengan suara yang sekecil mungkin.

"Astaga! Pengen daftar jadi istrinya dong!"

"Pak Seonghwa!" Gue teriak dan langsung diliatin sama orang-orang yang ada di sana.

"Oh namanya Pak Seonghwa, gue baru tau."

"Gila! Tiga taun gue kerja di sini dan gue baru tau nama CEO perusahaan ini."

"Sayang," Pak Seonghwa tiba-tiba gandeng tangan gue sambil senyum.

"S-sayang? Pak, apaan sih??"

"Kamu mencari saya kan? Ada apa, sayang?" - Pak Seonghwa.

"Sayang? Kok cewek itu dipanggil sayang sih?"

"Siapa sih dia? Jangan-jangan dia bukan sekretarisnya, tapi pacarnya."

"Ah, gak mungkin! Pak Seonghwa masih jomblo dan cewek itu tuh yang gue tau sekretarisnya."

"Kalian salah. Ini Ailyn, istri saya" Pak Seonghwa nunjukin cincin di jari manis gue sama dia.

"Pak," gue natap dia.

"Kita jadi sarapan di luar kan, sayang?" Pak Seonghwa balik natap gue sambil senyum.

"Makan siang? Kapan saya? Eh, pak!"

Dia tiba-tiba gandeng gue keluar kantor. Gila! Ini masih pagi, udah dibikin ketar-ketir aja gue. Mana yang liatin satu kantor lagi. Gak aman nih gue ke depannya.

"Pak."

"Berhenti panggil saya bapak atau saya bawa kamu pulang sekarang juga," - Pak Seonghwa.

"Ya, tapi ini kita mau kemana??"

"Saya tadi sudah bilang, saya ingin mencari sarapan" - Pak Seonghwa.

"Tadi kan udah saya masakin sarapan di rumah, masa masih kurang??"

"Saya sudah sarapan?" - Pak Seonghwa.

"Ya iya! Ih! Masih muda udah pikun!"

"Kalau begitu, saya ingin sarapan lagi. Dengan menu yang berbeda," Pak Seonghwa bisik di kuping gue.

My Wedding Story - Ateez SeonghwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang