05

17 3 0
                                    

Dhiya sedang berada di taman kampus dengan rokok yang berada di antara dua jarinya, Dhiya memperhatikan asap rokoknya hingga asap itu hilang.

"Dyaa." Dhiya berbalik melihatnya siapa yang memanggilnya.

"Lo merokok?" tanyanya lagi.

"Kenapa?" jawab Dhiya.

"Ini kampus nanti di marahin." ucapnya.

"Ini kampus bukan sekolah,semua orang bebas mau ngapain." balas Dhiya.

"Lo kenapa ngerokok,lu taukan itu bahaya."

"Pentingnya buat lu?" sinis Dhiya.

"Lo juga ngerugiin orang." ucapnya.

"Lo itu gak kenal gw,gak tau gw,gak usah sok peduli loh." ucap Dhiya lalu pergi.

Alif memperhatikan kepergian Dhiya. "Tapi gw sayang loh Dya."

Alif menghela napas,betul katanya Dini Dhiya sudah berubah bahkan Dhiya tak mengenal lagi dirinya.

"Lo berubah Dya!"

Alif pergi meninggalkan taman itu dengan perasaan campur aduk,seneng karna bisa melihat Dhiya namun sedih karna Dhiya tak mengenal dirinya.

***

"Siapa coba,pake ngomong kek gitu,kayak kenal aja." dumel Dhiya.

"Lo ngomong sama siapa?" tanya Roni

"Ngomong sendiri." balas Dhiya.

"Lu bau rokok,lu ngerokok?"

"Gak" balas Dhiya.

"Gak usah bohong lu."

"Lu kalo udah tau ngapain nanya bangke, tau lah kesel gw sama loh." balas Dhiya.

Ucap Dhiya lalu meninggalkan Roni terlebih. "Ehh Dya tungguin setan!" teriak Roni mengejar Dhiya.

Dhiya masuk bersama Roni dan sekelas memperhatikan mereka berdua lalu kembali ke aktivitasnya. Dhiya mengambil tempat duduk paling belakang seperti biasa,karna dirinya memang tak mempunyai circle itu adalah alasan utama kenapa dirinya malas kekampus.

Dosen masuk dan memulai pelajarannya selama dua jam. "Baik perkuliahan kita selesai,Tugas sudah ibu berikan dan ibu harap tidak ada yang terlambat mengejerkan." ucap dosen tersebut lalu keluar.

Dhiya menghela napas pelan,melihat teman temannya sibuk ada mau kekantin,pulang bahkan pergi nonton kelas yang tadi nya sunyi sekarang sudah seperti kapal pecah.

Dhiya langsung membereskan barang barangnya lalu pergi meninggalkan kelas, dengan langka panjang Dhiya meninggalkan kampus lalu menuju mobilnya. Tanpa dirinya sadari ada orang yang memperhatikan Dhiya dari jauh.

Dhiya langsung menjalankan mobilnya meninggalkan kampus, dalam perjalanan pulang Dhiya memutar musik entah kenapa dirinya hari ini merasa sedih mood nya sedang berantakan.

Dan itulah buruk dirinya, moodnya yang susah di tebak membuat orang yang disekitarnya bingung ketika dirinya sudah dalam keadaan seperti ini.

"Assalamualaikum." ucap Dhiya.

"Wa'alaikumsalam,tumben pulang cepet Dya?" tanya Santi.

"Hari ini matakuliah nya cuman 1 bund." Balas Dhiya.

"Dya ke atas yaa,mau bersih dulu."  lanjutnya lalu naik ke atas.

Sesampai dikamar Dhiya langsung melepas sepatunya di lanjutkan dengan tas. Setelah selesai Dhiya langsung menuju kamar mandi.

Dhiya melihat dirinya de depan cermin dengan kantung mata hitam,muka yang kusam di tambah mood yang kurang bagus lengkap sudah.

"Tadi itu siapa ya? Kok mukanya gak asing ya?" ucap Dhiya.

DHIYA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang