10

11 2 0
                                    

Dhiya mengerjakan beberapa tugas kuliahnya,Dhiya suka sekali menundah apapun yang akhirnya jadi menumpuk dan membuat semua terhambat itulah Dhiya.

Setelah menyelesaikan beberapa tugasnya Dhiya langsung mengambil laptop dan memutar film di temani dengan cemilan basrengnya. Sebuah notif secara terus menerus membuat Dhiya mengalihkan pandangannya.

"Selamat pagi dunia tipu tipu."
"Gak ada yang kasih bangun."
"jadi terlambat magang nich." Dhiya menyertikan keningnya. Apa dirinya tak salah baca?

Apa seniornya ini ngekode dirinya untuk membangungkannya?.

"Kakak mau di kasih bangun.? Tanya Dhiya.

"Ya maulah,kalo gak di kasih bangun gak pergi magang lagi ini."balas Vi

"Emang magang nya dimana kak?" tanya Dhiya.

"Di kantor yang banyak orang tukang korupsi."

"Loh berarti kakak sama dong." balas Dhiya

"Sama apa?"

"Sama, jadi tukang korupsi juga kan?" ucap Dhiya.

"Iyaa,korupsi perhatian lu boleh gak?" tanya Vi.

"Boleh boleh aja sih kak,tapi emang gak papa nih."

"Ya gak papa lah." balas Vi

"Jadi ini udah terlambat?" tany Dhiya

"Udah."

"Terus gimana?"

"Lu tanggung jawab lah kan salah lu gak kasih bangun." balas Vi

"Loh? Kakak kan gak minta,gimana sih! kalo pengen di kasih bangun tuh ngomong dulu jangan kode disini bukan peramal ya tolong." ucap Dhiya

"Ngegas bener neng,di gas nikah boleh gak nih? Tanya Vi

"Kak Vi,tukang gombal udah berapa banyak cewek yang di giniin kak?"

"Ini baru sama lo"

"Gak percaya." balas Dhiya.

Chat mereka terus berlanjut Terkadang Dhiya jadi senyum senyum sendiri membalas chat dari seniornya itu,dan itu berlangsung lama dan tidak dirasa sudah hampir 2 minggu dan Dhiya merasa chat mereka sudah mulai intes.

***
Dhiya melihat dirinya di depan cermin ada rasa ragu untuk dirinya pergi latihan hari ini, Entahlah seperti ada yang aneh saja.

"Ini gw pergi kagak ya?." tanya Dhiya pada dirinya sendiri.

"Ini kalo gak pergi entar di cariin gak sih?"

"Ah Yaudahlah datang aja kalo pun gak ketemu Yaudahlah." Setelah itu Dhiya langsung membereskan semua perlengkapannya. Lalu keluar dari kamar tak lupa dengan sepatu yang dirinya tenteng.

Dhiya turun tangga mendapati sang bunda sedang menonton tv. "Lo Dya? Tumben mau kemana kamu?" tanya Santi.

"Dhiya mau latihan bulutangkis bund."

"Dimana?" tanyanya lagi.

"Kampus bund,yaudah Dya pergi yaa. Assalamualaikum." ucap Dhiya.

"Wa'alaikumsalam." balas Santi.

Dhiya keluar dari rumah,dan langsung membawa motornya keluar membelahi jalanan. setelah 30 menit perjalanan Dhiya sampai di kampus dan ternyata kampus nya masih ramai Dhiya sedikit kaget melihat kampusnya masih ramai Dhiya kira bakalan sepi.

Dhiya langsung menuju lapangan latihan dan ternyata ramai juga. "Tumben datang Dya?." tegur kak Tian Yaudah kordinator bulutangkis.

"Lagi rajin makanya datang." jawab Dhiya.

DHIYA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang