11

16 3 0
                                    

Hampir 2 minggu mereka dekat, dan Dhiya merasa seperti sudah lama mengenal Vi. Hari ini Dhiya kekampus dan mata kuliah yang masuk hari ini cuman 1 dan membuat  dirinya harus balik cepet.

"Dya dimana?" notif masuk dan itu dari Vi

"Kampus kak,ini mau balik."

"Cepet bener,singgah kerumah aja dulu." suruh Vi

"Lo emang gak papa kak?"

"Ya gak papa lah,Yaudah lu sini yaa gw sharelock atau gw jemput kekampus?" tanya Vi

"Jemput ajalah kak." balas Dhiya

"Yaudah tunggu."

Akhirnya Dhiya menunggu beberapa menit,dan salah satu teman Dhiya minta di antar ke sebuah tempat makan yang Dya sendiri gak tau,Dhiya sudah beberapa kali makan cuman sering lupa dengan jalannya.

"Dya lu mau balik?" tanya Siska

"Gak sih nih mau kerumah doi dulu." balas Dhiya

"Dyaa lu antar gw dulu yaa ketempat makan itu." ucap Siska

"Gw gak tau tempat lo yang maksud tu dimana Sis." jawab Dhiya

Dhiya melihat ke arah gerbang kampus yang ternyata Vi sudah berjalan ke arahnya. "Kenapa Dya?" tanya Vi

"Nih si Siska minta di anteri ke tempat makan,tapi gw gak tau tempatnya dimana." balas Dhiya

"Tempat makan yang dimana?" tanya Vi ke Siska

"itu tempat makan lazuna."jawab Siska

Vi melihat ke arah Dhiya yang tengah tersenyum, kedua sama sama tersenyum melihat tingkah Siska seperti orang gila yang memohon.

"Yayaya doi-Nya Dya lu anter gw dulu yaa habis itu lu boleh pergi pacaran gih." mohon Siska yang langsung mendapat anggukan dari Vi

Mereka ber tiga mengikuti Vi yang berada di depan setelah mengantar Siska dsn tak lupa mengucapkan makasih, Dya tetap mengikuti Vi sampai akhirnya sampai dirumah yang di samping nya itu ada sebuah puskesmas.

Dhiya sedikit malu untuk masuk,karna takut tak di terima baik oleh keluarga Vi sampai akhirnya Dya bertemu seorang anak kecil sekitar umur 8 tahun yang masih sd.

"Masuk Dya." Suruh Vi

"Ini gak papa kak?" ucap Dya

"Sini masuk."

Setelah Dhiya masuk,Dhiya memperhatikan suasana rumah tersebut. "Fira ini kakak Dhiya." ucap Vi

"Hai Fira." sapa Dhiya yang di balas sebuah senyuman Dhiya pikir mungkin karna baru makanya Fira seperti itu.

Dhiya dan Vi banyak menghabiskan waktu mengobrol. "Dya makan siang dulu yuk." ucap Vi

"Yaudah,kakak mau makan apa?" tanya Dhiya.

"lu mau makan apa?" tanya Vi balik

"Gw pengen makan lazuna mau gak?" tanya Dhiya dan langsung mendapat anggukan dari Vi

Akhirnya mereka pergi kesana setelah memesan dan bayar Dhiya dan Vi mengambil tempat duduk yang pojok. Dhiya memperhatikan Vi, Dhiya suka melihat mata Vi Dhiya merasa mata Vi itu cantik dengan bulu mata yang panjang dan alis yang tebal.

"Permisi mas atas nama Vi?" tanya pelayan.

"Iyaa mba." jawab Vi dan pelayan tersebut langsung memberikan makanannya.

Mereka makan dalam keadaan yang sibuk masing masing, Dhiya sibuk nonton upin dan ipin sedangkan Vi entah dia sibuk nonton apa.

***
"Dhiya nanti kalo pulang gw anter ya." ucap Vi

"Lu anter gw dengan 2 motor?" tanya Dhiya

"Iyaa."

"Gak usah kak,jauh bener lu bolak balik."

"Gak papa,lagian udah malam juga nanti lu kenapa napa di jalan" ucap Vi

"Gak papa kak,udah biasa juga pulang malam." balas Dhiya.

"Yaudah,kita 1 motor nanti gw suruh Doni jemput gw dirumah lu." ucap Vi

"Astaga kak,ngapain sih gw gak papa pulang sendiri serius deh." kesel Dhiya.

"Udah gak papa." balas Dhiya

Vi sedang melalukan sesuatu dan Dhiya terus memperhatikan Vi. "Hallo Don,lu dimana.?" tanya Vi

"Napa kak."jawab Doni di seberang telfon.

"Lo nanti jemput gw di rumah Dhiya yaa,soalnya gw satu motor ama Dya." ucap Vi

"Ok kak." balas Doni dan telfon mati

Dhiya hanya diam sampai akhirnya Vi melihat ke arah Dhiya "kenapa?" tanya Vi

"Kenapa sih harus kek gitu kak? Jauh tau lu bolak balik."

"Gak papa,dari pada lu kenapa napa di jalan" ucap Vi

"Yaudah sih,kalo kenapa napa berarti udah takdir." balas Dhiya.

"Dhiya! Gak boleh lo ngomong kek gitu gak bagus." tegur Vi

Dan Dhiya hanya cecengesan,Vi mulai sibuk dengan hp nya dan Dhiya juga mulai sibuk,dan Fira juga mulai tertidur hingga akhirnya semua yang ada disitu tertidur. Hingga suara pintu terbuka membuat Dhiya terkaget.

Dhiya cukup kesal karna harus bangun dalam keadaan kaget,namun harus tetap menormalkan perasaanya Dhiya duduk di kursi mengumpulkan nyawa nya.

"Kak itu tadi gak papa?" tanya Dhiya

"Gak papa." jawab Vi

"Iyaa serius,bahkan tadi gw mala di tegur kenapa gak kasih tidur lu di kamar." lanjut Vi Dhiya terdiam.

"Kak balik yuk,udah malam nih." ucap Dhiya.

"Yaudah yuk,gw siap siap dulu."

"Yok." ajak Vi

Dengan ragu Dhiya memberikan kunci motor itu ke Vi. "kak Udahlah gw balik sendiri aja,mending lu temenin sih Fira aja." ucap Dhiya.

"Gak papa,dirumah gw juga udah Mama gw kok." balas Vi

Akhirnya mau tak mau Dhiya memberikan kunci motor itu ke Vi dan mereka berdua belahi jalan di selingi beberapa tawa.

Dhiya cukup senang dengan hari ini,tapi entah ini akan bertahan lama atau tidak. Dan Dhiya cukup mensyukuri hari ini.

Setelah sampai mengantar Dhiya,Dhiya mengajak Vi masuk sambil menunggu Doni datang menjemput.

Dhiya naik ke atas kamarnya setelah menaruh semua barang barang tadi,Dhiya keluar sambil membawa minuman dan langsung di kasih oleh Vi

"Kak,sorry lu jadi repot repot anter gw balik." ucap Dhiya

"Gak papa,yang penting lu aman sampe rumah." balas Vi

"Nanti kalo Doni datang makan dulu yaa baru balik kak." ucap Dhiya.

"Gak usah,ini juga udah mulai hujan Doni datang gw langsung balik aja ya."

Dan tak lama setelah itu Doni dan datang. "Kak yuk langsung ajaa udah mau hujan." ucap Doni

"Lu tuh yaa,bukannya masuk dulu mala langsung pergi aja." kesel Dhiya.

"Bukan gitu Dya ini udah mau hujan,nanti gw sama kak Vi kena hujan gimana?" jelas Doni

"Iyaa Dya,kapan kapan aja ya makannya." ucap Vi merasa tak enak pada Dhiya

"Yaudah kalo gitu hati hati yaa,makasih kak." ucap Dhiya pada Vi dan mengacukan Doni

"Setan emang lu Dya,mentang mentang udah ada pacar lupa temen sendiri." ucap Doni.

"Hati hati yaa Doni sayang, kak Vi nya di jaga yaa jangan sampe lecet." ucap Dhiya di buat selembut mungkin.

"Najis."balas Doni dengan muka jijik.

Dhiya tersenyum melihat ke arah Doni dan Vi hingga akhirnya Vi berbalik dan melemparkan senyuman pada Dhiya.

***

DHIYA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang