Note: mungkin ooc,dan tidak 100% mengikuti alur manga atau anime,terus kalo misal gasuka sama alur nya skip aja ya^^
Hari ini (name) memiliki janji dengan akio, akio akan mengajari (name) cara bertarungnya. Karena itulah (name) keluar secara diam-diam
.
.
.
.
."maaf paman aku terlambat datang" ucap (name) sambil melepaskan topi nya
"tidak masalah, lagipula kita tidak akan langsung berkelahi" ucap akio sambil memakai sarung tangan nya
"apa!? Bukankah paman akan mengajariku!!"
Akio melipat kedua tangan nya ke dada
"sebelum kesitu paman akan membenarkan pemikiranmu dalam metode berkelahi gaya paman" ucap akio
"dan juga kenapa (name) memakai perban itu" lanjut akio sambil menunjuk tangan (name)
"aku terbiasa memakai ini saat latihan" jawab (name)
Akio terlihat menghela nafas nya
"dengar, pertama kita akan belajar cara berkelahi jalanan, bukan boxing. Jadi lepaskan itu sekarang"
"tapi aku lebih nyaman seperti ini, kalau aku berkelahi tanpa ada perban di punggung tangan ku rasanya tidak biasa" ucap (name) sambil melihat telapak tangan nya
"itu dia, kau harus menutupi kekurangan tersebut. Cobalah untuk menang meski situasi mu tidak menguntungkan"
Akio mulai berjalan ke arah pohon, dia berjongkok dan mengambil sebuah batu lalu melemparkan nya ke arah (name)
(name) menghindari nya sambil mata nya masih melihat arah batu itu
Saat melihat ke depan lagi tiba-tiba akio sudah ada di depannya dan siap akan memukulnya. (name) pasrah akan tinjuan yang bakal didapatkan di wajah
Beberapa cm tangan akio mencapai wajah (name), tapi akio menghentikannya
"kedua, manfaatkan yang ada di sekitarmu untuk menyerang musuhmu. Karena pertarungan jalanan itu tidak memiliki aturan seperti di turnamen bela diri ataupun boxing, selama kau bisa menang itu yang paling penting"
Akio berjalan ke arah belakang (name) dia kembali berjongkok untuk mengambil batu yang dilemparnya tadi
(name) berbalik untuk melihat akio
"dan terakhir, jangan lepaskan pandangan mu dari musuhmu" ucap akio sambil memainkan batu itu dengan melempar-lempar ke atas
Akio kembali melemparkan batu itu ke (name) dengan niat yang berbeda sehingga (name) bisa menangkapnya
"sekarang coba serang paman dengan cara yang kukatakan tadi, kalau kau berhasil mendaratkan satu pukulan di tubuh paman... Paman akan meneruskan mengajarimu" akio mulai tersenyum
Tidak dengan (name) dia sangat serius sekarang
'paman lebih cepat daripada pelatih wakasa' batin (name) dengan wajah serius nya
(name) mulai berlari ke arah akio dan memberikan pukulan jab untuk awal, tetapi akio menghindari nya dengan mudah
'(name) bagus dalam kecepatannya, tapi ini sangat kurang kalau kau ingin menyelamatkan teman-teman mu' batin akio
(name) terus berusaha menyerang akio tetapi tidak ada satupun yang berhasil. Kali ini (name) menyerang kaki akio menggunakan tendangan nya, akio menghindari lagi dengan cara mundur
(name) mengambil sesuatu ketika dia berjongkok untuk menendang kaki akio, dia kembali berdiri dengan memutar badan nya dan melemparkan sesuatu ke arah mata akio, itu merupakan pasir debu di tanah
KAMU SEDANG MEMBACA
Aphrodite Incarnation(Tokyo Revengers x Reader)
Teen Fiction"(name) kau adalah rumah kedua bagi ku,jadi jangan tinggalkan aku"-mikey "benar-benar indah"-ran "baru kali ini aku melihat perempuan secantik itu"-rindou "memiliki (name) sepertinya benar-benar sebuah hal tabu "-mitsuya "apakah menjadikan seorang d...