7

4.4K 593 45
                                    

Sekarang adalah hari keberangkatan (name) dan ayah nya,shoko datang untuk mengucapkan sampai nanti kepada (name) dan hanma juga datang tetapi dia tidak menghampiri (name),hanya melihat dari kejauhan.

Di dalam mobil (name) selalu melihat keluar jendela karena melihat gedung-gedung tinggi diluar itu cukup menyenangkan,tuan zen melihat putri nya yang sedari tadi memperhatikan bangunan menjulang tinggi itu

"sayang,apa (name) mau masuk kesana dulu?" tanya ayah (name) memecah keheningan

"gak usah papa,(name) hanya kagum dengan gedung-gedung itu" ucap (name) sambil tersenyum kepada ayah nya

"apa (name) mau gedung itu?" tanya ayah (name) kembali

(name) terdiam seketika mendengar ayah nya yang bicara seakan kalau (name) menjawab iya ayah nya akan memberikan gedung tersebut kepada (name).

"memangnya bisa??"

"tentu saja bisa kalau itu buat (name),gedung itu bahkan terlihat murah" ucap tuan zen

'papa ini sebenarnya sekaya apa sih,sampai gedung yang terlihat memiliki 20 lantai lebih dia bilang murah untuk membeli nya?!!' batin (name),selama ini (name) tidak terlalu memikirkan apa pekerjaan ayah nya,tetapi (name) sekarang penasaran akan hal tersebut.

"papa..." panggil (name) kepada ayah nya

"ya sayang?" balas ayah (name) tetapi mata nya masih fokus menyetir ke depan

"pekerjaan papa itu...apa? Shoko bilang papa nya bekerja sebagai manajer di perusahaan-perusahaan,kalau papa sebagai apa?" tanya (name)

"hm... (name) tau? Kakek dan nenek itu uang nya banyaaaaak sekali,mereka juga memiliki banyak gedung yang lebih besar dari yang (name) lihat tadi,dan papa meneruskan itu semua sekaligus memperbanyak gedung seperti itu, dan kalau (name) bertanya papa sebagai apa,papa itu sebagai yang punya gedung itu dan papa nya shoko itu pekerja di gedung itu" jelas tuan zen panjang lebar

"kalau begitu papa itu seorang sultan?, tapi kenapa papa tinggal di rumah yang biasa saja?biasanya sultan yang begitu tinggal di rumah yang seperti istana"

"apakah (name) ingin tinggal di rumah yang seperti istana??"

"kalau (name) ingin apakah papa akan membelikannya?" tanya (name) kembali

"tentu saja,kebahagiaan (name) adalah nomor 1 untuk papa" jawab ayah (name) sambil tersenyum

"kalau begitu (name) tidak mau,(name) lebih suka tinggal di rumah yang biasa-biasa saja" ucap (name) sambil tersenyum juga

"dulu mama juga berkata seperti itu,mama bilang lebih enak tinggal di rumah biasa saja daripada di rumah yang seperti istana" ucap ayah (name) sambil berusaha agar tidak terlihat sedih di hadapan putri nya



"dulu mama juga berkata seperti itu,mama bilang lebih enak tinggal di rumah biasa saja daripada di rumah yang seperti istana" ucap ayah (name) sambil berusaha agar tidak terlihat sedih di hadapan putri nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"oh! Kita sudah sampai di rumah baru kita (name)" sambung nya

(name) pun ikut tersadar kalau benar mereka sudah sampai disitu,saat (name) melihat luar rumah baru nya (name) terkagum

Aphrodite Incarnation(Tokyo Revengers x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang