𝟘𝟠

257 63 4
                                    

R E V E A L

"Bangun, lemah!"

"Sial! Kau itu benar-benar gorila, ya?!"

Entah sudah ke berapa kalinya Kokonoi dibanting oleh [Name]. Padahal laki-laki itu sudah sekuat tenaga menghindari serangan yang dilontarkan oleh [Name], namun gadis itu tetap berhasil memukulnya hingga tubuhnya terus menghantam tanah.

Sebelum berlatih dengan [Name], Subaru menyarankan Kokonoi untuk berlatih dengan boneka dan juga robot terkutuk yang dia miliki. Hampir selama 3 bulan lamanya Kokonoi berlatih dengan kedua alat itu, dan dia dapat mengalahkan alat-alat tersebut.

Dan kini sudah terhitung selama 5 bulan lamanya Kokonoi berlatih dengan [Name], namun sampai saat ini juga pedang kayu yang dia pegang tidak pernah berhasil menyentuh tubuh gadis itu. 

"Sial... padahal boneka yang menjadi lawanku sebelumnya saja sudah sangat kuat. Bagaimana bisa kau sekuat itu?"

"Tentu saja karena latihan," jawab [Name] cuek. "Bukankah kau juga awalnya tidak dapat melawan boneka terkutuk? Namun sekarang kau dapat mengalahkannya dengan mudah bukan? Semua itu berkat latihan, begitu juga kemampuanku."

"Tetap saja tidak masuk akal! Kemampuan fisikmu itu sangat tidak masuk akal."

Subaru yang menonton latihan mereka terkekeh, "Dengar Kokonoi. Saat ini, [Name] belum bisa menggunakan seratus persen kemampuan fisiknya. Mungkin, saat ini dia hanya menggunakan sekitar tiga puluh hingga enam puluh persen kemampuan fisiknya. Batas surgawinya tidak sesempurna itu," jelas Subaru yang justru membuat Kokonoi makin terkejut.

"Belum seratus persen?! Kemampuannya saja saat ini mengerikan, bagaimana seratus persen nanti?!"

"Mungkin saja bisa mengalahkanku?" jawab Subaru ragu. "Tidak~ aku yang terkuat, tidak mungkin dia dapat mengalahkanku!"

[Name] menghela napasnya, mengulurkan tangannya untuk membantu Kokonoi berdiri. "Jangan mengeluh pada perbandingan kemampuan kita. Fokuskan saja teknikmu, dan bagaimana caramu memanfaatkan energi kutukan milik Akane."

"Lagipula... karena kau itu penyihir Jujutsu pemula, wajar saja kau kalah denganku. Mereka yang sudah lama berada di dunia Jujutsu, jauh lebih kuat dariku. Dan seranganku pada mereka hanya dianggap angin lewat saja."

Kokonoi dapat melihat ekspresi sedih sesaat yang dipancarkan dari wajah dan tatapan [Name]. Hanya sesaat, sebab ekspresi gadis itu kembali bersemangat.

Laki-laki itu juga mencari tahu mengenai batas surgawi. Mereka yang tidak dapat menggunakan energi Jujutsu, namun dilimpahi kemampuan fisik yang tidak masuk akal, tidak pernah diakui sebagai seorang penyihir. Maksimal pun, mereka hanya dapat menduduki peringkat penyihir 3.

Dan sejak kecil, [Name] terus mengasah kemampuannya, agar dia setara dengan Subaru yang merupakan penyihir tingkat spesial. Gadis itu tidak mengincar tingkat spesial, dia hanya ingin mencapai penyihir tingkat satu, dan membungkam para penyihir kolot yang membenci orang-orang yang memiliki batas surgawi.

Meskipun saat ini [Name] memiliki Orimoto Rika yang selalu bersamanya, peringkat gadis itu tetap penyihir tingkat 4, penyihir terendah.

Nirmala ; Kokonoi HajimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang