Pagi menjelang. Sinar mentari menyorot dari celah-celah tirai kamar, mengusik tidur lelaki bermarga Lee. Matanya terbuka, menyuguhkan wajah damai kekasihnya.Tangannya membelai lembut wajah Jisung membuatnya mengerang dan semakin mengeratkan pelukannya pada Mark.
"Jie..." panggil Mark.
"Jisungie.." panggilnya lagi.
"Hmm.." gumam Jisung.
"Ayo bangun. Kita ada latihan hari ini," ucap Mark.
"Aku masih mengantuk hyung," jawab Jisung malas.
"Nanti kita bisa terlambat Jisung."
Tidak ada sahutan. Mark berpikir, 'apa kekasihnya tidur lagi?' Jisung jika sudah menempel dengan kasur pasti akan sulit untuk dipisahkan.
"Jie ayo bangun," ujar Mark. Tangannya sedikit mengguncang badan Jisung berharap kekasihnya cepat terbangun. Tapi Jisung tidak bergeming.
"Sayang..." ujar Mark.
Mata Jisung terbuka menatap tepat pada mata Mark. Tangannya masih setia berada di pinggang Mark dengan tangan satunya yang menjadi bantalan kepala Mark.
"Iya sayang," jawab Jisung dengan deep voice nya.
"Cepat bangun," ujar Mark sedikit merengek.
"Baiklah. Tapi aku ingin..." Jisung menggantung ucapannya membuat Mark menaikkan alisnya bingung.
"Ingin apa?"
Jari Jisung mengusap belahan bibir Mark.
"Tidak!" Tolak Mark. Dirinya tau apa yang kekasihnya inginkan.
"Ah wae?"
"Ya tidak boleh! Lagipula kita belum gosok gigi, jorok."
"Hyung~ tapi aku ingin. Sekali saja," pinta Jisung.
"Tidak boleh. Sudah cepat bangun," ujar Mark lalu bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi. Meninggalkan Jisung yang kini merengut kesal.
Di ruang dance para member NCT dream sedang berlatih seperti biasanya. Terkadang diselingi dengan candaan juga tingkah absurd mereka, membuat ruang dance itu penuh dengan gelakan tawa.
Seperti saat sedang istirahat, terlihat Haechan yang senang sekali menempeli Renjun bahkan terkadang menciuminya dengan gemas, Jeno juga Jaemin yang selalu bersama, dan Mark dengan tawanya yang nyaring akibat lelucon Chenle. Lalu Park Jisung? Dia sedang menekuk wajahnya di pojok ruangan. Melihat kekasihnya lebih memilih bersama dengan member lain membuat dirinya kesal. Oh ayolah, dia juga ingin menghabiskan waktu bersama dengan Mark. Salahnya juga merajuk tanpa alasan pada Mark, membuat kekasihnya sebal. Ya hanya masalah sepele sih, dia meminta ciuman saat mereka baru bangun tidur kemudian meminta lagi saat mereka hendak pergi berlatih. Alhasil membuat Mark mendiamkan dirinya seperti sekarang ini.
Chenle berbisik pada Mark untuk melihat bagaimana wajah Jisung yang semakin terlihat kusut.
"Hyung, lihatlah wajah kekasihmu."
Mark menoleh menatap Jisung yang hanya diam dengan muka tertekuk.
"Biarkan saja," jawab Mark.
"Kalian bertengkar?" Tanya Chenle.
Mark diam enggan menjawabnya.
"Apa kalian sedang bertengkar?" Tanya Chenle lagi.
"Tidak Chenle-ya," ujar Mark.
"Lalu ada apa dengan wajahnya?"
Mark hanya menggelengkan kepalanya.
Chenle menghela nafasnya, "Aku tidak tahu apa masalah kalian tapi cepat selesaikan, wajah kusutnya sangat tidak enak untuk dilihat."
KAMU SEDANG MEMBACA
How much I love you (Jisung x Mark)
Fanfic"Hatiku hanya milikmu, begitupun sebaliknya." . . . Jisung x Mark Highest rank: #2nd in sungmark Boys love