O1.

110 16 0
                                    

Menginjak bangku SMA, perhatian orang tua nya kepada Raga semakin berkurang, bahkan terkadang ayah Raga pulang larut malam dalam keadaan mabuk berat, hal ini membuat Raga memikirkan banyak hal atau disebut dengan istilah overthinking.

Keadaan ekonomi keluarga nya terlihat baik-baik saja walau orang tua nya terlihat seperti orang yang gila kerja, tapi Raga sadar, bahwa hal itu orang tua nya lakukan untuk menghidupi kedua anaknya, Raga dan Harka.

•••

"Kak, bangun. Katanya mau sepedaan"
Harka mengusap matanya, memperhatikan sang adik, Raga, telah berdiri di depan kamarnya dengan wajah melas.

Harka terduduk sembari mengumpulkan energi nya di pagi hari yang terasa sangat dingin.

Ia beranjak dari kasurnya sambil mengacak-acak rambut sang adik yang sudah disisir rapi itu, "lu mah kalo soal keluar aja langsung gercep", ucap Harka sembari berjalan ke dapur.

Raga hanya menyengir tipis lalu mengikuti kakak nya menuju dapur, entah untuk apa.

Hari itu adalah hari Minggu, entah kenapa ayahnya belum pulang juga dari kantor nya, " Bun, Ayah kok belum pulang?", tanya Harka setelah meneguk segelas air putih.

"Lembur", jawab ibu nya singkat tanpa ekspresi. Raga yang sedang menyantap roti bakar pun sedikit heran melihat ibu nya yang terlihat seperti orang depresi. Ia ingin bertanya tentang keadaan ibu nya, tapi Raga tak akan berani, jadi Raga memendam niatnya itu.

•••

"Huhhh...huhhh... Lo kalo sepedaan santai aja, anjir. Ini masih pagi, ga ada preman yang ngejar lo" Teriak Harka pada adiknya yang sedang meminum sebotol air di dekat trotoar.

"Lo aja lamban, kayak siput. Segitu doang cape, ga pernah latihan lo?" Balas Raga sombong.

Harka terdiam sambil meneguk air di botol minum nya.

"Udahlah, ga usah banyak bacot, sepedaan nya cuma 5 km, bisa lah" Ucap Raga lagi sembari meregangkan otot-otot tubuhnya.

"Emang ini udah berapa km? Perasaan lebih deh" Jawab Harka.

"Baru 2 km, lebih kata lo?" Balas Raga.

"Yaudah lah, cepetan jalan, gue mau lanjut baca komik lagi" Ujar Harka.

Raga tak menjawab dan langsung melajukan sepedanya, mengikuti rute yang telah ia tentukan beberapa hari sebelum nya bersama teman-temannya.

•••

"Gila, akhirnya sampe rumah" Gumam Harka, lalu merebahkan dirinya di teras rumah.

Tinggg....

Ponsel Raga memberi notifikasi.

Sepia alay

|Yth. Karaga Achandra
Perihal: mengajak Karaga untuk berjalan-jalan disore hari

Selamat pagi Bapak Karaga yang terhormat, saya Sephia Kinara memberi surat virtual ini dalam rangka untuk mengajak Bapak Karaga bersenang-senang disore hari bersama saya. Saya harap Bapak dapat menghadiri ajakan ini karena saya sangat jenuh berada di rumah.

Long Night (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang