O8.

17 4 0
                                    

Sepia alay

|Ga, ada orang bundir, cewe

Hah? |
Dimana? |

| di lapangan sekolah
| loncat coy

Anjay|
Musim orang bundir ya|

| lo jangan ikutan.

Yakali|
Read

Raga menaruh ponselnya yang masih memutar lagu Arabella milik Arctic Monkeys. Walau malas, ia sedang berusaha membuat makalah itu.

"Budaya daerah Yogya apaan? Begal?" Gumam Raga.

Raga mencoba googling Budaya daerah Yogyakarta, ternyata cukup banyak, atau bisa dibilang, sangat banyak.

Raga dibuat bingung dengan banyak nya website yang berisi terlalu banyak iklan, rasanya ia ingin melempar laptop itu keluar hotel.

"Nah, ini bagus nih. Wayang" Gumam Raga lalu menekan website tentang wayang.

Ia segera mencari beberapa website lain serta mengumpulkan pengalaman nya menonton wayang. Tugas yang tidak sulit, bukan? Tentu saja itu tugas yang sangat mudah, jika tidak mendapat gangguan dari mahluk mahluk itu.

'''

Harka? Ia sedang mengobrol bersama Nandra di kafe kemarin.

"Ka, ceritain sesuatu tentang keluarga lo" Pinta Nandra.

"Huhh.. Ayah gue pemabuk, kerjaan nya ga jelas, bunda gue cuek banget, gila kerja, yang bisa gue andelin cuma ade gue, Raga" Keluh Harka sambil memijit pelipis nya.

"Terus sekarang ayah lo dimana?" Tanya Nandra.

"Gatau dan gue ga peduli, mungkin dia lagi nafkahin pelacur-pelacur diluar sana" Jawab Harka ketus.

Harka benar-benar membenci ayahnya semenjak sang ayah tertangkap basah sedang berselingkuh di sebuah restoran dengan seorang perempuan yang menurut Harka, seperti wanita-wanita sewaan pada umumnya.

Walau Harka mengatakan bahwa ia tak ingin menjadi anak tanpa ayah, tapi semua hanya bohong. Ia hanya peduli terhadap harta ayahnya, ia tidak peduli jikalau ayahnya adalah orang yang bunuh diri itu.

"Lo sebenci itu sama ayah lo ternyata. Gimana kalo bunda lo?" Tanya Nandra lagi.

"Fuck, mereka berdua sebelas duabelas, bedanya bunda punya pekerjaan tetap, tapi dia selalu lembur dan ga peduli sama anak. Raga, adek gue, pernah dibiarin kaga makan satu hari sama bunda gue" Jawab Harka.

Nandra hanya mengangguk, sepertinya ia sedang mencari kesimpulan dari cerita Harka.

"Ka, kalo kata gue, sekarang lo bener-bener jagain adek lo. Adek lo umur berapa?"

"19 mau 20" Balas Harka.

"Nah, lo harus terus support dan jagain adek lo satu-satunya itu, dia lagi dalam bahaya" Ucap Nandra.

Long Night (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang