O6.

22 6 0
                                    

Almost 5 months y'all, sorry.

Harka tidak begitu menghiraukan pesan Nandra. Sekarang yang ia pikirkan hanya nasibnya dan adiknya, Raga.

Ia bangkit dari duduknya, memasukan ponsel ke kantong celana dan berjalan menuju parkiran. Pikiran nya kacau, harap saja ia tak akan mengakhiri nyawa nya di tengah keramaian jalan.

"Beli kopi atau apa ya?" Gumam Harka di tempat parkir sembari menggunakan metode capcipcup.

"Teh, kopi, teh, kopi, teh, kopi, teh, kopi, teh, kopi"

Perhitungan Harka berhenti pada pilihan kopi.

Harka segera menyalakan motor miliknya yang ia titipkan, dan tancap gas menuju lokasi.

'''

"Mas, kopi nya satu, yang reguler"

"Dingin atau panas, kak?"

"Dingin lah mas"

"Siap kak, total nya 18 ribu rupiah"

Harka mengecek dompet nya, oh sial!

Anjing! duit gue sisa 10 ribu, anak kuliah apaan gue bawa duit cuma 10 ribu!

"Ini mas, saya aja yang bayarin"

Harka menoleh ke arah belakang, Nandra.

"Udah Ka, gue aja yang bayarin, ga perlu diganti" Ucap Nandra sembari memberi senyum tipis ke pada Harka.

Harka hanya diam dengan mulut menganga di depan Nandra, apa ini?

"Baik, ditunggu ya kak" Ucap kasir cafe tersebut.

Nandra mengangguk.

"Sini Ka, duduk dulu" Ajak Nandra.

"Ahh, ga usah Nan, gue mau buru-buru ke tempat adek gue" Ucap Harka menolak.

"Ohh, yauda deh, lain kali kita ngobrol-ngobrol ya, hehe" Jawab Nandra sembari cengengesan.

Harka hanya mengangguk serta memberi senyum manis nya.

"Permisi kak, ini kopi nya, terimakasih"

Harka segera mengambil pesanannya lalu berjalan keluar menuju lokasi motornya.

"Gue duluan ya, Nan. Makasi" Ucap Harka sambil melambaikan tangannya ke arah Nandra.

Nandra hanya membalas dengan jempol lalu berjalan menuju tempat duduknya.

Setelah kepergian Harka, Nandra hanya mendengus perlahan lalu menyeruput kopi nya.

Kalo gini mulu, gimana gue mau jagain dia

'''

"Ini jam berapa dah?"

"Lo kan punya jam tangan, liat disana lah, tolol"

Long Night (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang