37

425 61 5
                                    

Kayla berusaha mengejar Lena begitu juga dengan Raka. Kayla harus berada di samping Lena dalam keadaan apapun. Tidak mungkin Kayla membiarkan Lena sendiri sekarang, cobaan ini sangat berat untuk Lena mungkin kalau Kayla yang mengalami ini ia tidak akan sekuat Lena yang dapat berlari seperti sekarang.

Lena menghentikan taksi di depannya dan ingin segera masuk ke dalamnya, dengan sekuat tenaga Raka menambah kecepatan larinya meninggalkan Kayla untuk menggapai Lena agar tidak pergi.

Hap...

Raka berhasil memberhentikan Lena dan langsung memeluknya erat. Sangat erat. Begitu juga Lena membalas pelukan Raka. Lena memang sedang membutuhkan hal seperti ini rasanya ia tak sanggup melewati ini sendiri, ia butuh orang yang bisa aja berbagi kesedihannya saat ini.

Kayla? Sedang tersenyum eitsss bukan senyum miris ya tapi ini senyum bahagia. Kalian bingung atau enggak nih? Kenapa Kayla bisa tersenyum bahagia padahal pacarnya lagi berpelukan dengan sahabatnya. Pasti banyak yang jawab enggak deh karena udah tau sifat Kayla.

Yah Kayla Diandra Grace yang memiliki hati seperti malaikat. Kayla gak akan marah pada Lena atau Raka malahan ia bahagia melihat keduanya. Artinya di antara keduanya memang sudah tidak ada kecanggungan lagi. Meskipun kemarin-kemarin sudah tidak canggung tapi kan masih menjaga jarak satu sama lain. Makanya Kayla bahagia karena Raka bisa menerima Lena sebagai sahabatnya juga dan Lena ikhlas dengan apa yang udah terjadi dahulu.

Kayla menghampiri mereka dengan nafas yang tidak beraturan karena berlari tadi lalu ikut memeluk keduanya dan jangan lupa juga air matanya yang turun begitu saja.

"Lo harus kuat, kita disini sama lo." Ujar Raka pada Lena sambil mengusap punggung gadis itu dengan sebelah tangannya dan sebelah lagi mengusap rambut Kayla.

Lena menggeleng, "gak kuat Ka, gue gak kuat. Ini terlalu berat, gue gak sanggup." Ujar Lena.

Kayla melonggarkan pelukannya lalu mengambil alih Lena dari Raka dan memeluknya sangat erat. "Kita ke Surabaya sekarang ya, papah udah siapin semuanya untuk kita." bisik Kayla dan membuat Lena semakin menangis.

Ia terlalu beruntung memiliki sahabat seperti Kayla. Yang seharusnya levelnya Kayla bukan sekelas Lena. Kaki Lena lemas kalau saja tidak di tahan oleh Raka dari belakang Lena bisa jatuh ke tanah.

"Len, are you okay?" tanya Kayla panik.

"Kenapa lo lakuin ini sama gue Kay? Gue gak bisa bales kebaikan lo. Lo terlalu banyak bantu gue." ujar Lena sambil sesegukan.

"Lo masih anggap gue sahabat kan?" tanya Kayla dengan ketusnya. Mau tidak mau Lena tersenyum mendengar nada ketus dari Kayla. Abisnya gak cocok aja gitu muka kalem tapi so judes jadinya kan lucu.

Akhirnya ketiga menuju mobil Raka untuk segera pergi ke bandara. Raka beruntung memiliki malaikat seperti Kayla.

****

Di sisi lain.

Keadaan semakin panas karena Citra menampar Bianca. Emosi Citra tidak bisa di kendalikan saat ini. Apalagi melihat anak laki-lakinya yang terus memaksa pergi dari sana sampai jahitan di perutnya terbuka kembali. Ini semua karena Bianca. Citra sampai tak habis pikir mengapa Bianca bisa seperti sekarang. Citra memang tau kalau Bianca tidak terlalu suka dengan Lena tapi sekarang terlalu parah. Dengan kata-katanya bukan cuma menyakiti Lena tetapi Akbar juga bahkan Citra dan Devan merasa sakit hati dengan perkataan Bianca yang katanya tidak pernah memperhatikan dia.

Citra masih terus memaki Bianca dibarengi dengan tangisannya, Bianca hanya diam. "Mami udah cukup, percuma juga, Lena udah pergi." lirih Akbar sambil menahan rasa sakitnya.

"Akbar gak guna, Akbar bukan cowok yang bertanggung jawab. Akbar gak bisa bahagiain Lena, kasihan Lena dari dulu dia nahan untuk gak marah sama kak Bi, jadi buat apa lagi Akbar hidup mi? Mending Akbar mati aja kalau gitu kemarin." lanjutan pelan.

Citra menghampiri anak bungsunya lalu menggenggam tangan Akbar erat. Ternyata Akbar sudah menangis tanpa suara. Hati Citra semakin tersayat.

"Kamu gak boleh ngomong gitu, mami yakin Lena bakal datang ke sini lagi kok. Mami bakalan suruh papi untuk nyari Lena ya, kamu istirahat dulu jangan banyak gerak." nasehat Citra.

Akbar menggeleng, "Lena gak akan balik ke sini mi," ucapnya pelan lalu menoleh ke arah sang kakak.

"Makasih kak, karena lo udah berhasil ngehancurin kebahagiaan gue." Ujar Akbar dengan pelan namun menusuk.

Bianca memandang adiknya tanpa merasa bersalah sedikitpun, "gue ngelakuin ini buat kebaikan lo." jawab Bianca.

"Udah cukup. Yang orangtua gue itu Mami sama Papi, mereka yang lebih tau yang terbaik buat gue bukan lo."

Bianca melangkah ingin menghampiri Akbar, tetapi sayang tangan Akbar mengangkat ke udara, "stop jangan kesini, gue gak mau di sakitin juga sama lo. Mending lo keluar dari sini."

"Adek." tegur Citra dan Devan bersamaan.

Sedangkan Akbar langsung memejamkan matanya menahan rasa sakit di seluruh tubuhnya dan hatinya. Bisa saja Akbar nangis sekarang, tapi nanti Citra makin khawatir.

Len, aku harap kamu balik lagi ya kesini batin Akbar.

Devan menghampiri Akbar, lalu mengusap kening sang jagoannya. "Kamu yang tenang, biar papi yang cari Lena dan bawa sumber kebahagiaan kamu kesini. Oke?" ujar Devan.

Akbar menggeleng, "gak perlu pi, biarin aja dulu. Lena butuh waktu, kalaupun nantinya Lena emang beneran ninggalin Akbar, yah mau gak mau Akbar harus ikhlas."

"Kamu gak boleh ngomong kaya gitu, mami telepon Lena sekarang ya." sahut Citra lalu segera mengambil ponselnya namun di tahan oleh Akbar.

"Mi, Lena memang gak pernah cerita sama Akbar tentang Kak Bi. Tapi Akbar tau selama ini kak Bi suka ngancem Lena entah lewat chat atau ketemu langsung. Mami bayangin selama Akbar pacaran sama Lena selama itu pula Lena nyimpen ini sendiri. Akbar ada di posisi yang serba salah, kak Bi kakak Akbar sendiri sedangkan Lena orang yang Akbar sayangi juga. Jadi biarin Lena sendiri dulu, kasih dia waktu. Akbar yakin Lena gak akan sendiri ada Kayla yang selalu baik sama dia." lirih Akbar dan tanpa di sadari air matanya mengalir begitu saja.

"Kalau cowok sudah nangis berarti orang yang menyebabkan itu adalah orang yang paling berarti." ujar Devan.

"Lena adalah separuh hidup Akbar, Akbar gak tau kalau bakal jadi gimana kalau emang Lena beneran pergi."




Bersambung......

Huaaaa sadboy dong ternyata si Akbar:(((((

Oiya aku mau minta maaf sama kalian karena udah nunggu terlalu lama hehehe. Maafin aku lagi sibuk bangett tapi aku usahain next nya bakal cepet dehhh... Bantu semangatin juga yaaaa❤❤

AKBARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang