"Ha..halo sayang?"
"...."
"Dirumah"
"...."
"Em..anu Len,hari ini kamu ditemenin kak Bi mau gak?"
"...."
"Aku ada rapat mendadak dikampus"
"...."
"Iya sekarang,kamu ditemenin kak Bi dulu ya? Nanti pulangnya kamu kerumah aku dulu biar aku yang anter kamu pulang"
"...."
"Serius? Tapi mami suruh kamu kesini"
"...."
"Kamu marah?"
"...."
Bip
Sambungan mati sepihak. Siapa lagi kalau bukan Lena yang mematikan sambungan itu. Sejujurnya Lena tidak marah dia hanya kesal,sama gak sih? Akbar mengacak rambutnya frustasi. Rasanya sangat aneh sungguh. Tapi mau bagaimana lagi ia tak ingin membuat kesan pertamanya dikampus jelek karena membatalkan ikut organisasi.
"Kak kebabnya gak jadi!" Ketus Akbar saat sudah berada dihadapan Bianca.
"Loh kenapa?? Cewek lo ngambek ya?"
"Gatau! Dia katanya pergi sendiri aja atau enggak ngajak Kayla"
"Lahahah tumbenan amat si bucin gak ngebucin" Bianca tertawa keras hingga sudut matanya mengeluarkan air mata.
"Bacot! Udah ah gue cabut dulu"
"Mamiiii Akbar pergi dulu yaaa" teriak Akbar pada Citra yang sedang sibuk memasak.
"Okeee jangan lupa bawa Lena kesini yaa" sahut Citra dengan teriakan juga.
"Gak jadi kencan mi,Bucinnya lagi ada urusan" celetuk Bianca membuat Akbar kembali melangkah ke arah Bianca. Tetapi dengan secepat kilat Akbar mencium pipi kakaknya lalu menarik hidung Bianca pelan dan berlari menjauh dari sana sebelum Bianca mengejarnya dan mengeluarkan teriakan mautnya.
"Akbarrrrr!! Sialan lo! Mami jijik dicium Akbar" teriak Bianca sambil berjalan ke arah Citra dan mengusap bekas ciuman itu pada baju Citra.
Citra hanya menggeleng melihat tingkah kedua anaknya itu,untung saja tidak ada Raka. Kalau ditambah Raka bisa-bisa Bianca nangis karena di ledekin terus oleh kedua biang kerok itu.
Akbar melajukan motornya ke arah kampusnya. Akbar tidak tau harus nyesel atau tidak ikut organisasi. Disepanjang perjalanan pikirannya tertuju pada Lena. Baru kali ini ia mengecewakan kekasihnya.
Tak sadar ia sudah sampai diparkiran kampus,ternyata kampus di hari Minggu juga cukup ramai. Mungkin mereka sedang mengerjakan tugas dikampus atau apalah. Akbar segera menuju aula. Dan dilihat disana sudah cukup banyak orang yang sepertinya memang anggota organisasi itu.
"Bar baru datang?" Sapa Yura saat Akbar baru menginjakkan kakinya kedalam aula.
"Iya kak,gak telat kan?"
"Gak kok,tapi sebentar lagi juga rapat bakal dimulai" ucap Yura lalu melangkah masuk mencari tempat duduk kosong dan ikuti oleh Akbar.
"Jabatan lo disini apa kak kalau boleh tau?"
"Em gue cuma wakilnya kok"
"Serius?"
Yura mengangguk lalu tersenyum manis membuat Akbar tertegun melihat itu. Akbar akui Yura memang cantik. Kulit putih,bibir pink,alisnya tebal dan satu lagi hidunganya sedikit mancung. Wajahnya itu adem banget kalau dilihat kaya air terjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKBAR
Teen Fictionkisah tentang seorang cowok tampan sedikit badboy yang digemari oleh para wanita karena ke humorisannya. jadi langsung baca ajaa yukkk. yang belum tau siapa diaa bisa baca cerita sebelumnya disana udah dijelasin siapa dia. happy reading ❤