Saat ini Akbar sedang uring-uringan. Yang tadinya berniat membiarkan Lena,sekarang malah dia yang sibuk sendiri mencari Lena. Emang dasarnya bucin,mau cuek juga gak akan bisa. Hahaha
"Mami, coba dong teleponin lagi. Elahhh gak diangkat-angkat nih." gerutu Akbar pada Citra. Sejak tadi itulah yang Akbar katakan sampai Citra gemas sendiri.
"Udah dari tadi,gak diangkat juga sama! Makanya jangan bikin ulah." protes Citra.
"Orang Akbar gak ngapa-ngapain. Tadi ada masalah dikit di kampus,pas Akbar balik Lena nya udah gak ada."
Citra memandang Akbar tajam. "Eh astaghfirullah,maksud kamu?"
"Apaan sih! Maksudnya Lena pergi sama temen kelasnya katanya lagi ngerjain tugas."
"Lena lagi ngerjain tugas,kamu gausah ganggu dia dulu."
Akbar menghela nafasnya kasar. "Mi,tapi Lena lagi marah sama aku. Mami mah gak ngerti sih!"
Citra bangkit dari duduknya menuju ke kamarnya. Lama-lama telinga Citra pecah mendengar ocehan anak laki-laki nya itu. Kalau kaya gitu masih bisa di sebut laki?
"Ih mami mau kemana? Malah kaburrr. Gak bertanggung jawab." teriak Akbar pada Citra yang hanya dibalas dengan gerakan jari telunjuk ditaruh di depan bibirnya dengan arti 'jangan berisik' sudah pusing kepalanya mendengar ocehan Akbar sejak tadi.
Kemana sih Len,bisa banget begini gumamnya.
Saat akan beranjak menuju kamarnya juga,tiba-tiba ada panggilan masuk. Tanpa melihat siapa itu dan pikirannya terfokus pada Lena,ia kira itu Lena namun salah.
"Halo,Len?"
"...."
Akbar melihat nama yang sedang menghubunginya,ternyata bukan Lena gumamnya.
"Kenapa?"
"...."
"Gue otw langsung kak"
Bip
Akbar segera beranjak ke kamarnya untuk berganti pakaian. Jangan lupakan gerutuan yang keluar terus dari bibir indahnya.
****
Saat ini Lena sedang berada di cafe bersama dengan seorang pria. Pria yang menjemputnya tadi di rumah Dita. Bisa di pastikan besok temannya itu bakal membom pertanyaan tentang ini. Tinggal jawab pikirnya.
"Lo mau pesen apa?" tanya Lena pada dia.
"Kopi?"
Lena menggeleng tidak setuju. "Lo gak boleh minum kopi. Yang lain?."
Terdengar helaan nafas kecewa,sudah lama sekali dirinya tidak bisa meminum kopi. "Oke,orange juice."
Lena mengangguk,lalu memanggil pelayan untuk memesan apa yang ingin mereka pesan. Setelah pelayan itu pergi keduanya saling berbincang.
"Gimana keadaan Jessica?" tanya Lena pada Gabriel hati-hati.
Yah itu Gabriel.
Saat di rumah Dita tadi, Gabriel sempat menghubunginya mengajak dirinya dan Kayla bertemu. Mungkin Kayla sebentar lagi akan sampai.
Semenjak kejadian itu, Lena dan Gabriel menjadi lebih dekat. Gabriel nyaman dengan hadirnya Lena. Namun Kayla tetap nomer satu. Lena pun sama,nyaman dengan Gabriel. Keduanya sering bertukar curhatan dan Kayla lah yang menjadi pendengar yang baik serta penasehat bagi keduanya.
"Belum ada perubahan Len." parau Gabriel.
Yah sejak itu juga Gabriel dan Jessica menjadi dekat. Makanya Jessica tidak mau berurusan lagi dengan Kayla ataupun Lena. Tetapi sekarang keadaan berbeda. Memang ya,kebanyakan orang yang suka melakukan hal aneh. Seperti Jessica contohnya yang suka bully itu karena emang dia kurang perhatian dari orang terdekatnya. Makanya dia melakukan itu untuk mengambil simpati orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKBAR
Teen Fictionkisah tentang seorang cowok tampan sedikit badboy yang digemari oleh para wanita karena ke humorisannya. jadi langsung baca ajaa yukkk. yang belum tau siapa diaa bisa baca cerita sebelumnya disana udah dijelasin siapa dia. happy reading ❤