Jam kuliah pertama sudah selesai, dan masih satu jam lagi mata kuliah kedua di mulai.
Akbar memutuskan untuk ke kantin utama lebih dulu, hanya untuk sekedar membeli minum, sambil terus menghubungi kekasihnya.
Tetapi saat ingin memasuki kantin, Akbar melihat kekasihnya sedang duduk berdua berhadapan sambil memakan baso dengan cowok. Cowok yang tadi pagi ia tabrak punggungnya.
Hati Akbar meringis melihat kejadian itu, ada tawa Lena di sana bersama lelaki lain. Sedangkan di sini Akbar sedang gelisah memikirkan Lena. Apa Lena tidak sama seperti Akbar, gelisah?
Tanpa menghampiri keduanya, Akbar memutuskan untuk menghubungi Lena saja dari jauh, belum sempat menekan tombol panggil, Lena sudah menoleh ke arah dirinya.
Lena kaget, melihat Akbar yang sudah berdiri mematung di ujung sana. Entah apa yang harus Lena lakukan pun tak tahu. Sampai pada akhirnya ada sebuah pesan masuk ke ponselnya.
AKBAR💕
Aku tunggu di parkiranRead
"Kak gue cabut dulu ya." pamit Lena saat melihat Akbar mulai membalikkan badan dan berjalan.
Arga yang sedang membersihkan mulutnya belum sempat menjawab Lena sudah berlalu begitu saja. Hanya helaan napas yang terdengar dari Arga.
****
"kamu kemarin kemana?" pertanyaan itu yang keluar dari mulut Akbar. Saat ini keduanya sedang duduk didalam mobil Akbar.
"Bukannya yang harus tanya itu, aku?" tanya balik Lena.
"Tinggal jawab aja kenapa?" sengit Akbar.
"Kamu aja duluan yang jawab!" ketus Lena tak mau kalah.
Hening.
"Kemarin kemana? Aku kerumah kamu tapi kamu gak ada." suara Akbar terdengar lembut seperti biasanya. Tidak seperti tadi yang terkesan dingin.
"Kamu yang kemana? Aku nungguin dirumah kamu lama banget. Coba kamu tanya mami berapa jam aku disana?!" kesal Lena.
"Iya maaf aku salah." ujar Akbar mengaku kalau dirinya salah.
"Bar ini baru pertama kali kamu pertemuan organisasi, gimana seterusnya?" tanya Lena karena kegundahan hatinya. Sejak kemarin ia selalu memikirkan hal ini.
"Maksud kamu?" tanya Akbar tak mengerti.
"Iya! Baru sekali pertemuan, kamu sampe lupa sama janji kamu sama aku hari itu! Coba gimana untuk kedepannya!" kesal Lena.
"Jadi maksud kamu,aku gak boleh ikut organisasi itu?!" emosi Akbar terpancing. Dan baru kali ini juga Akbar mengeluarkan nada tingginya di hadapan Lena setelah menjadi pacarnya.
Lena diam terpukau dengan apa yang dilakukan Akbar padanya saat ini. Shock. Bukan lebay tapi memang begini yang di rasa Lena.
"Ma..maaf yang." cicit Akbar saat ia sadar apa yang barusan ia lakukan pada kekasihnya.
Lena memandang Akbar dengan tatapan kecewa. Lidahnya kelu untuk menyuarakan apa yang ia rasa saat ini.
"Maafin aku. Aku gak bermaksud begitu. Maaf juga karena kemarin aku lama pulangnya ada masalah sedikit dikampus,aku berusaha untuk pulang lebih dulu tapi gak bisa." jelas Akbar pada Lena.
Lena masih diam.
"Aku rela mundur dari organisasi itu demi kamu,tapi kamu maafin aku." lanjut Akbar sambil memegang tangan Lena.
Lena menggeleng. Bukan. Bukan itu yang ia mau! Ia hanya ingin Akbar seperti biasa padanya. Benar ini baru sekali pertemuan bagaimana dengan pertemuan berikutnya? Kalau saja kemarin Akbar mengabarinya bilang bahwa ia tidak bisa pulang lebih cepat dan tidak membuat Lena menunggu terlalu lama. Pasti Lena tidak sekecewa sekarang. Jangan di PHP in dengan kata-kata 'lagi dijalan' dan berujung tidak sampai.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKBAR
Teen Fictionkisah tentang seorang cowok tampan sedikit badboy yang digemari oleh para wanita karena ke humorisannya. jadi langsung baca ajaa yukkk. yang belum tau siapa diaa bisa baca cerita sebelumnya disana udah dijelasin siapa dia. happy reading ❤