22

10.2K 871 540
                                    

Hari yang menyakitkan bagi Lena. Mengapa? Seluruh warga kampus yang terdapat berapa ratus orang sedang memperbincangkan dirinya. Mungkin, hanya beberapa saja yang tidak ingin ikut campur dengan kejadian ini.

Bayangin coba di omongin sama warga satu kampus! Kalian bakal gimana kalau kaya gini?

Kasian banget sih, ternyata dia di selingkuhin.

Akbar cocokan Sama Yura sih.

Cocokan juga sama gue kali.

Lagian kenapa dari awal gak ngaku aja pacaran.

So cantik sih pake segala nutup-nutupin udah tau pacarnya Ganteng, syukurin tuh di ambil kak Yura.

Dan masih banyak lagi.....

Lena hanya dapat menulikan pendengarannya. Mau nangis pun percuma, dan Lena masih berfikir dari mana mereka tau status dirinya dengan Akbar.

Kuatkan hamba yaallah guman Lena lalu berjalan menuju gedung fakultasnya.

Di tengah perjalanan Lena bertemu dengan Arga. Dan tampaknya Arga sedang terburu-buru karena hampir saja menabrak dirinya.

"Eh Lena, sorry untung aja gak nabrak." sapa Arga dengan senyum manisnya.

Lena hanya membalas dengan senyum tipis. Hari ini ia sedang malas berkomunikasi dengan orang. Entah kenapa, mungkin karena mood nya yang tidak bagus. Bayangin aja pagi-pagi udah jadi bahan perbincangan begini, gimana yang gak kesel....

Arga yang melihat mata Lena sedikit bengkak langsung menanyakannya. "Lo kenapa? Kok mata lo bengkak?"

Lena menggeleng pelan. "Gapapa,gue duluan ya lagian keliatannya tadi lo lagi buru-buru sampe mau nabrak gue."

Arga menepuk jidatnya. "Eh iya, gue sampe lupa soalnya kalo ketemu lo bawaannya nyaman si hahaha. Yaudah gue cabut ya, mau ke klinik depan kampus,nanti gue chat lo boleh kan? Lagi jomblo juga hehe." ucap Arga membuat Lena terdiam. Bingung mau jawab apa. Sedangkan Arga sudah pergi menjauh dari hadapan Lena.

Lena kembali melanjutkan langkahnya tetapi ada lagi kendalanya. Ada panggilan masuk ke dalam ponselnya dan mengharuskan ia untuk menjawab panggilan itu.

"Halo."

*****

Disisi lain.
Saat ini Akbar sedang bersama dengan Yura di kantin fakultasnya. Tadinya hanya Akbar di sana. Tetapi tiba-tiba Yura datang dengan membawa sederet pertanyaan.

"Akbar, kamu sama Lena pacaran?" Tanya Yura.

Akbar sudah mendengar kabar itu, dan bingung mereka tau dari mana. Satu-satunya orang yang bisa Akbar salahkan adalah Bianca saat ini. Tetapi sejak tadi manusia satu itu tidak menampakan diri di kampus.

"Iya, sekarang juga masih." jawab Akbar santai.

"Loh bukannya kalian udah putus?" Yura tampak bingung antara gosip yang beredar dengan pernyataan Akbar barusan.

"Kata siapa? Hubungan gue sama dia cuma lagi kurang baik aja." jelas Akbar, membuat Yura kecewa.

"Tapi mereka semua udah tau, dan mereka nyalahin aku. Katanya karena aku kalian putus, padahal aku gak tau kalau kalian itu pacaran." lirih Yura.

"Sekarang udah tau kan? yaudah." jawab Akbar santai.

Tanpa aba-aba atau apapun itu tiba-tiba Yura pingsan. Dan untungnya Akbar dengan sigap menahan punggung Yura, kalau tidak bisa saja Yura jatuh ke belakang terbentur lantai.

"Lah kok pingsan? Weh kak lo kenapa? Bangun kak." ucap Akbar sambil menepuk pipi Yura namun tak ada sahutan dari pemilik rambut lurus sedikit coklat.

"Aduh apa gue bawa ke klinik depan aja ya?" gumamnya pada dirinya sendiri.

Tiba-tiba ada dua orang cewek lewat di hadapan Akbar dan sepertinya memang teman seangkatan Yura. Kedua cewek itu mendekati Akbar dan melihat keadaan Yura.

"Yura pingsan? Lo langsung bawa aja ke klinik depan." kata cewek 1.

"Iya biarin gue yang panggilin Arga biar nyusul ke sana." sahut si cewek 2. Tanpa babibu lagi Akbar membopong tubuh Yura menuju klinik yang tak jauh dari depan kampus.

Dan.

Disepanjang perjalanan dirinya kembali menjadi perbincangan yang paling hot. Mengapa tidak, baru saja ia di kabarkan putus dengan Lena dan sekarang tengah menggendong Yura.

Kak Yura di gendong Akbar? Mau juga.

Kok tumben bukan si Arga yang gendong.

Si Arga ama Bara kemana,kok si ganteng yang gendong.

Bisa aja ya si Yura gebetnya yang ganteng terus.

Sepanjang perjalanan juga Akbar berfikir. Apakah Yura sering mengalami hal ini? Lalu siapa Arga? Apa Arga yang sama dengan kakak tingkatnya Lena atau ada Arga yang lain? Dan hubungannya dengan Arga atau Bara apa? Itu pertanyaan yang ada di kepala Akbar.

Sesampainya di klinik tersebut Yura langsung di bawa ke ruang pemeriksaan, itupun di dahulukan dengan meminta pengertian pada pasien yang sudah mengantri.

"Loh mas Arga nya mana?" tanya perawat sambil matanya melihat ke kanan dan ke kiri seperti sedang mencari sesuatu.

"Emm, nanti dia ke sini sus." jawab Akbar.

Sang suster mengangguk, "Yaudah kalau gitu mas tunggu di sini, kalau mas Arga datang suruh langsung masuk ya, saya permisi dulu." ucap perawat itu lalu masuk ke dalam ruangan untuk membantu sang dokter.

Sedangkan Akbar duduk di depan ruangan itu. Sambil menunggu orang yang bernama Arga, Akbar mengeluarkan ponselnya dan mengetik sesuatu di sana.

Akbar Adrian
Mau ketemu, ada waktu gak?

Send.

Sedang menunggu balasan dari orang itu. Orang yang bernama Arga pun tiba. Dan benar orang yang sama dengan kakak tingkat Lena itu. Jadi ada hubungan apa Yura dan Arga? Otak Akbar berputar.

"Lo Akbar kan? Mantannya Lena?" tanya Arga to the point.

Astaga ini orang gak ada lak-lakannya apa! 

"Bukan mantan kali, masih bokin." sewot Akbar.

"Ngaku-ngaku kali ya. Btw makasih udah bawa Yura ke sini, lo bisa tinggalin sekarang ada gue." ujar Arga, ada nada tak suka di sana.

"Gak usah di suruh gue juga bakal cabut kok, urusin tuh cewek lo!" ujar Akbar lalu pergi begitu saja sedangkan Arga hanya tersenyum.

Akbar kembali ke kampus karena sebentar lagi mata kuliahnya akan berlangsung. Ponselnya bergetar satu kali menandakan sebuah chat masuk.

Lena Aprilia
Lagi gak mood.
Next aja ya?

Senyum Akbar pudar saat melihat balasan dari Lena. Begini rasanya, kaya ada sesek sesek nya gitu deh. Tapi Akbar gak bisa memaksa mungkin benar Lena memang sedang butuh waktu. Tetapi dirinya yang tidak tahan akan hal ini. Akbar sudah memutuskan untuk tidak jadi mengikuti saran dari Bianca. Jujur kalau ditanya dirinya menyesal tidak menceritakan hal ini pada Bianca. Jawabannya adalah MENYESAL. Ia tidak berfikir jauh, dan kenapa dirinya tidak bercerita saja dengan Kayla. Yaallah maafin Akbar karena khilaf yang berakibat seperti ini.



Bersambung.....

Ayooo silahkan berfikir di part ini. Apa hubungan mereka. Dan silahkan maki-maki Bianca atau Akbar. Hahahaha

Next? 500 komen aja dehhh.

Vote jangan lupa💙

AKBARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang