3. Aku Akan Menikah

563 116 37
                                    

Yn pun tertidur di kamar orang tuanya sembari memeluk sang ibu di sampingnya. Sedangkan di luar, Jimin kembali muncul dan berdiri di depan pintu kamar orang tua Yn dengan raut muka sedih.

Jujur saja, Jimin tak ada maksud untuk menakut-nakuti Yn tadi. Ia hanya ingin menemuinya untuk menyatakan perasaannya pada gadis itu, namun kenyataannya Yn malah takut dengannya.

Merasa bersalah, Jimin pun berbalik dan menghilang dengan sekejap mata. Sedetik kemudian, hantu muda itu telah sampai di tempat peristirahatan terakhirnya, duduk di samping kuburannya dengan sedih.

.

Esok harinya, Yn serta kedua orang tuanya kembali ke rumah tuan dan nyonya Park untuk membayar hutang mereka. Sesampai di kediaman Park, ayah Yn menyampaikan niatnya sembari mengeluarkan amplop berisi uang senilai 20 Juta won.

"Apa ini?" Tanya Ny. Park dengan wajah tak suka setelah mengambil dan membuka amplop pemberian ayah Yn yang tak seberapa

Ibu Yn menunduk, merasa terintimidasi melihat ekspresi meremehkan Ny. Park. "Hutang kalian senilai 50 juta won jadi ini belum cukup untuk melunasinya." Ucap wanita itu padanya

"Maaf, sisanya akan saya bayar setelah men-"

"Dari pada kau repot-repot membayar hutang orang tuamu dengan meminjam dari orang lain, lebih baik menikah saja dengan anak kami. Setelah itu, hidupmu akan kami biayai." Sela Tn. Park pada Yn yang hendak menjelaskan kekurangan uang yang dibawa orang tuanya itu

Yn menggeleng dan hendak membalas perkataan Tn. Park namun ditahan oleh sang ibu dengan memegang erat pergelangan tangannya.

"Berapa lama Yn harus menikah dengan anak kalian?" Tanya ibu Yn yang sukses mengejutkan suami dan Yn sendiri

"Ibu!." Sentak Yn pada sang ibu

"Saya akan menikahkan anak saya dengan anak Tuan dan Nyonya, tapi setelah setahun menikah kalian harus melepaskannya." Tegas ibu Yn yang lantas membuat sang anak kecewa mendengarnya

Tuan serta nyonya Park lantas tersenyum dan mengiyakan permintaan ibu Yn pada mereka. "Baiklah kalau begitu. Hanya setahun dan setelahnya, kami akan melepaskan Yn. Setidaknya dengan ini kami bisa membahagiakan anak kami." Ucap Tn. Park

.

Plak. Ayah Yn lantas menampar istrinya sepulangnya mereka dari kediaman Park. Lelaki paruh baya itu tak mengerti dengan pemikiran sang istri, bisa-bisanya ia malah menjual anak mereka hanya untuk membayar hutang yang tak seberapa itu.

"Dimana akal sehatmu? Bisa-bisanya kau mengiyakan keinginan mereka dengan menikahkan anak kita dengan anak mereka yang sudah meninggal?" Bentak ayah Yn pada istrinya

Ibu Yn lantas mendelik kesal, tak terima dengan perlakuan dan bentakan sang suami padanya. "Lalu kau mau bagaimana lagi? Mencari pinjaman dan menambah hutang kita?"

"Tapi bukan begini caranya. Bagaimana bisa kita menikahkan Yn dengan-"

"Hanya satu tahun, setelah itu mereka akan mengembalikan Yn pada kita." Sela ibu Yn dan suaminya langsung terdiam karenanya

Ayah Yn menggeleng, tak bisa menerima ucapan ibu Yn yang sudah sangat kelewatan baginya. "Kalau kau ingin seperti itu, lebih baik kita bercerai saja. Kau bisa pergi meninggalkan aku dan juga Yn, dengan begitu kau tak perlu ikut membayar hutang kita."

"Baiklah kalau begitu. Ayo kita bercerai." Balas ibu Yn, sakit hati mendengar penuturan sang suami

Yn yang kebetulan berdiri di depan pintu kamar orang tuanya sontak tertegun diam, tak menyangka orang tuanya akan bercerai hanya karena ia menolak menikah dengan anak tuan dan nyonya Park.

Wedding GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang