Dalam sebuah kamar kecil yang cukup berantakan, tampak seorang gadis yang masih bersahabat dengan beberapa buku dan kertas yang berserakan. Sesekali gadis itu menguap tanpa menutup mulutnya dan hanya memejamkan mata. Rasa kantuk yang sedari tadi menyerangnya tak kuasa ditahan lagi sampai akhirnya gadis itu tertidur di sofa kamarnya.
Di tengah tidurnya, suara dering dari ponsel membangunkannya. Gadis itu pun menekan tombol hijau dan meletakkan ponselnya di telinganya meski dengan mata yang terpejam penuh.
"Hmm. Ngapain telpon jam segini? Mau nyontek tugasnya Pak Jamal? Gue belum kelar ini. Dah yaa, gue tutup." Gadis itu kembali tidur sampai terbangun lagi karena ponselnya berdering lagi.
"Jasmine!" teriak seseorang yang meneleponnya
"Jasmine, please tolongin gue. Darurat ini!" Tambahnya dengan penuh drama
"Minta tolong apalagi? Kalo ngutang lagi, maaf gak ada duit gue sekarang. Udah yaa bye"
"Jasmine, besok lo harus temenin gue nembak Kak Luna. Please banget bantu gue sekali ini aja."
Gadis itu mendengus kesal,"Heh lo dengerin gue ya Juna. Gue udah males berurusan sama gebetan, mantan apalagi pacar lo ya. Nggak bisa sekali aja lo gak bawa-bawa gue dalam urusan cinta lo!"
Seseorang yang sedari tadi menelepon gadis yang bernama Jasmine akhirnya membalas,"Yaudah Min. Gue gak akan ganggu lo lagi. Gue bakal lakuin sendiri. Yaa padahal kalo udah kelar urusan tembak-menembak, gue mau ajakin lo makan bareng sama kakak gue. Dia baru pulang dari Jep..."
"Eh, ayok Juna. Gue siap bantu lo pokoknya. Mau mindahin lo ke planet Mars juga gue siap asal bisa ketemu kakak lo. Ya Allah, jodoh saya sudah datang. I'm coming my husband. Muahh" teriak Jasmine yang seolah mengalahkan rasa kantuknya
"Lo tu yaa. Giliran nyangkut kakak gue aja, langsung nyerocos." Timpal Juna kesal
"Hehe, santailah adik ipar. Kakak iparmu ini lagi stress gara-gara tugas Bapak Jamal Terhormat yang paling pintar dan disiplin. Huhuhu" Ucap Jasmine dengan ekspresi seakan menangis dan mengadu pada sahabatnya, Juna.
"Nih, gue kirimin tugas si Jamal. Udah kelar gue dari tadi. Untung gue baik. Ya gak ya?"
Akhirnya Jasmine berteriak kegirangan karena berhasil menyelesaikan tugas Pak Jamal, guru Matematika Wajib yang selalu disiplin dan paling killer di sekolahnya. Disisi lain, dia tidak sabar bertemu sang pujaan hati, seorang laki-laki yang baru aja menyelesaikan kuliahnya di Jepang dan tidak lain adalah kakak dari sahabatnya.
***
Jasmin mengecek jam di pergelangan tangannya dan kakinya tidak berhenti bergerak, menendang angin dengan sepatu bertalinya. Sesekali dia merapikan seragamnya dan menata rambutnya. Bibinya yang tengah memasak dibuat heran tapi dia tahu kalau anak gadisnya ini sedang merasa bahagia karena sejak bangun pagi dan berpapasan saat shalat subuh, Jasmine tak henti-hentinya tersenyum.
"Kak, makan dulu. Ini belum ada jam 6 lho. Nanti laper dan pingsan gimana?" Seru Bibi sambil berjalan menghampiri Jasmine.
"Em, Bibi. Ini Jasmine buru-buru." Balas Jasmine sambil menatap luar rumah Bibinya
"Kakaknya Juna udah pulang ya?" Celetuk Bibi tersenyum
"Loh, Kok Bibi tahu? Hayo Bibi nguping ya pas Jasmine teleponan sama Juna."
"Eeh, kan kamu teriak-teriak kenceng gitu. Mana malam lagi, kan gak cuma Bibi. Tetangga kita juga pasti denger."
Jasmine terdiam sesaat. Dia merasa malu dan menutup wajahnya dengan tangannya. Apa benar yang dikatakan Bibi jika semalam dia berteriak kegirangan. Lamunan Jasmine terhenti saat Juna datang membawa motor kesayangannya.
Mereka langsung berpamitan kepada Bibi dan melaju menuju sekolah, SMA BINA NUSANTARA. Sebuah sekolah yang terkenal karena banyak cogannya -cowok ganteng- eh maksudnya banyak prestasinya. Sekolah ini hampir selalu memenangkan beberapa kejuaraan bahkan tingkat Nasional. Juna adalah atlit basket dan taekwondo, sedangkan Jasmine ikut dalam tim voly.
#banyak yang kasih masukan biar cerita tiap partnya gak kepanjangan, bisa dibagi jadi 2 chapter. 🙏
"maaf kalo harus direvisi dan makasih yang udah kasih masukan" 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
(Not) Forever Rain
FanfictionPerjuangan Jasmine mendapatkan cinta Bevan yang merupakan kakak sahabatnya sendiri yaitu Juna dan selama 5 tahun lamanya dia tak kenal lelah untuk menaklukkan Bevan. Sampai suatu hari Randy, teman masa kecilnya datang dan menyatakan cinta pada Jasmi...