Gadis itu tak kuasa mengedipkan matanya karena kini jarak antara dia dan laki-laki pujaan hatinya tak lebih dari 5 cm. Begitu gugupnya Jasmine, sedari tadi jantungnya berpacu sangat cepat khususnya saat Bevan mengukir senyum dengan dimple menawannya.
"Jasmine, Lo siap jadi pacar gue? Atau gue yang siap jatuh cinta sama lo?" Ucap Bevan tak melepaskan pandangan matanya, tak henti menatap kedua iris hitam sang gadis yang cantik.
"Kakkk.... Lo....."Jasmine seakan tak ada daya untuk bersuara dan membalas pertanyaan Bevan.
"Ajari gue tentang cinta, Jasmine. Lo gak tau gimana rasanya sakit hati pas gue tau kalo Wendy selingkuh lagi..."Bevan memalingkan wajahnya dan tangannya mencengkeram stir mobil yang sudah berhenti sejak beladan menit yang lalu.
"Gue hancur, Jasmine. Gue udah berusaha jadi cowok yang baik buat Wendy, tapi.... tapi dia justru selingkuh gak cuma sekali, parahnya sekarang dia jalan sama sahabat gue, orang yang bener-bener gue percaya, nikung gue Jasmine...."
Air mata mengalir di pipi, bukan dari seorang Bevan melainkan gadis yang kini merasakan ribuan anak panah menancap di dadanya, tepat sekali menusuk hatinya, terdalam.
"Kak, cinta lo ke Wendy terlalu besar. Bahkan saat cewek itu selalu selingkuh, masih ada maaf dari lo, Kak.." Ujar Jasmine pelan dan menahan tangisnya.
"Lo, cowok paling baik di mata gue Kak. tapi..." Jasmine tak melanjutkan ucapannya. Kini air matanya semakin deras mengalir. Tangannya meremas ujung roknya, hatinya berkorbar menahan sesak.
"Lo juga cowok berengsek yang pernah gue temui dalam hidup gue. Lo gak punya hati, kak. Lo.. Lo bener-bener jahat, hikksss."
Tumpahlah air mata dan kekesalan Jasmine yang sejak tadi mendengar ucapan Bevan. Bagaimana bisa ia bertahan jika laki-laki yang selalu dicintainya yang telah memberi harapan indah setinggi langit, tiba-tiba menyebut gadis lain bahkan mengukuhkan rasa cintanya pada gadis lain.
"Jasmine! Lo kenapa nangis dan marah? Gue salah ucap atau...."
"Lo gak salah kak. Gue yang salah!" Potong Jasmine teriak.
"Gue, hikkss.. Gue salah, salah udah mencintai cowok yang bahkan gak sekalipun membalas cinta gue. Gue bodoh karena terjebak dengan harapan palsu yang Lo berikan, kak.. Hikkss, gue gak benci lo,. gue benci diri gue sendiri. Selama 5 tahun gue masih percaya diri bahwa lo jodoh gue. Gue gak nyerah dapatin cinta lo, kak. Tapi detik ini juga, gue putusin buat mundur...!
Bevan sangat terkejut mendengar Jasmine mengeluarkan semua isi hatinya, diselingi tangisan yang terus mengalir dan kini Jasmine bahkan mengatakan terang-terangan sembari menatap wajah Bevan yang hanya diam, membatu.
"Thanks kak udah ngajakin gue kencan meski gue tahu bukan ide lo tentang kencan ini. Setidaknya usaha Juna buat nyenengin sahabatnya gak sia-sia, 1 jam lebih gue dibuat bahagia oleh kakaknya, itu lebih dari cukup. Gue turun di sini, dan kak Bevan.. Hiksss. Lo kejar Wendy, kejar cinta lo dan buktiin ke dia besarnya cinta Lo. Perjuangin Wendy, kak. Gue cuma bisa bantu doa!"
Jasmine keluar dari mobil dan melangkah pergi, meninggalkan Bevan yang kesal dan mengumpat,"Sialan!"
#part ini pendek ya
#diusahakan bakalan double update
#maaf 🙏😭
KAMU SEDANG MEMBACA
(Not) Forever Rain
FanfictionPerjuangan Jasmine mendapatkan cinta Bevan yang merupakan kakak sahabatnya sendiri yaitu Juna dan selama 5 tahun lamanya dia tak kenal lelah untuk menaklukkan Bevan. Sampai suatu hari Randy, teman masa kecilnya datang dan menyatakan cinta pada Jasmi...