Kesempatan Kedua

30 2 2
                                    

Bel sekolah telah terdengar yang membuat semua siswa bergegas pulang, meninggalkan gedung sekolah. Tapi tidak bagi seorang gadis kecil yang sejak tadi jemarinya meremas rok seragam miliknya dengan kepala menunduk ke bawah, memandangi lantai yang kosong tak ada apa-apa.

"Lo lagi nyari uang Lo yang jatoh atau mantengin semut yang lagi jalan, hah?" Tanya seoarang cowok yang membuat gadis itu mendongakkan kepala.

"Juna..." Ucapnya pelan yang menciptakan senyum lebar di bibirnya

"Iya, ini gue. Juna yang paling ganteng, pinter, baik hati, gak sombong,...." Balas cowok di hadapannya yang kini mengibaskan rambutnya dengan wajah sumringahnya, jangan lupakan gigi kelincinya yang begitu menggemaskan.

"Lo...gak marah lagi... Gue kira Lo marah  banget sama gue, Jun. hiks.." Kini gadis itu mulai menangis sembari mengepalkan tangannya dan mengarahkannya ke dada Juna, laki-laki yang sejak tadi pagi membuatnya kesal dan kacau.

"Gue emang marah banget sama Lo, Jasmine. Tapi.. semarah-marahnya gue, jujur aja gue gak bisa jauh dari Lo. Cuma Lo sahabat yang paling gue sayang." Juna mengacak-acak rambut gadis yang masih menangis dan diiringi isakan kecil.

"Gue juga sayang sama Lo, Juna. Lo gak tau gimana rasa sakitnya pas sahabat Lo ngehindari Lo gitu aja, gue hikss, gue... huaaa...Juna, jangan marah dan jauhin gue hiksss.." Jasmine, gadis itu benar- benar tenggelam dalam tangisannya dan membuat Juna membawanya ke pelukannya.

" Jasmine, gadis itu benar- benar tenggelam dalam tangisannya dan membuat Juna membawanya ke pelukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekolah terlihat sepi, mereka sekarang masih di dalam kelas, berdua saja. Juna mencoba memberi ketenangan untuk Jasmine, sahabat yang selama ini ia jaga dan manjakan. Mau sebesar apapun kesalahan Jasmine, Juna akan selalu memaafkannya meski gadisnya itu tak meminta maaf.

"Gue minta maaf udah nyakitin Lo, Jasmine. Gue bener-bener gak bisa jauh dari Lo. Liat Lo yang sedih dan ngelamun selama pelajaran membuat gue ngerasa bersalah. Lo mau kan maafin gue?" Juna menghapus aliran air mata di kedua pipi Jasmine. Pipi bulat gadis itu begitu lucu dan membuatnya gemas.

"Gue maafin Lo, Jun. Pokoknya Lo gak boleh ninggalin gue dan ngehindarin gue kayak tadi pagi. Janji?" Kini Jasmine tersenyum dan memandang wajah tampan sahabatnya, Juna. Tak lain dan tak bukan adalah adik dari lekaki idamannya, Bevan.

Mereka pun berlanjut dalam obrolan yang tak pernah berujung. Bagi siapapun yang melihat kebersamaan mereka akan mengira bahwa keduanya adalah sepasang kekasih. Sesekali gelak tawa terdengar memenuhi ruangan kelas.

 Sesekali gelak tawa terdengar memenuhi ruangan kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Not) Forever RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang