Berkencan (2)

13 3 0
                                    

Juna tengah tengah menatap malas ke arah kakaknya yang sudah 2 jam lebih berada di dalam kamar dan mengeluarkan hampir semua isi lemari. Bevan tengah dilanda kebingungan memilih pakaian yang cocok untuk berkencan dengan Jasmine, secara tidak sengaja. Ya, tidak sengaja. Junalah yang memaksanya untuk berkencan dan tanpa izin dari Bevan, Juna memberi tahu Jasmine bahwa kakaknya ingin berkencan dengan gadis itu nanti malam.

"Jun, gue pakai yang putih apa biru? kalo putih ntar dikira pelayan resto lagi. Loh pilih mana Jun?"

Juna malas sekali karena sedari tadi setiap dia menjawab ini, pasti kakaknya akan mendebatnya dan memilih pilihan itu, eh nanti kembali lagi Bevan bertanya dan seolah hal itu tak akan pernah berakhir.

"Bodo, Kak. Males gue ngejawab pertanyaan lo. Gak guna juga kan!"
Juna menggerutu sambil memainkan ponselnya.

(ekpresi Bevan pas ngeliat banyak baju berserakan di ranjangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(ekpresi Bevan pas ngeliat banyak baju berserakan di ranjangnya.. so cute 😭)

***

Seorang gadis tengah duduk di ruang tamu rumahnya tanpa melepas senyum manis di wajahnya. Betapa cantik dirinya meski hanya memakai baju yang terkesan santai, bukan dress indah nan mahal. Gadis itu bahkan memilih menggunakan flatshoes dan bukan highills, yang penting nyaman dipakai pikirnya.

"Bi, Jasmine pamit yaa. Itu Kak Bevan kayaknya udah dateng jemput."

Jasmine berlari menuju dapur dan mencium pipi Bibinya singkat sembari menyalami tangannya dan bergegas keluar rumah menghampiri seorang lelaki tampan yang baru saja akan turun dari mobilnya.

"Kak Bevan!" Teriak Jasmine sumringah

"Maaf gue telat jemputnya, tadi jalan macet." Bevan membalasnya dengan ramah dan tak lupa mengelus kepala Jasmine lembut.

"Gapapa Kak. Kak Bevan udah dateng aja, gue seneng banget. Apalagi ini kencan pertama kita. Gue bakal inget tanggal hari ini. Hehe."

Juna menganggukkan kepalanya dan membawa gadisnya masuk ke mobil. Terlihat Jasmine tak lelah untuk bercerita dan Bevan hanya tersenyum memandanginya. Dia sangat mengagumi kecantikan gadis kecilnya yang selama ini tak disadarinya.

"Lo cantik banget malam ini, Jasmine."

"Jadi maksud lo, gue gak cantik kemarin? Selama ini gak ada cantik-cantiknya yaa. Apa gue harus beli skincare mahal, biar bisa cewek cantik yang lo impikan, Kak!" Cerocos Jasmine yang membuat Bevan gemas.

"Cowok mah selalu salah yaa, bilang cantik malah kena omelan. Hehe!"

***

Kini mereka sedang dalam perjalanan menuju sebuah cafe karena Bevan belum sempat makan seharian ini, dia begitu gugup dan kacau karena Juna mendadak mengabari bahwa malam ini dirinya akan berkencan dengan Jasmine. Memang adik laknat!

"Jangan minum kebanyakan, nanti yang ada lo gak kuat makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan minum kebanyakan, nanti yang ada lo gak kuat makan. 10 menit lagi sampai cafe." Ucap Bevan menatap Jasmine yang sedari tadi menyeruput minumannya. Sebelumnya saat melewati kedai minuman, gadis itu merengek untuk dibelikan minuman pop ice rasa strawberry (berasa kayak anak SD ya, wkwkwkw).

"Iya Kak. Soalnya gue haus banget dan lama banget gak minum pop ice. Hehe"

Akhirnya mereka tiba di cafe dan segera menikmati makan malam. Tidak terlalu lama menyelesaikan makan malam, karena Bevan ingin mengajak gadisnya berkeliling Jakarta dan mengunjungi beberapa tempat.

"Aahh, kenyang banget Kak. Ngantukk. Hoam..." Ucap Jasmine saat masuk mobil dan menyandarkan tubuhnya di kursi samping sopir yang kini ditempati Bevan.

"Lo gak ada hobi selain tidur, hah?" Tanya Bevan gemas memandangi sikap Jasmine yang berbeda dibanding gadis lain. Jika gadis di luar sana akan mati-matian bersikap anggun saat bersama lelaki, maka hal itu tidak berlaku bagi Jasmine.

"Kak, ayok ke pasar malem, kata Juna deket sini ada pasar malem. Oh, sekalian ke toko buku ya kak, gue mau beli novel terbaru. Emm, iya ke toko buku dulu baru ke pasar malem, keburu tutup nanti tokonya. Ya ya ya ya...!"

"Sejak kapan suka baca novel? Kata Juna, kerjaan lo tidur mulu gak di rumah, gak di sekolah, hahaha."

"Ish, lo nyebelin kak. Gue tuh lagi suka baca novel romance biar ada pengalaman."

"Pengalaman?"

"Yups, pengalaman dan ilmu percintaan. Gimana caranya nembak cowok dan pacaran bahkan nikah sama cowok itu."

Jasmine berbinar-binar menjelaskan bahwa dirinya sudah membaca belasan judul novel bahkan mungkin puluhan agar dia dapat lebih memahami akan percintaan remaja.

Bevan terdiam dan menatap Jasmine dalam-dalam. Gadis ini benar" bekerja keras dalam memperjuangkan cintanya. Andai dia bekerja keras juga dalam belajar, mungkin Jasmine akan menjadi rival bagi Juna.

"Kalo gitu lo udah siap pacaran sama gue dong? Lo kan udah pengalaman banget. " Goda Bevan mendekatkan wajahnya ke wajah Jasmine.

"Ajari gue dalam menjalin cinta, Jasmine. Gue gak pernah bisa bahagia saat pacaran. Kasih tau gue gimana indahnya cinta, pacaran yang sebenarnya itu kayak gimana." Bevan memandangi Jasmine dipenuhi senyuman manis yang melelehkan hatinya.

" Bevan memandangi Jasmine dipenuhi senyuman manis yang melelehkan hatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

maaf ya prend kalo ceritanya agak gak jelas. lagi pusing ngurusin murid-murid saya. huhuhu 😭

tunggu kisah cinta antara Jasmine dan Bevan yang sebenarnya yaa..

Randy, kemana Randy? kok Wendy juga ngilang? the next chapter bakalan lebih rumit kisah cinta mereka

(Not) Forever RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang