Pagi yang biasanya Nata pakai rebahan santuy di UKS, berganti jadi penyiram tanam sekolah layaknya petugas kebersihan.
“Kakak mau dibantu?” celetuk seseorang diantara beberapa orang membuat Nata sontak menatapnya dengan senyum penuh
“Mau dong. Makasih ya!” Ia langsung menyerah alat penyiram itu namun mereka tidak keberatan sama sekali malah senyum-senyum sendiri
.
.Baru saja selesai membersihkan kursi untuk rebahan dan main hp.
“Akhhh! Sa-kit! A-auww!” jerit Nata ketika telinganya ditarik keatas hingga ia harus berdiri
“Dimana tanggungjawabmu waktu itu, Nataru Farraz si ketua OSIS?” Pak Ari semakin menarik telinganya dengan wajah kesal “Bapak menghukum kamu bukan mereka!”
“A-aa. Pak, sa-kit!” Nata semakin meringis namun Pak Ari tidak mengindahkannya membuatnya semakin menjerit hingga murid yang baru datang menatapnya bahkan orangtua
"Pa-k. I-ya pak iya. Maaf! Akhh!"
Mendengar itu pak Ari melepasnya ketika Nata ingin menatap tajam namun ia yang langsung ciut akan tatapan pak Ari yang lebih tajam.
Mau tidak mau Nata mendekati cewe-cewe itu sembari mengelus telinganya “Kemarikan penyiram itu. Kalian masuk kelas, sebentar lagi bel!” ia mengambil alat itu sedikit menahan sakit telinganya yang sangat merah itu
“Ta-tapi kak?” mereka tahu itu sakit dan merasa iba
“Ini tugasku. Cemaskan saja nilai kalian daripada aku. Aku gak akan kemana-mana!” ia tersenyum sangat manis membuat mereka lari dengan pipi seperti tomat
“Cieee yang kena hukuman! Ciss dulu!” Aksa yang baru datang langsung memotret Nata yang juga kesal
“Ketua-ketua apa yang dihukum? Ketua OSIS Farraz. Kesian banget!” timpal Naomi mengejeknya “Lo cocok kok, selamanya juga gapapa. Lumayan gak perlu gaji OB!”
“Kacian. Mau bantuin tapi hari ini gw mau melepas lelah setelah MPLS!” kata Lyra dengan sombongnya
“Udah gak bisa rebahan, dihukum lagi. Sini selfi dulu!” Bara berselfi dengan Nata ditengah tanpa melupakan Aksa, Naomi, dan Lyra sangat ceria
“Senyumnya mana nih? Kak Farraz yang sugar smile katanya? Hari ini telinga gua seolah suci dan bersih!” Aksa semakin mengejeknya
“Terus... terus aja ejek. Gw a-
“Nata~ gak perlu ngomong yang memperlambat pekerjaan!”
Mendengar teguran Pak Ari membuat Nata semakin kesal karena pak Ari mengawasinya di gerbang sekolah dengan tatapan tajam yang langsung ditertawakan Aksa dkk.
“Nata sayang ngapain? Tugas baru di OSIS?" Mia datang dan mendekati Nata dengan menggeser Aksa dkk "Udah jangan diterusin, kamu keringatan dan lelah gini!”
Nata diam melanjutkan pekerjaannya begitu juga Aksa dkk yang pura-pura dengan sekitarnya contohnya Bara yang ngobrol pagi sama semut di dekat sepatunya.
Hal itu membuat Mia semakin bingung kemudian menotis Pak Ari di gerbang yang menatap tajam Nata.
“Sayang, kenapa pak Ari natapnya gitu banget? Kamu pemilik sekolah loh, masa iya kerja gini?”
“Di-
“Gua gak minta komen!” Nata langsung menatap temannya sangat tajam membuat Mia menatap mereka
“Kalian pasti tahu, ini hukuman-kan? Dia gak mungkin serajin ini, pasti kerjaan pak Ari lagi.”
Nata langsung memberi kode untuk tidak mengatakannya dan Aksa dkk paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Buaya {IS BEGINNING 🖤}
Random"Si cantik itu terlalu biasa gimana kalau sayang aja?" -Nata "Dih! Masih banyak cowo yang lebih menarik dan waras daripada lo!" -Nisa "Hati-hati nanti suka!" -Nata Nata, cowo famous yang suka gombal ternyata ketua OSIS sekaligus anak pemilik SMA Dj...