Buaya 6 [Bing Bong]

4 2 0
                                    

Hari berikutnya ada Nata, Bara, dan Aksa duduk di bangku panjang dekat lapangan dan UKS. Mereka asik dengan ponsel masing-masing padahal untuk Nata ada larangan namun alasannya, baru ini ia memegang ponsel, jadi...

“Permisi! Boleh minta tanda tangan?” ucapan itu sontak mengalihkan pandangan mereka yang ternyata ada dua cewe

“Boleh. Setelah nyanyi balonku dengan vokal i!” kata Bara kembali fokus pada ponselnya

“Kenapa ada tantangan sih, tanda tangan doang bukan audisi bakat! Ini cepat aja, setelahnya kami pergi. Gak ganggu kalian!” sanggah salah satu gadis itu

“Garis lurus, titik kecil, atau apapun terserah yang penting kami ngerjain!” kata gadis lain menyodorkan bukunya namun Nata dkk asik sendiri

“Yaudah joget dulu di lapangan! Baru kami kasih!” Aksa lebih menantang membuat mereka menganga

“Bukan dapat satu tapi dua tanda tangan limited!” timpal Bara melempar senyum pada Aksa

“Malu-maluin njir! Kenapa jadi sok kakel walaupun iya tapi lo pada gak ada tampang gitu. Sombong banget!”

Kedua gadis itu semakin kesal karena pakaian Nata dkk cukup jauh dari rapi atau terkesan ikut organisasi.

“Kakak OSIS atau cowo lain gak kek kalian walaupun ada, tapi kalian yang paling menyebalkan!”

“Ka-

“Kalau gak mau dan masih ada yang lain, gak usah protes disini. Berisik!” celetuk Nata ditengah fokusnya dan mengejutkan semuanya terkhusus ciwi-ciwi itu.

“Dih ngusir! Sok cool jadi cowo. Semoga gak sekelas!” ejekan itu membuat Aksa dan Bara tidak terima namun

“Gak guna debat, baik sambung main. Lo pada dibantai habis-habisan noh!” kata Nata asik push ponselnya

“Kita memang gak sekelas. Gak liat lambang kelas gua.” sanggah Bara kesal dengan gamenya dan memang lengan kiri bajunya ada lambang kelas 12 warna kuning

“Mereka nyesal nanti, liat aja!" Aksa berdecih remeh dibalik fokusnya

“Ini sepele. Kita dulu lebih malu-maluin bahkan ada kekerasannya!” -Bara

“Dulu dan sekarang gak bisa disamain. Semenjak gua dilantik, baru gak!” jawab Nata ditengah fokus

Tidak jauh tepatnya kedua gadis tadi, mereka menggibah Nata dkk dan bertemu dengan ciwi-ciwi lain.

“Hai! Kalian mau kemana?”

“Hai! Mau kesana. Siapa tahu ada kakak OSIS, atau siapapun, sekalian keliling sekolah. Kami belum pernah lewat sini!” jawab Nisa dengan semangatnya

“Gw nyariin ketua OSIS sampai hari ini kok gak ketemu ya?” kata Caca sedih melihat bukunya

"Kalian ada gak?" Mereka semua menggeleng

“Udah hari terakhir, gak mungkin gak ada. Masa iya ketua OSIS loh. Gw yakin disembunyiin. Namanya udah keren, kak Farraz. Pasti berkarisma, ganteng, gak kek yang diujung sana!” julid cewe bername tag Fio atau cewe yang baru berhenti di posko Nata dkk tadi

“Kalian putar balik aja, disana cuman ada tiga cowo sok cool!” timpal cewe bernama Zahra kembali kesal menatap Nata dkk

“Tiga cowo sok cool? Siapa?” Nisa dkk ikut melihat karena penasaran

“Gak tahu gak kenal. Pokoknya sombong dan kasar banget gak mau kasih ttd kecuali ditantang!” gerutu Zahra lagi

“Harus nyanyi atau joget di lapangan, paan njir! Gaje dan prik banget!” timpal Fio dengan kekesalannya

Cowok Buaya {IS BEGINNING 🖤}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang