Part 30 {School pt.3}

5 1 0
                                    

Ketika sampai, aula itu penuh akan orang mengatur pencahayaan, kamera, dekorasi, dan lainnya.

"Nah ini anaknya, lama banget ditunggu. Kamu nyari ke Antartika Bayu?" tanya Pak Ari dengan tatapan marah pada Bayu yang baru aja datang, entahlah udah kelahi apa engga.

"Kok marah sama saya pak? Udah untung nemu, gak harus dibersihin dulu Nata-nya!" Bayu yang masih emosi

"Dibersihin dari apanih?" tanya Niel

"Semua dosa dosanya!"

"Uwau!" Bara ingin tertawa tapi ada Pak Ari

"Ada apanih?" kata Aksa melihat sekitarnya

"Sekolah kita jadi pemotretan terakhir majalah remaja, hanya hari ini dan Nata terpilih!" jelas Pak Ari

"Wait a sec? Saya gak ikut pak? Ada yang daftarin?" sanggah Nata bingung

"Hold on? Kenapa cuman Nata? Wah, gak bisa nih. Saya merasa terhina dengan gelar saya sebagai most wanted, pak!" sanggah Bara dengan tangan di pinggang disetujui Aksa

"Gak adil dong pak. Dia gak ikut, kepilih? Diluar nalar!"

"Emangnya kalian ikut?" tanya Pak Ari namun mereka menggeleng serempak "Gak usah protes!"

"Tapi...?"

"Kurangi jeaolus lo sama sahabat juga. Biarkan gua bersinar sendirian kali ini!" Nata dihampiri seseorang dengan pakaian begitu modis maybe produsernya.

"Nata ketua OSIS dan pemilik sekolah!"

"Wahhh main gelar, gak sportif!" sanggah Aksa dengan kesalnya

"Cih! Gak bakal jadi pemilik kalau bapaknya engga-

"Engga kenapa bapak gua?" potong Nata tiba-tiba dengan tatapan tajam padahal jarak mereka jauh, buat Bara sampai tersentak gitu juga Aksa

"A-aa anu...! Engga apa yaa, itu apa sih Sa sebutannya!" Ia menyenggol lengan Aksa yang buang muka

"Ngomong yang keras kenapa sama bapak gua!" Tatapan Nata makin tajam buat mereka susah neguk ludah

"Anu itu Nat, apa yaaa... ayo Niel bilang!" Aksa melempar kalimatnya ke Niel yang pura-pura gak tau malah ikutan ditatap tajam

"H-huh? Gua?" Niel coba gak peduli namun akhirnya ia menyatukan kedua tangannya

"M-maksudnya gini bang, lo-kan abang gua. Kalau gak karena beliau, lo gak bisa jalanin wasiatnya. Gua bersyukur lo bisa!" Bara dan Aksa malah buka mulut gak percaya namun Niel nyenggol lengan mereka

"A-apalagi jiwa pemimpin beliau behh nurun murni dan gak salah lo jadi pemilik dan ketua OSIS, beliau pasti bangga!" Bara nambahin dengan jempol walaupun gemetaran

"Yaudah, lo lanjut foto-foto biar sekolah ini banyak murid baru sama face ganteng lo!" Aksa dorong Niel dan Bara menjauh

"Halah cupu. Kalau bukan gua, udah habis kalian!" bisik Niel

"Bukan cupu, cuman hormat aja!" sanggah Bara berjalan seolah gak terjadi apapun

"Bilang aja takut kenapa? Hidup kalian bergantung sama dia, kala-

Aksa langsung membekam mulut Niel dengan tangannya "Diem lo. Itu juga berlaku sama lo!"

"OII!"

Suara keras itu menghentikan mulai dari para cewe yang daritadi teriak sampai Aksa dkk ikut mandang sumber suara.

Tangan Nata nyuruh mereka mendekat tapi mereka malah senyum dan mencoba kabur.

"Elu sih, gua udah bilang!" bisik Aksa

Cowok Buaya {IS BEGINNING 🖤}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang