Buaya 12 [Hero or Destiny]

9 1 0
                                    

“Rekor terbaik, 10-2 sekali main!” Gara sangat bahagia dilihat dari senyumannya ketika keluar tempat futsal yang baru saja ia dan teman-teman mainkan untuk sekedar iseng

“Yoi langsung disikat kapten kita, kapten Farraz!” ia merangkul bangga pundak Nata

“Biasa aja gua. Kalian yang kesetanan gak dapat bola!” sanggah Nata tersenyum tipis

“Udahlah Nat, kemenangan ini karena lo! Asik-kan?” sahut Farhan disampingnya membuat Nata mengangguk dan tersenyum tipis

“Makanya jangan sibuk sama pacar mulu, sering-sering main sama kita! Ya gak?” Farhan mengangguk keatas disetujui temannya di belakang

“Gua sibuk OSIS, gak ada urusan pacar!”

"Citmen! Tadi aja mesra-mesraan sampai bonceng Dita. Langsung bang, klarifikasi!" canda Gara dengan pose mengangkat siku berkhayal itu kamera

Nata semakin tersenyum melihatnya sembari menaiki motor diikuti lainnya karena hari semakin larut. Namun gerakan mengenakan helm terhenti ketika ponselnya bergetar dan ia langsung mengeceknya.

“Nat, Nat... ada cewe tuh!” Gara menyenggol lengannya cukup heboh dengan pergerakan mata

“Kalau lo mau, gass aja!” jawabnya fokus mengetikkan sesuatu di ponsel

“Tapi, ada 5 cowo tuh. Di remang-remang lagi. Masa iya maen odong-odong?” perkataan Farhan sontak mengalihkan Nata

Ia sampai melotot "Bangkai! Gass ikutan.” ia bergegas kesana membuat lainnya ikut

Ketika jarak cukup dekat, Nata mengambil bola dari tangan Farhan dan menendangnya mengenai punggung salah satu dari 5 cowo tersebut.

"Bang**t! SIAPA YANG NENDANG?!" keluhnya dengan emosi

"Sorry bang. Santai!" Nata mengambil bola itu kembali sempat berkontak mata dengan cewe itu yang juga terlihat kaget, lega, dan takut secara bersamaan di matanya

"Mau ngapain bang?”

“Bukan urusan lo!” ketus orang tadi

“A-aku ma-u pula-ng!” cicit cewe itu semakin meringkuk-kan badannya ketika tangan orang itu ingin menyentuhnya

"Iya sayang. Kan-aku yang antar. Aku gak bakal macam macam, kok." Senyum orang itu mencoba menatap cewenya "Jangan nunduk dong, muka cantiknya gak keliatan."  Tangannya menyentuh dagu cewe itu yang memalingkan muka dan menutup mata ketakutan

Nata gak bisa diam. Tangannya langsung mencengkram tangan cowo itu dan memukulnya hingga tersungkur “Gak macam-macam tapi tingkah lo gini! Gak liat dia ketakutan, hah? Jangan jadi sampah!”

“Bang**t! Lo mukul gua." Dorong cowo itu begitu saja "Terserah gua mau ngapain. Lo jangan ikut campur!”

Akhirnya perkelahian tidak dapat ditunda di larut malam itu. 

“Akhh!”

Ringisan Nata yang disingkir dari kawanan bahkan sudut bibirnya berdarah serta daerah lain wajahnya belum lagi tangan dan kakinya yang terus bersalaman dengan aspal.

“Lo kebanyakan sok-nya dari sok jagoan, sok kenal, sok pahlawan, sok berani. Sok apalagi, hah? Sok kuat! Ayo apalagi!” ejeknya terus memukul Nata tanpa ampun

"Makanya jadi manusia jangan terlalu kepo dan ikut campur!" ejekan demi ejekan terus terlontar, membakar emosi Nata membuatnya membalas luka dengan luka

Gantian lawannya yang terbaring di aspal ditengah Nata menyeka darah di sudut bibirnya dengan tatapan tajam dan napas memburu. Ia melihat cewe itu dan meraih tangannya. Namun perkiraannya terlalu cepat.

Cowok Buaya {IS BEGINNING 🖤}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang