Bab 26 {Kartu AS}

2 1 0
                                    

"KENA! TIO JADI MONSTER!"

"Gak mau! KAK RASYA!! TOLONGIN TIO!" teriak Tio yang berusaha kabur dari genggaman Nata

"Lepasin Tio, monster jahat!" Rasya mengacungkan pedang mainannya dengan gemetar

Nata menatapnya dengan smrik. Ketika ingin menerkam, ponselnya berbunyi dan ia langsung menjawab panggilan itu. Setelah selesai...

"Kembar R, Tio. Kita lanjut lain waktu mainnya." Nata tiba-tiba merapikan diri dan melepas gendongan Prince

Yap. Kejadian itu membuat om dan tante bookingnya sebagai babysitter gratis. Sungguh menyedihkan.

"Yah kok udahan? Abang mau kemana?" tanya Raska langsung murung

"Ada urusan." Ketika menyerahkan Prince pada Rasya, Prince langsung menangis seolah tidak ingin berpisah.

"Lah? Abang gak bisa bawa prince, gimana ini?" Nata yang panik antara dering hp nya dan tangisan Prince.

Ia kembali menggendong Prince yang langsung tenang dan gak mau dipindahin ke Rasya atau Raska membuat Nata harus menarik napas pendek "Kembar R bisa abang tinggal kan? Biar abang bawa Prince."

Untuk sejenak kembar R saling menatap kemudian Tio bersuara mewakili kakanya.

"Abang balik lagi? Lama gak?"

"Gak tau..." Nata buru-buru makai jaket serta membenarkan gendongan Prince "Kalau gak balik. Kalian tetap main, jangan sedih, jangan bandel, harus akur! Abang gak mau denger kalian bertengkar atau gimana. Rasya dan Raska paham?"

Mau gak mau kembar R mengangguk. Sebelum keluar Nata sempat mengusap kepala mereka.

Ia pergi dengan mobilnya meninggalkan mansion besar milik keluarga kembar R hingga tiba di pusat perbelanjaan. Langkahnya yang buru buru menuai perhatian hingga ia masuk lift dan berhenti di salah satu ruangan.

"Ada apa ini?" katanya spontan ketika membuka pintu dan bertatapan dengan banyak orang disana ternyata

"Kamu?"

"Loh ayah Nisa? Dan... Nisa?" Nata makin kaget

"Kenal mereka? Dekat?" Tanya Azka ternyata ada Azka

"Iya? Ada masalah?" Nata semakin bingung

"Kamu yang ngasih kartu nama dan pekerjaan?" tanya Azka lagi di kursi kebanggaannya dengan tatapan serius

"Iyaa?" Nata semakin bingung dengan tatapan semua orang padanya terkhusus Azka "Disuruh ngomong iya iya aja atau gimana?"

Dani mendekat dan berbisik padanya "Azka curiga mereka penjahat atau semacamnya karena punya kartu nama kamu dan bocoran pekerjaan tanpa panggilan resmi. Makanya om disini..." Ia juga menunjukkan borgol secara diam-diam "Penangkapan."

Kemudian ia menatap Prince dan langsung mengambilnya "Jagoan ayah? Ucucu..."

Nata mulai paham "Gua emang ngasih kartu nama dan pekerjaan tapi buat om Ari!"

"Dan om Ari ngasih kesini!"

"Hah? Emang disini ada job juga?"

"Aku minta bantu om Ari carikan orang!"

"Lah?" Sebelum Azka protes "Jangan nyalahin gua! Om Ari gak nanya atau ngasih info itu ke gua."

Nata kemudian menatap ayah Nisa dan Nisa yang masih kebingungan "Maaf, izinkan saya menjelaskan. Bapak ada bilang tentang pekerjaan-kan? Dan saya ngasih kartu nama" Beliau mengangguk

"Nah. Kebetulan om saya, Arian Zachary Abbsyari, mencari orang untuk jadi antar jemput anak anak beliau. Kantor istri beliau ada samping mall ini. Saya gak tahu kalau kaka saya juga mencari orang. Saya minta maaf jika bapak tertuduh yang bukan bukan dan kebingungan. Ada misscomication antara saya dengan kakak dan om saya."

Cowok Buaya {IS BEGINNING 🖤}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang