Perolog

295 48 65
                                    

Anneong bestie

Welcome to story galangdea

Semoga pada suka ya sama ceritanya

Jangan lupa vote

***

Satu tahun yang lalu.

Cowok dengan kaos hitam polos itu, tengah tertunduk lemas, di bangku taman dekat rumahnya.

Penampilan cowok itu, sangat acak-acakan, di tamabah dengan beberapa memar, di area wajah cowok itu.

Hembusan nafas panjang, cowok itu keluarkan sejak tadi.

Byurrr.

Barakk.

Tanpa di sengaja, seorang wanita dengan rambut tergerai, menabrak orang di sampingnya, dan alhasil, malah menumpahka minuman boba yang wanita pegang, serta tubuhnya yang jatuh, terhenyung menimpa cowok yang tengah duduk di kursi itu.

"Maaf mas saya gak sengaja." Seru wanita itu, dengan perasaan tak enak-nya.

"Lain kali hati-hati dong mba!" Bentak cowok itu dengan kesalnya.

"Oke ma-." Ucapan wanita itu terpotong kala melihat siapa orang yang tak sengaja ia jatuhi itu.

"Galang?"

Galang Adi Gandala, seorang anak Sma, yang masih berusia 17 tahun, sikapnya yang tengil, sering keluar masuk ruang bk, telat berangkat sekolah, mengerjai guru, dan mencari masalah itulah kebiasaan cowok itu.

Namun, kelukan buruk dari cowok itu, hanyalah untuk menghibur dirinya sendiri, perlakuan buruk yang cowok itu dapatkan, di rumahnya, membuat cowok itu memilih jalan yang kurang tepat, untuk bahagia.
Yang membuat cowok itu selalu mencari masalah di sekolah, namun, anehnya nilai cowok itu tak pernah menurun, bahkan seringkali, nilainya, lebih tinggi dari kelima sahabatnya.


"Bu Dea?" Seru kedunya, dengan berbarengan.

Dea Anisa, seorang wanita, berumur 22 tahun, Wanita itu, bekerja sebagai guru matematika, di sma merpati.
Yang merupakan sekolah milik kakeknya, Wanita itu, Memilih untuk mengajar, di sela-sela kesibukan kuliah-nya.

Kedunaya, tak menyangka, akan bertemu dengan cara seperti ini, bahakan, cowok itu, tak pernah berfikir akan bertemu guru-nya, di luar sekolah.

"Yampun muka kamu kenpa Lang?" Tanya wanita bernama Dea itu, kala matanya meangkap, wajah cowok itu yang memar di beberapa area wajah-nya.

"Biasalah bu anak cowok." alibi Galang, Dengan santainya.

Wanita itu meringis pelan, kala memengang luka yang berada di pelipis cowok itu.

Sementra itu perlakuan bu Dea, berhasil menggetarkan hati Galang, bahakn, Galang, cowok itu terlihat sangat gugup.

"Biar saya obatin ya?" Tawar Wanita itu, dengan Tangan yang membuka tas, milik wanita itu.

"Nggak usah bu, ngerepotin." Tolak, cowok itu, dengan nada halus.

Wanita itu, tak mempedulikan ucapan Galang, tangan-nya Bahkan, kini sedang membuka pester, dan menenpelkan-nya, di bagian pelipis cowok itu.

GalangDea (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang