01

493 9 0
                                    

Nara melirik ponselnya sejenak. Jam sebelas lewat dua puluh menit, artinya sebentar lagi kelas akan berakhir.

"Ada yang bersedia menjawab contoh soal terakhir?" ujar Bu Wendy-- dosen akuntansi yang sangat baik hati.

Nara ingin sekali menjawab soal itu, tapi dia belum mendapatkan jawabannya hingga selesai.

"Saya," kata Venia--ketua kelas yang memiliki nilai paling tinggi di kelas ini.

"Saya, bu!" ucap Arkan bersemangat. Ia langsung berdiri sebelum bu Wendy mengizinkannya untuk menjawab soal.

Arkan Narandra Putra, dia adalah orang yang berhasil membuat Nara membencinya hanya dalam waktu yang singkat.

Nara tidak menyukai Arkan sejak hari kedua dia pindah ke kelas pagi. Baginya Arkan selalu mencari perhatian dosen. Arkan seringkali bertanya ataupun menjawab pertanyaan dari dosen, hal itu membuatnya mendapatkan nilai tambahan. Nara tidak suka jika nilai Arkan lebih baik darinya.

"Lo kenapa? Sampe segitunya liatin Arkan. Naksir ya?" Retha menghentikan lamuan Nara lalu sedikit menyenggol bahu Nara.

Nara mengernyitkan dahinya masih dengan pandangan ke Arkan yang sedang menuliskan jawaban.

"Nara!" panggil Retha dengan nada rendah tapi Nara sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari Arkan, "pacarnya Chanyeol," lanjutnya dan Nara langsung menoleh.

"Apa?"

"Gapapa sih," balas Retha sedikit terkekeh. Dia memang seperti itu, dia tidak suka jika terlalu serius saat belajar.

"Nara, lo nyesel ya pindah kelas pagi?" kali ini Lisa yang bicara.

Nara menggeleng cepat, "enggaklah! Ngapain nyesel? Gue seneng kok, apalagi bisa temenan sama kalian. Seneng pake banget."

"Berarti seneng juga kenal sama Arkan?" sahut Retha dan Nara hanya diam.

"Bayangin Arkan adalah Chanyeol, pasti Nara seneng pake banget. Iya, kan?" Nara memutar bola matanya dengan malas. Saat ini dia benar-benar tidak menyukai apapun tentang Arkan.

"Lisa," panggil bu Wendy membuat Lisa kaget, "jawaban ini benar atau tidak?"

"Ah itu--" Lisa sedikit terbata. Ia menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal. Dia menoleh pada Nara dan Nara menggangguk seolah mengerti apa yang Lisa pikirkan.

"Benar Bu."

"Baiklah, contoh soal sudah cukup jelas. Jika masih ada yang tidak kalian mengerti boleh ditanyakan pada teman terlebih dahulu. Sampai ketemu lagi di pertemuan selanjutnya, terima kasih."

"Terima kasih Bu," ucap Nara dan yang lainnya serentak.

"Lis, tau gak?"

"Gak tau, kan lo belum kasih tau."

"Taehyung mau nikah," ujar Retha membuat Nara dan Lisa kaget.

"Serius? Sama siapa?" tanya Lisa ingin tahu.

Lisa dan Retha adalah penggemar BTS. Retha memilih Taehyung sebagai bias nomor satunya, sedangkan Lisa memilih Jimin sebagai bias utamanya.

"Sama gue," canda Retha membuat Lisa tertawa geli.

"Kebanyakan nge-halu lo," sahut Lisa santai.

"Udah, sesama halu kok ribut?" Nara menghentikan percakapan halu temannya itu. Nara segera membereskan barang-barangnya di atas meja. Begitu pula dengan Retha dan Lisa. Setelah itu mereka bergegas menuju lift.

Krruukk krukk

Seketika Nara dan Retha tertawa mendengar suara dari perut Lisa.

"Laper bund?" canda Nara.

ARKANARA (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang