1. Perantara

511 36 5
                                    

Haiii... Semoga suka sama ceritanya. Happy reading

-
-
-

Di depan pintu seorang wanita paruh baya menghela napasnya. Dia memegang knop pintu dan ternyata pintu tersebut tidak terkunci dengan mudah wanita itu masuk ke dalam ruangan yang bernuansa lavender serta foto dan poster boygrup korea yang berjajar di dinding. Maklum kamar kpopers.

Pandangan nya kini tertuju pada seorang gadis yang masih tertidur nyenyak di atas ranjang, wanita itu tersenyum melihat pemandangan tersebut dia pun membuka tirai jendela

"Emm," rengek gadis tersebut karena cahaya matahari menyorot wajah nya.

"Bangun, Mentang mentang masih libur jam segini belum bangun. Katanya mau jadi istri yang baik buat para oppa kamu, mama gak habis pikir kalau mereka tau yang mau jadi istrinya males kaya gini," goda jesica pada putrinya itu. Sontak gadis tersebut membuka matanya lebar dan menatap sang mama.

"Mama apaan sih?" kesalnya.

"Bangun ikut ke toko. Bantuin mama."

"Iya nanti nidya nyusul," ujarnya. kembali berbaring serta menutup wajahnya dengan selimut.

"Katanya mau nonton konser," ujar jesica. Mendengar itu mata nidga terbuka lebar.

"Beneran?" tanya nidya memastikan.

"Beneran," ujar jesica meyakinkan.

"Tapi bantuin mama dulu nanti di beliin tiket konsernya," lanjut jesicadan membuat nidya semakin bersemangat.

Katanya idol favoritenya nidya akan konser di indonesia. Tiket konsernya cukup mahal.

"Oke nidya mandi dulu," dengan semangat nidya berlari ke kamar mandi. Jesica hanya tersenyum melihat tingkah putrinya itu.

NIDYA AURELLIA putri pertama dari pasangan Kian dan Jesica. Umurnya kini beranjak 17 tahun, dia kelas 11 SMA sekarang. Gadis cantik dan ceria. Dia juga bukan dari keluarga kolomerat, dia terlahir dari keluarga sederhana tapi mama nya meiliki toko kue yang cukup besar.

Nidya hanya tinggal bersama mama dan adik perempuannya. Tentang kemana ayahnya ? Mama nidya dan ayahnya sudah bercerai saat nidya lulus sd dan mau masuk smp. Saat itulah masa masa yang menyakitkan bagi nidya. Ayahnya meninggalkannya dan mamanya harus berjuang agar bisa menghidupi kedua putrinya serta melunasi hutang-hutang yang ayahnya tinggalkan.

Nidya tidak ingin mengingat masa itu karena sangat menyakitkan dan ayahnya juga sampai sekarang tidak diketahui dimana keberadaannya. Bagaimana keadaanya. Nidya tidak menperdulikannya lagi, ia sangat membenci ayahnya itu.

"Mama nidya udah siap."

"Sarapan dulu," ujar jesica lembut.

Nidya mengamgguk dan duduk di sebelah HANA ANGRAINI Adik perempuannya yang berumur umur 3 tahun dan tahun ini dia akan masuk sekolah.

"Ka nidya cantik," puji hana dengan suara yang menggemaskan.

"Kak nidya emang selalu cantik," ujar nidya bangga dan hana menyetujui ucapan nidya.

"Udah udah ayo makan," lerai jesica. Mereka bertiga menikmati makanannya

"Ni," panggil jesica.

"Hem?" sahut nidya.

"Kamu gak mau cari tau gitu dimana keberadaan Ayah kam--" belum sempat jesica melanjutkan perkataannya. Nidya memotong dan mengganti topik pembicaraan.

"Mama udah belanja semua bahannya? Emang yang pesen banyak banget ya ma? sampe mama mau beliin aku tiket konser," potong nidya.

Perantara cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang