Hai, hai. Semoga suka ya, maaf kalau banyak typo yang bertebaran. Happy readding semuanya♥
-
-
-Di depan tv Nidya begitu serius menonton Ninja Hatori. Hari ini hari Minggu jadi Nidya berencana akan memanfaatkan hari liburnya ini untuk bermalas-malasan di rumah.
"Kakak."
Hana menghampiri Nidya dengan menenteng plastik.
"Hm?"
"Tebak Hana abis dali mana?"
"Enggak tau," Jawab Nidya yang masih terfokus menonton tv.
"Tadaaaaaa. Hana abis beli jajan di supelmalket."
Mata Nidya berbinar mendengar nya. Gadis itu tersenyum bahagia ketika Hana mengeluarkan beberapa cemilan di dalam plastik kantong.
"Wiiiiiihhhh. Mauuu. Boleh kakak mau?"
"Boleh!"
"Yeayyy. Makasih. Hana yang paling cantik. Kakak sayang Hana." Nidya langsung mencium Hana. Hana hanya diam saja ketika Nidya terus menciumnya.
"Kamu udah makan Dya?" Tanya Jessica yang baru masuk ruangan.
"Baru makan pisang goreng aja, Nidya nemu di dapur. Itu punya siapa Ma? Tadi Nidya abisin. Hehe..."
Jessica hanya menggelengkan kepala. Ia menghampiri Nidya dan memberikan sebuah kantong plastik yang berisi ketoprak.
"Nih ketoprak. Dimakan. Sengaja Mama beliin buat kamu. Kasian anak Mama bangun tidur perutnya pasti laper."
Nidya terkekeh. "Mama tuh emang yang terbaik banget. Tau aja gitu mwhehehe."
"Mama boleh minta tolong bukain biskuit ini?" Pinta Hana.
"Boleh Sayang. Sini Mama bukain."
Hana menghampiri Jessica. Jessica langsung membuka biskuit itu dan memberikan kepada Hana.
"Makasih Mama cantik."
"Sama-sama cintaku."
Hana langsung kembali ke tempatnya dan memakan biskuit. Sedangkan Nidya memakan ketoprak yang di belikan Jessica tadi.
"Oh iya dya. Tadi Mama ketemu Tante Wila." Jessica memecahkan keheningan.
Mendengarnya membuat Nidya berhenti mengunyah. "Dia ada ngomong sesuatu yang bikin Mama sakit?" Tanya Nidya.
Jessica tersenyum dan menggeleng. "Enggak. Dia gak ada bilang sesuatu yang bikin sakit hati. Malahan dia curhat sama Mama."
"Hah? Curhat apa dia?" Tanya Nidya penasaran.
"Katanya Bian di PHK. Sekarang dia nganggur. Kemaren Bian ada pinjem uang ke Nek Cucun, katanya buat modal usaha. Tapi ternyata di pake buat judi online."
"Terus menang judinya?"
Jessica menggeleng. "Enggak. Bian kalah maen judi. Dan ternyata uang yang di pinjem Bian itu tadinya buat bayar kuliahnya Resti. Sekarang Wila lagi bingung gimana balikin uangnya, soalnya harus ada dalam 3 hari, mana jumlahnya gak sedikit. Nyari dimana coba uang 10juta dalam 3 hari. Mana katanya si Resti sama nek Cucun terus nagih, Si Bian juga gak ada tanggung jawabnya."
"Mampus! Akhirnya tuh si Wila ngerasain apa itu karma." Nidya terlihat begitu bahagia mendengarnya. Rasanya sangat senang, Nindya sama sekali tidak merasa iba.
"Tadi dia minta tolong Mama, dia pinjem uang katanya."
"Mama kasih? Gak Mama kasih kan?" Tanya Nidya, Nidya Sanga berharap Jessica tidak membantu Wila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perantara cinta
Teen FictionGimana rasanya di deketin cowok tapi cuma di jadiin perantara doang? Terus gimana rasanya cowok yang kita suka ternyata malah suka sama sahabat kita sendiri? Kebayang kan gimana sakitnya? Nah hal itu lagi di rasain sama nidya. Nidya, gadis sederhana...