12. Tugas kelompok

91 15 0
                                    

Hai, hai. Semoga suka ya, maaf kalau banyak typo yang bertebaran. Happy readding semuanya♥

-
-
-

Di koridor Sekolah Nidya berjalan dengan pandangan yang tidak lepas dari Handphone-nya. Gadis itu terlalu pokus mengscroll Tiktok.

"Bingung gue mau ikutan challenge yang Candy dulu apa new jeans. Yang new jeans mau yg OMG dulu apa Ditto dulu y?"

"Oh, my, oh, my God, yesanghaesseyah na. I was really hoping that he will come through." Nidya menyanyikan sedikit bait yang ada di lagu OMG milik girl grup Kpop New jeans, bahkan Nidya melakukan gerakan kecil pada bagian lagu tersebut.

"Dya!"

Nidya terkejut karena tiba-tiba ada yang menganggetkannya. Keterkejutan Nidya bertambah ketika mengetahui siapa orangnya, bahkan orang itu merangkul dan menatap Nidya lekat. Lagi-lagi jantung Nidya maraton, ia tidak bisa mengontrol detak jantungnya ketika tau jika Ken lah yang mengejutkannya dan Ken juga merangkul Nidya.

Mereka berdua sama-sama diam. Ken menatap mata Nidya lekat, entah kenapa melihat mata Nidya Ken merasa ada sesuatu yang mengganjal di dalam hatinya.

"Lo ngagetin aja." Nidya terkekeh, ia juga mendorong Ken pelan. Sengaja agar Ken menjauh dan jantung Nidya kembali normal.

Ken juga melepaskan rangkulannya, seketika Ken langsung salah tingkah. "Lagian lo juga pokus banget liat hapenya."

"Hehe iya, gue lagi liat-liat challenge Kpop di tiktok."

"Ohhhh, pantes."

Kini keduanya hening, mereka berjalan beririangan. Namun tidak lama Ken kembali memecahkan keheningan.

"Suara lo kemaren bagus Dya. Gak nyangka gue."

"Udah gak usah berlebihan mujinya, bikin gue salting aja. Nanti gue malah makin besar kepala lagi."

"Haha... Tapi suara lo emang beneran bagus Dya." Ken menghentikan langkahnya dan otomatis Nidya juga melakukan hal yang sama. "Nanti kita duet yuk? Mau kan?" tanya Ken.

Nidya langsung mengangguk.  Ken tersenyum manis. "Kalau gitu gue ke kelas duluan ya Dya. Sampai ketemu lagi."

Sebelum pergi Ken memegang pundak Nidya sekilas setelah itu melangkah pergi. Nidya masih diam membeku, ia masih mencerna perlakuan Ken pagi ini.

"Kurang ajar si Ken, pagi-pagi udah bikin gue baper. AAAAAAA MAMAAAAA BAPERRRR." Nidya langsung berlari dan masuk kedalam kelas.

Daffin yang menyaksikan adegan tadi merasa muak, bahkan minuman manis yang sedari tadi di pegangnya pun tiba-tiba rasanya berubah jadi hambar. Dengan sedikit emosi ia membuang minuman itu dan masuk ke dalam kelas juga.

Daffin menghampiri meja Nidya. Ia memberikan sebuah kertas kepada Nidya.

"Ini nama-nama kelompok buat tugas Ppkn, setiap kelompok terdiri dari 3 orang dan karena murid di kelas kita ganjil kemungkinan ada yg cuma 2 orang. Cuma lo doang yang belum dapet kelompok. Lo punya dua pilihan, mau masuk kelompok gue sama Dadan, atau kelompoknya Haikal sama Tiara? Tiara mungkin cewek, tapi dia males, gak bisa di andelin. Sedangkan Haikal? Jadi lo harus pilih kelompok yang bener-bener jangan samp--"

"Gue ikut kelompoknya Tiara sama Haikal," jawab Nidya cepat. Daffin menatap Nidya.

"Lo yakin?"

"Iya, gue yakin."

"Nidya, lo harus pilih yang bener-bener. Apa yang lo harepin dari mereka?"

"Kenapa emangnya? Gue rasa gue memilih kelompok yang tepat."

Perantara cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang