10. Di ajak pulang bareng

123 11 1
                                    

Hai, hai. Semoga suka ya, happy readding semuanya♥

-
-
-

"Kalau ini siapa?" tanya Winny pada Nidya.

Karena jam pelajaran kosong sampai jam pulang jadi di dalam kelas Nidya sedang menunjukkan MV Exo kepada Winny dan memperkenalkan membernya satu-satu.

"Itu Chen."

"Cakep ya? Positif vibes gitu. Kayaknya kalem deh dia," ujar Winny membuat Nidya melotot.

"Mending lo tarik lagi deh omongan lo."

"Hah? Kenapa emangnya? Ada yang salah?" tanya Winny bingung.

"Lo bilang Chen kalem? Winny lo harus tau dia tuh satu komplotan sama Chanyeol dan Baekhyun. Tadi kan gue udah ngasih tau gimana kelakuan Baekhyun sama Chanyeol."

"Seriusan lo?" Winny tidak percaya.

"Seriusan. Chen tuh sama aja kayak Baekhyun, tukang berisik."

"Gak nyangka gue. Berarti mukanya manipulasi, gue kira kalem."

"Hahaha kalem banget." Nidya tertawa.

"Kalau ini siapa?"

"Itu Suho, leadernya."

"Cakep-cakep ya? Pantes aja lo sering ngehaluin mereka."

"Selain cakep mereka juga berbakat. Menurut lo di antara mereka ber9 siapa yang paling muda?" Nidya menunjukkan foto grup Exo kepada Winny.

"Xiumin," jawab Winny.

"Xiumin? Yakin?"

"Yakin. Mukanya cute gitu. Kayaknya bener dia."

"Kira-kira dia umur berapa tahun?"

"18? 19? Atau 20an lah paling mentok 22 tahun."

Nidya terkekeh dengan jawaban Winny. "Lo liat google deh."

"Ngapain?"

"Lo tanyain berapa umur Xiumin."

Winny menurut, ia membuka google. Dalam hitungan detik Winny langsung menutup mulutnya tidak percaya. "Serius dia lahir tahun 90? Ini google gak lagi bercanda kan?"

"Hahaha. Dia emang tertua di Exo. Maknae nya Sehun. Yang ini." Tunjuk Nidya.

"Anjir. Kakak tertua? Tapi mukanya cute gini? Gak habis pikir gue."

"Jadi di antara mereka bersembilan lo suka siapa?" tanya Nidya.

"Semuanya cakep. Tapi Lay, D.O. ,sama Kai menarik banget keliatannya. Kalau lo?"

"Kalau bisa semuanya ngapain harus milih. Yakan?"

"Si anjir." Winny menatap Nidya malas sedangkan Nidy tertawa lepas.

"Nidya." Tidak lama Sania datang menghampiri mereka. Nidya dan Winny kompak menoleh.

Mereka sama-sama terdiam. Winny yang paham langsung bangkit dan menggeser agar memberikan ruang untuk Nidya dan Sania.

"Kenapa?" tanya Nidya yang kini sama-sama berdiri. Detik berikutnya Sania langsung memeluk Nidya.

"Maaf Dya." Kalimat itu terlontar dari mulutnya Sania. Nidya dan Winny saling berpandangan lalu Winny hanya mengangguk kecil sebari tersenyum simpul setelah itu Nidya membalas pelukannya.

"Iya gakpapa. Maaf juga ya," ujar Nidya.

Winny tersenyum bahagia melihat pemandangan di hadapannya. Ia bersyukur karena akhirnya kedua sahabatnya berbaikan.

Perantara cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang